"Ibu tanya sekali lagi ke kamu, tadi kenapa berteriak?" tanya Bu Rita sekali lagi.
"Reno gak kenapa-napa bu" jawabnya.
"Trus kenapa berteriak sekeras itu?" tanya bu Rita penasaran.
"Anu bu,,,"
"Anu kenapa?"
"Maafin saya bu" hanya pasrah tanpa menjawab sejujurnya.
"Karena kamu sudah mengganggu kenyamanan pembelajaran, kamu Ibu hukum dan tidak masuk selama masih pembelajaran Ibu."
"Apa bu?"
****
Dan pada akhirnya Reno pun sudah berada di lapangan karena dihukum selama satu les lagi pelajaran bu Rita.
Semua suasana sunyi karena semua siswa lagi belajar. Karena ia masih penasaran dengan anak-anak tadi, ia menghampiri kelas 12 IIS-2 yang kini masih direnovasi oleh Pak Encet.
"Mau ngapain nak?" tanya pak Encet.
Tanpa menjawabnya, ia terus menyusuri bebatuan yang berserakan sampai ia tiba dibelakang kelas tersebut. Dilihatnya ada anak-anak perempuan yang bermain. Rasanya ia ingin berteriak lagi melihat wajah mereka yang menyeramkan. Ia mencoba berani memandang mereka dan bertanya,
"Kalian ngapain main disini?"
Anak-anak itu mendorongnya sampai jatuh, lalu mereka berlari dari tempat itu.
"Tunggu,,,"
Pak Encet takut melihat Reno dari tadi bicara sendiri. Reno pun bangun, lalu mengikuti arah perginya anak-anak itu, tapi ia kehilangan jejak.
Kebetulan Pak Encet adalah tukang kebersihan dan pembangunan yang sudah bertahun-tahun di sekolah itu. Reno pun mencoba bertanya tentang pertama kali dibangunnya sekolah itu.
"Sebelum sekolah ini dibangun, apakah ada bangunan sebelumnya? Atau mungkin memang tanah kosong yang dibeli? Apakah Bapak bisa menjawabnya?"
"Sekolah ini memang sudah lama dibangun nak, tapi sebelum Bapak ditempatkan disini, ada Bapak yang lama mengurusi seperti Bapak ini."
"Apakah Bapak mengenal orang nya?"
"Orang nya kenal, tapi sekarang ia entah tinggal dimana."
"Waduh,,,"
"Kenapa nak?"
"Enggak pak. Karena saya curiga kalo sekolah ini punya sejarah yang drastis."
"Kamu ini ada-ada aja. Bapak aja yang udah lama disini gak ada hal yang menyeramkan kok."
"Makasih ya pak atas infonya" ucapnya lalu pergi. Karena Bapak itu tidak percaya, jadi tidak perlu ia banyak bicara.
Kembali lagi ia berdiri di lapangan dan melaksanakan hukuman nya kembali.
Tringgg,,,
Saat bel istirahat berbunyi dan semua siswa-siswi memposisikan dirinya ke kantin. Ia masih tetap berada ditengah lapangan sampai bu Rita memberhentikan hukuman nya.
"Gimana rasanya berdiri ditengah lapangan?" tanya bu Rita.
"Sudah ku bilang jangan menakuti ku lagi, " gubrisnya tapi bukan pada bu Rita.
"Kamu bilang wajah saya menakutkan?" sifat geer bu Rita kembali keluar.
"Aku tak sudi melihat wajah mu" ujarnya tapi bukan pada bu Rita.
"Dasar murid kurang ajar, pokoknya setiap jam saya, kamu gak boleh belajar dengan saya!!"
"Apa bu?" Reno pun heran yang membuat bu Rita jadi tersinggung karena ulah mata indigo nya.
Bu Rita pun meninggalkan Reno tanpa menghapus hukuman nya.
"Bu, maafin saya. Tapi itu tadi bukan kesalahan saya,,,"
Tetap saja bu Rita tidak mendengarkan nya.
Hurr,,,
Perutnya mulai tidak terkondisikan lagi. Ia tidak menghiraukan hukuman bu Rita, ia pun naik keatas dan menuju kelas nya dilantai atas.
Semua siswa-siswi pergi ke kantin, tapi seperti biasa ia membawa sekotak nasi ditambah dengan lauk pauk spesial dari Kakak nya.
Saat ia menyantap makanan nya, sebuah geng datang untuk mengacaukan kelahapannya,
"...."
YOU ARE READING
LAST MEMORY
HorrorMasa lalu siapa yang tidk pernah buruk? Dan masa lalu siapa yang tidak pernah bahagia? Keduanya akan dirasakan semua orang. Dibalik kenangan lama, ada kisah tersembunyi dan masih diabadikan didalam kehidupan. Rasa dendam terus membayang sebab duka...
Part 1
Start from the beginning
