⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎

O7 :: ° The Contrite ࿐

BRAK!

"Percuma Jae, buang-buang energi!" Mashiho menghela napas panjang. Menonton perjuangan Jaehyuk membuka pintu yang Junkyu kunci dari luar. Sesekali melirik Hyunsuk yang masih belum siuman.

Padahal sudah dibanjur air es.

"Makanya berdua," gumam Asahi.

"Biar gue bantu." Jeongwoo berjalan mendekat ke arah pintu, berniat menyumbangkan tenaganya.

"Dari tadi dong!" Jaehyuk berseru.

"Dalam hitungan ketiga, ayo kita dorong!" seru Jeongwoo. Jaehyuk mengangguk mantap.

"Satu."

"Dua."

"Tiga ...!"

BRUKKKK!!

Berhasil. Badan Jeongwoo berhasil menimpa Jaehyuk. Akan tetapi mereka senang, atas usaha mereka pintunya jadi terbuka.

Mereka pun segera berdiri lalu bertos ria sambil melompat-lompat gembira.

"We did it! We did it!"

"Yes, you did it." Suara seseorang menginterupsi mereka. Membuat atensinya teralih.

"Kak Hyunsuk!" seru mereka kompak.

"Dimana Yedam sama Doyoung?" tanya Hyunsuk penuh kekhawatiran.

"Ada. Mereka lagi di dapur, bikinin sarapan buat lo," ujar Jaehyuk.

Yedam dan Doyoung memang tidak dikunci Junkyu di kamar ini. Mereka tengah sibuk berkutat dengan peralatan dapur.

Senyum Hyunsuk merekah. "Syukurlah, kalian baik-baik aja ... gimana Junghwan?"

"Junghwan ..." Jeongwoo dan Jaehyuk saling tatap---tak tahu harus menjawab apa---seingatnya terakhir mereka meninggalkan Junghwan bersama Jihoon yang bergaya sok pahlawan.

"Junghwan udah normal, 'kan? Terus gimana kabar Junkyu sama Jihoon?" Tak kunjung mendapat jawaban, Hyunsuk memberondong pertanyaan. Benar-benar khawatir atas keselamatan teman-temannya. Padahal dia sendiri baru siuman beberapa detik lalu.

"Kak Hyunsuk istirahat aja dulu deh, kita semua pasti baik-baik aja," ujar Jeongwoo menyarankan untuk tenang, tapi jantungnya memompa cepat---takutkan yang terjadi justru sebaliknya.

"Jangan khawatir Kak." Jaehyuk memberi isyarat pada Jeongwoo untuk segera mengecek keadaan Jihoon dan Junghwan sebelum akhirnya melengos pergi bersama.

Asahi pun ikut-ikutan pergi kesana, sedangkan Mashiho menahan lengan Hyunsuk ketika sang tertua itu hampir menyusul.