Villago

11 0 0
                                    

Angin sepoi sepoi berhembus
Menembus celah dinding yang pupus
Yang sobek karena usia
Yang menua karena senja

Seberkas cahaya tampak tertati tati
Menyusuri pematang sawah bak permadani
Apalah dayaku yang seorang pendusta
Yang tak pernah bersyukur atas nikmat yang ada

Namun dibalik mereka
Terdapat senyum tawa
Terdapat tawa bahagia
Sekalipun banyak sekali lara

Perlahan mereka memegang alu
Menumbuk tiada pilu
Hingga hari berlalu
Tanpa mengenal nafsu

Villago...... ya Villago
Negeri cerminan orang
Negeri dambaan orang.

ANTOLOGI PUISI : DIBALIK UJUNG DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang