5. Dying Draco?

4.1K 519 24
                                    

Time Mark :
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban.

•••

"Dia terlihat!" ujar Seamus memasuki Great Hall sambil membawa Daily Prophet.

"Siapa?"

"Sirius Black!" jawabnya yang menarik perhatian Trio Gryffindor.

"Dufftown? It's not far from here," ujar Hermione.

Suara dan aksennya lah yang menarik Vanesha untuk mendengar lebih jauh tentang keberadaan pamannya.

"Dia tidak akan bisa ke Hogwarts kan?" tanya Neville ketakutan.

"Semua gerbang dijaga Dementor,"

"Dementor?" tanya Seamus dan Harry menoleh, "Dia melewati para Dementor di Azkaban, siapa bisa jamin dia tidak akan melakukannya lagi disini?" lanjut Seamus.

"Benar, Black bisa ada dimana saja."

Harry memperhatikan lagi halaman utama Daily Prophet dan menatap Vanesha tajam, seperti kemarin malam. Vanesha memalingkan wajahnya.

Niat Vanesha hanya membuang mukanya dari Harry, tapi sekarang dia ditatap oleh Draco.

"Ada apa dengan kedua orang ini, huh?" batin Vanesha.

•••

Pagi ini adalah pelajaran Profesor Lupin, Pertahanan terhadap Ilmu Hitam. Lupin memberi tau bahwa hari ini, mereka akan mempelajari Boggart.

"Ada yang tau seperti apa bentuk Boggart?" tanya Lupin.

Vanesha mengangkat tangannya, tapi tiba-tiba Hermione muncul dan menjawab tanpa mengangkat tangan, "Tidak ada yang tau. Boggart adalah pengubah bentuk. Boggart mengambil bentuk yang paling ditakuti seseorang,"

Goyle yang mengetahui hal itu berbisik pada Vanesha, "It's unfair. Kau mengangkat tanganmu dulu," gerutunya.

"Tidak apa, Goyle," jawab Vanesha.

Draco menoleh kebelakang, "Kau mengangkat tanganmu sebelum Mud-blood itu menjawab?" tanyanya.

Vanesha mengangguk dan Draco hanya mendengus.

"Untung ada mantra sederhana untuk menangani Boggart. Ayo kita berlatih sekarang, without wand please," ujar Lupin.

"Ulangi kata-kataku, Riddikulus!"

"Riddikulus."

"Bagus. Lebih keras dan jelas. Dengarkan, Riddikulus!"

"Riddikulus!"

"This class is riddicoulus," ujar Draco yang disetujui Crabbe dan Pansy.

Vanesha hanya memutar bola matanya malas mendengarkan ocehan Draco yang arogan dan acuh.

Hingga tiba saatnya uji coba mantra Riddikulus dengan menggunakan tongkat. Awalnya dipraktikkan oleh Neville, mengubah Profesor Snape yang berpakaian seperti neneknya.

amortentia (ft. draco malfoy)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt