MTH 1

27.3K 2.3K 123
                                    

***

Jaemin sedang duduk bersama kelompok belajarnya, Renjun dan Haechan, tadinya ada Seungmin dan Hyunjin, tapi dua orang itu dipanggil guru mereka berhubung keduanya adalah siswa yang akan mewakili olimpiade Fisika, yang akan diselenggarakan dua minggu lagi.

"Hey, aku tidak bisa sampai sore, kalian tahu sendiri kan aku harus ikut bimbingan belajar." ujar Haechan pada kedua sahabat manisnya.

"Tidak apa Chan, lagipula aku juga tidak bisa sampai sore, aku harus pergi kerja, ingat?" Jaemin berujar sembari masih menjawab beberapa soal di bukunya.

Selepas jam sekolah memang seperti biasa Renjun, Haechan, Jaemin, Seungmin, dan Hyunjin akan mengadakan kelompok belajar untuk mengulas materi yang mereka pelajari selama seharian ini, juga sekalian mengerjakan tugas. Mereka melakukan ini sudah sejak kelas satu, karena sejak kelas satu mereka selalu ada di satu kelas yang sama. Mereka akan mulai dari jam pulang sekolah, jam dua siang sampai jam empat sore atau terkadang sampai selesainya tugas-tugas mereka. Biasanya mereka ada tambahan empat lagi, tapi hari ini empat teman mereka yang lain tidak bisa bergabung karena ada urusan masing-masing, kebetulan juga empat teman mereka yang lain ada di kelas yang berbeda.

"Jaemin, Renjun, Haechan, kalian pulang saja dulu, aku dan Hyunjin akan ada di sini sampai agak malam karena membahas beberapa soal." ujar Seungmin yang datang kembali ke kelas mereka, membereskan barangnya dan Hyunjin.

"Begitu? Baiklah." Seungmin membawa tasnya dan milik Hyunjin kemudian pamit pergi kepada teman-temannya.

"Selesaaiiii!!" pekik Haechan senang, sedangkan Renjun dan Jaemin sudah membereskan barang mereka.

"Segera bereskan barangmu jika kau tak ingin terlambat ke bimbinganmu." ingat Renjun, Haechan mengangguk. Jaemin yang sudah selesai berbenah, meletakkan kembali kursi dan meja yang ia gunakan tadi ke posisi semula.

"Sudah, kajja pulang!" mereka bertiga keluar kelas dan berjalan keluar area gedung sekolah. Jemputan Haechan dan Renjun sudah datang.

"Ren, itu siapa yang menjemputmu?" tanya Jaemin heran, karena merasa asing dengan pria muda yang menjemput Renjun, biasanya kan yang menjemput Renjun adalah sopir keluarga Huang.

"Oh itu, Kun ge, dia sepupuku. Aku duluan ya~" Renjun berlari kecil menghampiri sepupunya dan pergi dari sana. Sedangkan Haechan dijemput oleh sopirnya seperti biasa.

"Jaemin-ah, aku duluan!" Jaemin mengangguk. Setelah melihat Haechan pergi si manis Na itu pergi ke halte sendirian, di sana tidak ada orang yang menunggu bis selain dirinya.

"Permisi" Jaemin mendongak saat ada seorang yang menepuk bahunya. Seorang namja manis berkulita tan dengan tubuh tinggi rampingnya nampak di hadapan Jaemin.

"Ne?" Jaemin merespon.

"Apa kau tahu dimana Moon cafe? Sepertinya aku tersesat." ujar namja di hadapannya.

"Ah, Moon Cafe? Kebetulan saya juga hendak ke sana, dan daerah cafenya tidak di sekitar sini, harus naik bus dulu. Jaraknya sekitar dua puluh menit dari sini jika mengendari bus." namja tan tadi segera duduk di sebelah Jaemin.

"Benarkah kau akan ke sana?" Jaemin mengangguk.

"Ne, saya akan ke sana, kebetulan saya bekerja di sana." ujar Jaemin.

"Ahh begitu, syukurlah, aku sudah lama tinggal di luar negeri dan saat kembali aku tidak tahu jalan sama sekali." Jaemin tersenyum maklum.

"Boleh tahu namamu?" tanya namja manis itu sembari mengulurkan tangannya, Jaemin awalnya ragu karena dia tidak berani berkenalan dengan orang asing.

[2JAE & NOMIN] My Two HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang