"Mas..." Sebuah sapaan tanpa suara dari Ten menggerakkan Jaehyun agar segera mendekat dan meraih tangan istrinya.

"Iya Ten, mas di sini."

"Jae-min?"

"Jaemin di rumah sama Taeyong dan Jeno. Tadinya mau ikut, tapi lagi ulangan kan di sekolah, mungkin nanti nyusul sama Bi Inah."

Ten mengedipkan mata tanda paham. Ia memang belum bisa bicara banyak apalagi bergerak. Jadi ia hanya melewatu waktu kunjungan singkat Jaehyun sembari menikmati elusan-elusan tangan Jaehyun di kepalanya.

"Eh, waktunya udah abis kayaknya. Udah dipanggil suster tuh. Kamu istirahat yang bener ya, biar bisa dipindah ke ruang rawat biasa. Mas bisa lebih leluasa ngerawat kamu di sana."

Ten sedikit mengangguk kali ini dan dengan satu kecupan di dahi, Jaehyun meninggalkan Ten sendirian di ruang perawatannya.

.
.
.

Taeyong mematikan panggilannya dengan Jaehyun. Jaehyun akhirnya mengabarinya soal Ten. Jaehyun terdengar begitu bahagia saat mengabari operasinya berhasil. Ia pun ikut bersyukur Ten ternyata bisa melewati operasinya dengan baik.

Tapi hatinya memberat saat teringat bahwa ia harus memberikan sebuah pilihan sulit pada Jaehyun begitu Jaehyun kembali nanti. Apakah Jaehyun akan mampu melepas Ten demi dirinya? Atau justru ia sendiri yang akan dilepaskan?

"Hayooo! Ngelamunin apa?"

Taeyong terlonjak di tempat karena dikagetkan oleh Johnny. Rasanya jantungnya hampir copot. Sementara itu si pelaku hanya nyengir tanpa rasa bersalah sama sekali.

"Abang mah, bikin orang kaget aja!" Taeyong melayangkan protes sambil memukul lengan Johnny.

Johnny mengaduh berpura-pura kesakitan, sambil mengggerutu. "Lagian bengong gitu abis dapet telepon. Emang dari siapa sih?"

"Mas Jaehyun."

"Oh ya? Terus gimana kabar Ten?" Johnny tiba-tiba menjadi sangat excited.

"Ng, katanya operasinya berhasil tapi masih di ICU."

"Ooh... Terus, kamu mau nyusul ke sana juga? Weekend ini mungkin?"

"Kayaknya enggak deh bang, kalo mas Jaehyun harus lebih lama di sana aku ga mungkin nyusul juga. Kerjaan kantor siapa yang pegang? Yang ada ntar bos ngamuk." Lagipula kondisinya yang tengah hamil muda sangat riskan jika harus melakukan penerbangan.

"Hmm, iya juga..."

"Paling nanti Jaemin yang nyusul sama bibi ARTnya ke sana."

"Jaemin siapa?"

"Anaknya kak Ten sama mas Jaehyun."

"Astaga, iya, sampe lupa."

"Loh? Emang abang udah tau sebelumnya?"

"Err... Jaehyun pernah ceritain tentang anaknya. By the way, anaknya biar nyusul sama aku aja. Weekend ini aku juga mau ke Singapore."

"Hah? Serius bang? Mau liburan?"

"Yeah, kind of... Haha, nanti coba tanyain sama anaknya, mau ga pergi sama om Johnny gitu ya?"

"Aku bilang mas Jaehyun dulu-"

"Ga usah! Biar surprise. Tenang Yong...anak orang ga bakal aku apa-apain kok."

Aneh. Taeyong merasa Johnny menjadi semakin aneh. Atau... hanya perasaannya saja?

.
.
.

Bersambung

.
.
.

Hiyahiyahiya, kenapa sih mereka demen bgt menjadikan haluku semakin-makin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hiyahiyahiya, kenapa sih mereka demen bgt menjadikan haluku semakin-makin. Mukanya jahe songong bgt lagi kek yg bilang "emang gw doang yg bisa punya bini dua bening2 begini."

Tampol tidak nih gaes?

Btw aku mau curhat dikit. Iya skip aja gapapa kalo ga mau baca.

Jadi aku tu lagi berada di fase insecure setiap kali udah publish cerita, kek aku takut buka bagian notif, takut liat komen, takut tanggapan dari para readers ga sesuai harapan.

Karena aku punya satu cerita yg lumayan populer, yes karya perdanaku a.k.a look at me too, aku jadi punya harapan karya2ku yg lainnya akan dapet respon sama ramainya kayak yg itu. Tapi nyatanya ga begitu (aku tetep bersyukur kok dg masih adanya dukungan berupa vote dan komen dari readers).

Jujur aja aku sekarang ga begitu seneng kalo ada komen atau vote untuk Look at me too, bukannya ga bersyukur, cuma aku maunya karya yg lain pun dapet apresiasi yg serupa, ga harus sama banyaknya kok, cuma ya jangan jomplang bgt gitu aja.

Aku jadi ngerasa apa karyaku yg lain ga sebagus itu, ga semenarik itu, atau kualitas tulisanku menurun dari hari ke hari?

I do this writing things just for fun, jadi sepi komen dan vote pun ga ngaruh sama kehidupan sebenernya. Paling ya efeknya jadi males update aja.

Aku harus ngapain ya? Mungkinkah aku perlu promote dari akun ke akun atau pasrah aja (because I know my writing skill is so so, dan cuma segini doang yg bisa aku kasih) ... Hm🤔

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In Between [JaeYong version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang