"Jika kau tidak pergi dari belakang ku, aku tidak akan pernah berpikir untuk membantu mu."

Perlahan aroma itu hilang, pertanda kalau makhluk itu sudah pergi. Barulah Reno lega dan kembali ke kelas dan melabrak seorang siswi yang mau pergi ke perpustakaan. Semua buku dari tangan nya jatuh.

"Maaf,,,"

"Iyah gak papa."

Ia mencium aroma jahat ada pada diri perempuan itu. Rasa curiga muncul dipikiran Reno. Siswi itu terus berpaling darinya tanpa menghiraukannya.

Reno tetap mengarah padanya sampai ia tiba di pintu perpustakaan. Rasa aneh dan ada suatu hal yang disembunyikan oleh siswi itu.

"Aku yakin, kalo perempuan itu punya masalah jahat, sampai ia tidak berani menatap ku" batinnya.

Kembali lagi ia melanjutkan perjalanan nya menuju kelas nya yang berada dilantai atas. Disana ia bertemu dengan Vika yang terus menerus membujuknya.

"Aku akan melakukan semuanya, asal kamu mau berteman dengan ku lagi ren."

"Kenapa diam saja?hah?"

"Maksud kamu?"

"Seharusnya kamu bilang sama si BANGSAT itu, kalo dia udah ngeinjek harga diri lu dan menghancurkan persahabatan kita."

"Kamu mau aku lakuin itu?supaya apa ren? Supaya gue dibilang jagoan?"

Reno terdiam sejenak tak menjawab.

"Sedangkan gue gak pernah kasar sama dia, gue dihancurin. Apa lagi gue,,," Vika pun menangis sambil menunduk malu tak sanggup melanjutkan kata-kata pahit dihatinya.

Melihat Vika sedih, Ia langsung ia merangkul tubuh sahabatnya itu.

"Gue gak sehina itu kan ren?"

"Hanya aku yang tau tentang kamu, dan hanya orang brengsek yang nuduh kamu sehina itu."

Semua orang yang berada di kelas mereka menyaksikan drama dua sahabat itu.

---------

Saat bel pulang berbunyi semua siswa-siswi berpulangan. Tiba-tiba Adit datang menghampiri Vika yang sedang bersama Reno ingin turun kebawah.

"Jangan halangi jalan kami" ujar Reno dengan wajah datar.

"Lu gak tau kalo temen lo ini-"

"Dia tetep temen gue" lanjut Reno.

"Tapi temen lo ini-"

"Lu yang brengsek!" lanjutnya tanpa jeda dan agak sedikit sinis.

"Kurang ajar lu ya" ingin menampar Reno, tapi tangan Vika menghadangnya.

"Lu udah berani nyentuh gue, dan gue gak akan biarin sahabat gue disentuh sama cowok BANGSATT kayak LU!!"

Vika pun angkat bicara didepan Reno untuk menghadapi Adit.

"Lu tampang nya emang cowok, tapi sebenernya lu itu BANCI tau gak!!"

Lanjutnya dengan nada sedikit lantang. Adit hanya terdiam melihat kemarahan Vika.

LAST MEMORYWhere stories live. Discover now