Tutt,,,
Ponsel Reno tiba-tiba berdering dari tas nya. Segera ia ambil ponsel nya dan dilihatnya name take nya "KAK CITRA."

Untuk sementara itu, ia berpindah tempat dan membiarkan Vika bertengkar dengan Adit.

"Halo kak?"

"Kamu dimana?"

"Emang kenapa kak?"

"Semua siswa udah keluar dari sekolah, tapi kakak juga belum liat kamu keluar."

"Iya kak bentar, Reno mau keluar nih. OTW kesana."

"Kakak tunggu ya."

"Oke deh."

****

Saat ia udah selesai menelpon, kembali lagi ia mendekati Vika yang sudah menunggu nya didekat tangga.

"Cepetan ren."

"Iya iya bentar."

Saat sudah berjalan bersama, Reno mengatakan kalau kakak nya sudah menunggunya.

"Maaf ya vi, kita pulang nya gak bisa samaan. Soalnya tumbenan banget kak cicit jemput aku ke sekolah."

"Oke deh, gak papa."

Tak berapa lama tiba diluar pagar, dilihatnya Citra sudah menunggu nya.

"Lama banget si kamu" ucap kakak nya kesal.

"Iya maaf."

"Hati-hati ya ren" ucap Vika sebelum Reno pergi.

"Iya vi," gubrisnya.

Saat Reno sudah pergi dari hadapan Vika, satu geng siswi perempuan menarik Vika kembali masuk kedalam sekolah dan membawanya ke ruang atas drumband.

-
-
-
-

"Kalian mau ngapain bawa aku kemari?" tanya Vika heran dan takut.

Mereka semua mengelilingi Vika.

"Tolong jangan seperti ini, aku takut" ucapnya.

Lalu mereka semua pun membully Vika sambil mengatakan, "dasar perempuan murahan, gak punya adab!!"

Vika minta tolong dan mengatakan, "aku tidak sehina itu" sambil menangis dan kesakitan karena dipukuli oleh mereka.

15 minutes...

Saat mereka selesai membully Vika, jilbab nya terlepas dan rambutnya berantakan. Ia hanya duduk menangis dan gemetar karena disiksa oleh mereka.

"Makanya, kalo jadi cewek itu jangan kegenitan. Sok-sok an deketin Adit."

"Adit itu cuma milik kita."

"Sok-sok suci, taunya lu itu udah disentuh sama Adit, hahah,,, "

Mereka terus menghina Vika, lalu pergi begitu saja. Ucapan itu terus membayang dipikiran Vika.

Sekolah sudah sepi tanpa penghuni lagi. Ia dikuncikan oleh Pak Satpam didalam sekolah. Ia masih berada diatas ruang drumband.

Mencoba untuk menelpon Reno dengan tangan yang gemetaran. Namun Reno tidak menjawab telpon nya beberapa kali.

"Tolong jawab ren, gue butuh lu saat ini buat nenangin hati gue" batinnya.

Vika berharap Reno dapat menerima panggilan nya satu kali saja. Namun tetap saja tak ada jawaban darinya sampai hari sudah tiba malam.

Ia pun berdiri dipinggir paling depan teras seperti ingin menjatuhkan dirinya dari ketinggian yang cukup jauh. Ia bentangkan kedua tangannya,  dan berkata dalam hatinya, "selamat tinggal sahabat ku yang selalu ku panggil dengan sebutan Oppo Reno. Kau akan selalu menjadi sahabat ku. Biarkan aku tetap berada disamping mu. Walau aku sudah tiada. Aku tidak akan pernah marah jika telpon ku kali ini tidak kau angkat, Oppo Reno ku" lalu tersenyum.

Setelah itu barulah ia jatuh dari ketinggian atas teras. Akhirnya Vika pasrah atas setiap hal yang ia lakukan.

Wadidawww,,,,
Akhirnya selesai juga😍😍
Yuk nantikan terus setiap Part nya😃😃
Apa yang terjadi dengan Vika??😭😭

Buat readers, cuma ngingetin
"Jangan lakuin seperti yang dilakuin Vika yha!!"

BAHAYA😂😂
Hanya khayalan Semata, dan gak usah dibeperin😁😁


LAST MEMORYOù les histoires vivent. Découvrez maintenant