Begin

29 0 0
                                    

"père, mère izinkan saya untuk menjadi seorang ksatria kerajaan" ucap putri Tymberly yang sedang memohon kepada sang raja dan ratu, yaitu kedua orang tuanya.

"Lakukan apa yang kau inginkan 𝘧𝘪𝘭𝘭𝘦, père akan mendukung apa yang kau inginkan" sang raja sambil mengelus surai putrinya tersebut.

"𝘔𝘦𝘳𝘤𝘪 père, saya akan berlatih dengan giat" putri Tymberly yang tengah memeluk sang ayah dan menatap ibundanya.

Sang ratu mengangguk bangga putrinya tersebut, dan juga sang ratu tahu bahwa itu adalah keinginan putrinya sedari dulu.

Sejak putri Tymberly meminta izin kepada kedua orang tuanya, setiap hari ia berlatih dengan penuh semangat. Ia bertekad untuk membela kerajaannya tersebut yaitu, kerajaan Gloria.

"Sedikit lelah, tetapi tidak masalah karena memang ini keinginanku untuk menjaga Gloria. Berpedang sudah, memanah sudah, berlatih bertarung juga sudah. Aku harus lebih giat lagi" ucap putri Tymberly yang tengah berbaring di atas tempat tidurnya yang besar dan mewah.

DING DONG

Putri Tymberly sontak melirik ke arah pintu ruangannya dan beranjak dari tempat tidurnya.

"Oui, tunggu sebentar" ucap putri Tymberly yang sedang membuka pintunya tersebut.

"Madame, ada dua orang yang ingin bertemu dengan anda" ucap penjaga kepada putri Tymberly.

"D'accord, bawa mereka ke ruanganku" ucap putri Tymberly yang bersiap-siap untuk menemui kedua orang tamunya. (Baiklah)

Putri Tymberly berjalan dengan anggun di tengah lorong kerajaan untuk ke tempat tujuannya.

Setelah sampai, kedua pelayan yang menjaga pintu tersebut membukakan pintu untuk putri Tymberly.

"Merci, apakah tamunya ada di dalam?" tanya putri Tymberly dengan ramah kepada kedua pelayan tersebut.

"Oui madame, tamunya sudah ada di dalam" ucap salah satu pelayan lalu di balas dengan anggukan dan senyum oleh putri Tymberly yang akan masuk ke dalam ruangan.

"Kepribadiannya sangat berkelas dan juga baik, saya sangat mengaguminya" ucap kedua pelayan yang menjaga pintu.

Putri Tymberly masuk lalu menemui kedua orang tamu tersebut.

"Sudah kuduga, pasti kalian yang datang" ucap putri Tymberly sambil duduk di kursi ruangan.

"Pour l'amour de Dieu, aku harus mengatakan sesuatu kepada kalian" ucap putri Anastasia yang sangat antusias. (Ya Tuhan)

"Ada apa dengannya?" putri Tymberly bertanya kepada salah satu sahabatnya, lalu di balas dengan tatapan bingung oleh putri Fangurra

"Kau ingin berbicara apa Anastasia?" ucap putri Tymberly dengan tatapan serius.

"Vous connaissez? prince Jimin dari kerajaan Mouven akan berencana untuk melamarku. (Kau tahu?)

"Kau yakin? kapan ia akan melamarmu?" tanya putri Fangurra yang penasaran.

"Katanya tidak lama lagi, aku akan meminta pelayan kerajaanku untuk memilih gaun yang terbaik di seluruh dunia" putri Anastasia terlihat begitu tidak sabar.

"Ada yang ingin aku sampaikan juga, ini berita bagus" putri Fangurra juga ingin menyampaikan suatu hal.

"Apa itu? katakanlah" tanya putri Tymberly

"Prince Jungkook sudah menemui orang tuaku ia telah melamarku dan sudah mendiskusikan konsep pernikahan yang akan kita pakai" terlihat putri Fangurra sangat bahagia

"Félicitations untuk kalian" ucap putri Tymberly tersenyum. (Selamat)

"Tymberly, dengar-dengar kau ingin menjadi seorang ksatria di kerajaanmu ya?" tanya putri Fangurra kepada putri Tymberly.

"Oui, aku akan menjaga kerajaanku" ucap putri Tymberly dengan santai.

"Bonne chance, Tymberly" ucap kedua sahabatnya. (Semoga berhasil)

"Merci beaucoup" ucap putri Tymberly.

"Kalau begitu kami ingin izin pulang, merci atas jamuannya Tymberly" ucap putri Fangurra dan Anastasia.

"Aku akan mengantar kalian sampai luar kerajaan" tawar putri Tymberly untuk mengantar dua sahabatnya.

"Au revoir" ucap kedua sahabatnya yang semakin menjauh dengan kereta kuda juga lambaian putri Tymberly. (Sampai jumpa)

"Saatnya aku bersih-bersih dan bersiap untuk tidur. Kamarku ini adalah ruangan yang paling nyaman diantara ruangan lain" putri Tymberly membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur kesayangannya.

"Sedikit bosan, mungkin aku akan mengambil buku di ruang perpustakaan" putri Tymberly beranjak dari tempat tidurnya lalu segera berjalan ke ruang perpustakaan.

"Excusez-moi, bisa bantu saya mencari buku fantasi yang seperti ini?" tanya putri Tymberly kepada penjaga perpustakaan. (Permisi)

"Tentu madame, enchate" ucap penjaga perpustakaan tersebut dan anggukan dari putri Tymberly. (Dengan senang hati)

"Ini, madame" ucap penjaga perpustakaan

"Merci beaucoup"

"Mari kita lihat, ceritanya cukup seru aku cukup tertarik untuk membacanya" putri Tymberly membuka buku fantasi tersebut sambil berjalan menuju kamarnya.

"Woah, buku ini sangat sesuai dengan yang ku cari" putri Tymberly membuka per lembar buku tersebut dengan mata yang berbinar-binar. Ia membacanya dengan semangat.

"Qui êtes vous?" tanya putri Tymberly kepada seseorang. (Siapa kau?)

"Kau akan tahu nanti" seseorang memberikan setangkai bunga mawar dan tersenyum.

"Hei, attendez" putri Tymberly berusaha mengejar seseorang tersebut sambil memegang setangkai mawar yang diberikan tetapi nihil, seseorang itu sudah menjauh. (Tunggu)

Suara burung berkicauan di taman kerajaan, rupanya telah menunjukkan bahwa malam sudah berganti pagi.

"Huh? ternyata aku hanya bermimpi" putri Tymberly baru sadar dari tidurnya lalu mengecek keadaan sekitar.

"Attendez, sepertinya semalam aku membaca buku sampai ketiduran lalu, kemana buku tersebut?" putri Tymberly terlihat kebingungan lalu tersadar akan suatu hal.

"Mawar yang ada di mimpi ini, kenapa ada bersamaku? aku pastikan semalam aku tidak sama sekali memegang apapun kecuali buku"

"Tetapi, jika diperhatikan mawar ini sangat indah dan berkilau juga batangnya berwarna emas. Aku akan bertanya kepada seorang florist kerajaan".

Dengan cepat, putri Tymberly berjalan menuju florist kerajaan, ia ingin menanyakan tentang mawar di mimpinya yang menjadi nyata.

"Excusez-moi, saya ingin menanyakan tentang mawar ini. Mawar ini berbeda dari yang lain apakah anda bisa menjelaskan?"

"Madame, apakah anda menemui mawar ini dari mimpi?" ucap seorang florist yang tengah memperhatikan mawar tersebut.

Putri Tymberly sedikit terkejut, bagaimana florist tersebut tahu bahwa itu adalah mawar di mimpinya padahal ia tidak memberitahunya.

"Oui, saya menemukannya dari mimpi, seorang pria memberikan mawar kepada saya lalu ia pergi. Ciri-cirinya tinggi, seperti keluarga kerajaan juga tetapi saya tidak melihat wajahnya" putri Tymberly menjelaskan secara detail kepada florist tersebut.

"Madame, mawar ini adalah perantara. Pada mimpi anda, seorang pria tersebut merupakan seseorang yang akan menjadi pendamping anda. Anda akan bertemu dengannya secepat mungkin" ucap florist yang menjelaskan kepada putri Tymberly

putri Tymberly melamun lalu bertanya-tanya di dalam pikirannya "siapa dia?"

Tied to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang