O6 :: ° Dead Or Kill ࿐

Start from the beginning
                                    

Asahi melirik Yedam yang juga sedang meliriknya, kemudian mengarahkan dagunya pada pintu diikuti anggukan Yedam. "Kita keluar."


Cklek

Asahi dan Yedam membelalak. Melihat wajah memerah Hyunsuk yang habis memecahkan gelas dan Jihoon yang tengah menarik kerah piyama Jaehyuk.

"Asahi, Yedam!!" teriak Hyunsuk. Sontak Jihoon, Jaehyuk, Doyoung, Haruto, dan Jeongwoo ikut menoleh.

Yedam mendekat ke arah mereka, meninggalkan Asahi dengan muka lempengnya. "Ada apa kak?"

"Yoshi hilang." Hyunsuk mengalihkan pandangannya pada Jaehyuk dan Doyoung. "Dan mereka berdua gak tau apa-apa," ujarnya penuh penekanan.

"Bukannya mereka satu kamar?"

"Nah makanya itu!!" Jihoon menjentikkan jarinya setelah melepaskan kerah Jaehyuk sekaligus mendorongnya. "Kenapa mereka bisa gak tau?!"

"Tapi kenapa lo curiga sama gue doang? Kenapa Doyoung enggak?" Jaehyuk tampak tak terima lalu berjalan selangkah menghadap Jihoon.

"Gue curiga sama lo ..." Jihoon menempelkan jari telunjuknya pada dada Jaehyuk. "Karena lo tiba-tiba pindah ke kamarnya Yoshi!!"

"Emang kenapa? Bukannya lo sendiri yang nyuruh gue pindah dari kamar lo ke kamar Yoshi biar lo leluasa ngehasut Junkyu sesuai rencana lo yang 'itu'?" Jaehyuk menampilkan smirk-nya. Sementara Jihoon mengepal tangannya menahan amarah.

Jaehyuk tidak salah. Semalam Jihoon menyuruh Jaehyuk pindah tidur di kamar Yoshi dan Doyoung karena ada hal privasi yang harus Jihoon  bahas dengan Junkyu.

"Rencana apa? Bisa-bisanya lo ngehasut kak Junkyu, fix impostor!" sergah Haruto.

"Wow, apa tuh? pasti rencana jahat," ucap Doyoung memandang Jihoon penuh kecurigaan.

"Kenapa jadi nyalahin gue sih?!" Jihoon memanas. Bagaimana bisa mereka percaya begitu saja pada Jaehyuk?!

Jaehyuk, awas saja nanti! Kira-kira seperti itulah makna dari sorot mata Jihoon yang berapi-api. Terlebih dirinya yang terus-terusan diserang hujatan oleh Haruto.

"Harusnya dari dulu gue sadar kalo lo orang jahat, tau gitu gue gak bakal nolongin lo di Stasiun pas itu!" sesal Haruto.

"Dengerin dulu—"

"Cih, orangtua sama anak gak beda-beda jauh. Sama-sama jahat," sindir Haruto. Jihoon tak dapat berkata-kata lagi.

Haruto mengungkit peristiwa setahun lalu, ketika pertama kali bertemu Jihoon yang diusir orangtuanya dari rumah karena ia membantah bisnis ilegal yang dilakukan ayah dan ibunya. Alhasil Jihoon memutuskan untuk tinggal jauh dari orangtuanya.

Pagi-pagi sekali, Jihoon yang saat itu tak tau arah hanya bisa pergi ke Stasiun dengan perbekalan yang pas-pasan. Secara kebetulan, Haruto juga saat itu sedang berada disana.

Jadi, Haruto itu orang Jepang ori, tapi orangtuanya nitipin Haruto ke paman dan bibinya yang sudah terlebih dahulu singgah di Busan, Korea. Karena orangtuanya sibuk.

Terbanglah Haruto ke Korea seorang diri. Sesampainya di Busan, alih-alih tinggal bersama paman bibinya, Haruto malah disuruh paman dan bibinya hidup mandiri di Seoul.

 ⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎Where stories live. Discover now