Malam Pernikahan

818 51 4
                                    

Pesta pernikahan akhirnya di laksanakan. Semua tamu undangan kini sudah memberikan selamat.

Gemerincik air shower kini sudah membasahi tubuh Zavier. Pria itu tampak penuh keringat karena sudah seharian menerima tamu undangan

Setelah selesai mandi pria itu pun keluar dari kamar mandinya. Dan kini dia melihat istrinya, Starla sedang duduk sambil mencoba membuka gaun pernikahannya yang besar tersebut.

Zavier pun keluar kamar mandi dengan memampangkan roti sobek yang agak berbulu halus. Dengan handuk yang melilit ke pinggangnya.

Zavier melihat istrinya kesusahan membuka gaun pengantin tersebut. Dan dengan perlahan pria itu menghampiri sang istri dan kini dia berdiri di belakang istrinya.

"Butuh bantuan, Kak?" tanya Zavier. Dia masih memanggil Starla dengan sebutan kakak. Padahal status mereka kini sudah menjadi suami istri.

"Iya, aku kesusahan membuka gaun ini," lirih Starla.

Walau pun mereka dahulu kakak dan adik ipar, tetapi mereka sama sekali tidak akrab. Karena Zavier sendiri sibuk dengan pasien-pasiennya di rumah sakit, sedangkan Starla sendiri, sibuk dengan butik miliknya.

Dan kini Zavier membantu Starla membuka gaun itu sehingga tubuh putih mulus milik sang istri terpampang sangat jelas.

Zavier menelan saliva. Lalu dia membuang mukanya. Tiba-tiba saja seseorang mengetuk pintu. Dan Starla langsung mengenakan handuk untuk menutupi tubuhnya.

Zavier membuka pintu kamar hotel. Dan ternyata itu adalah Ayahnya Tuan Zircon.

"Zavier kalian belum tidur?" tanya sang ayah.

"Belum ayah, aku baru selesai mandi."

"Minuman ini untuk kamu dan Starla, sini menantu kesayangan ayah, minumlah ini," kata pria paruh baya itu sambil memberikan dua gelas minuman satu untuk putranya Zavier satu lagi untuk menantunya.

Starla tersenyum dan langsung meneguk minuman Tersebut. Begitu pula dengan Zavier.

"Pahit sekali, ini apa ayah?" tanya Zavier.

"Itu ramuan untuk malam pertama kalian agar lebih indah," kata ayah Zircon dengan senyumannya.

"Maksudnya?" Zavier mengerutkan dahinya.

"Nikmati saja ya malam pertama kalian, ini adalah awal kebahagiaan kalian," kata ayah Zircon kepada putra dan menantunya.

Lalu pria paruh baya itu pun langsung pergi meninggalkan sepasang pengantin itu.

"Ayah berusaha sangat kuat untuk menyatukan kita," ungkap Starla.

"Benar, emh--tadi itu seperti ramuan obat kuat," kata Zavier dengan nada yang rendah.

"Benarkah, pantas saja tubuhku sekarang terasa panas, mungkin aku harus mandi juga." Starla langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Entah kenapa perasaannya sangat tidak karuan. Panas dan seolah terbakar sebuah gairah. Benar obat perangsang dari sang ayah sudah berfungsi seperti harusnya.

Wanita itu masuk ke dalam bak mandi yang sudah di teteskan cairan aroma terapi.

"Ah panas sekali," lirih Starla sambil menyentuh dadanya, meremas dadanya dengan perlahan.

Matanya terpejam dan dia pun menyentuh dadanya terus menerus.

"Emerald, aku rindu padamu, aku sangat merindukanmu," lirih Starla sambil terus memainkan dadanya. Seolah wanita itu benar-benar telah di sentuh oleh Emerald, mantan suaminya yang sudah meninggal karena bunuh diri.

Di luar kamar mandi, kini terlihat Zavier pun gelisah. Senjatanya mulai menegang dan kini dia tidak sabar menunggu istrinya keluar dari kamar mandi.

"Ayah itu benar-benar menyiksaku kalau seperti ini," lirih Zavier sambil push ap di samping kasur.

Sudah tiga puluh menit berlalu, lantas  kenapa Starla masih tidak keluar, Zavier merasa sangat cemas dan gelisah karena adik kecilnya sangat butuh istrinya.

Dengan perlahan Zavier mengetuk pintu kamar mandi.

Tok tok tok.

"Kak, kamu sedang apa, lama sekali di dalam?" tanya Zavier.

"Zavier, masuklah." Starla berkat dengan memejamkan matanya dia benar-benar tidak kuat menahan gejolak nafsu birahinya.

Benar sekali, mereka berdua sudah tidak tahan, pengaruh ramuan itu sangat kuat, sehingga keduanya kini tersiksa.

Zavier langsung masuk, dan dia melihat sang istri sedang memainkan dadanya sendirian, sambil memejamkan matanya.

"Kak, aku masuk ya," lirih Zavier.

Starla membuka matanya, dia tercengang ketika Zavier masuk ke dalam bak mandi bersamanya.

Starla menatap tubuh suaminya yang atletis. Wanita itu pun lalu menundukkan wajahnya.

Wajah Starla memerah dan kini terlihat malu-malu. Zavier sendiri tidak berhenti menelan saliva ketika kini melihat kakak iparnya tanpa pakaian dengan tubuh super molek dan sangat mulus.

"Aku tersiksa, minuman pemberian ayah sudah berfungsi," lirih Zavier.

"Aku pun," desah wanita itu dengan tatapan mata yang penuh harap.

"Maafkan aku kakak ipar, aku tidak tahan," lirih Zavier lalu memeluk Starla dengan lembut. Dan Starla hanya bisa memejamkan mata saja.

Mereka bertatapan dengan mata yang basah. Pengaruh ramuan itu sungguh kuat. Dan mereka tidak bisa bertahan.

"Aku pun tidak tahan," ucap Starla dengan nada yang sangat rendah.

Zavier tersenyum manis ketika kini mendengar istrinya memberi kode. Sebagai seorang pria, dialah yang harus memulainya. Walau ini adalah yang pertama untuknya.

Starla memang lebih berpengalaman, karena memang dia adalah mantan istri kakaknya Emerald. Tetapi Starla tetap saja perempuan, tidak mungkin memulai, karena itulah tugas Zavier sebagai seorang suami yang harus memulai percintaan mereka.

Bibir ranum dan indah milik Starla kini sudah Zavier kecup dengan lembut, dan ajaibnya ketika Starla membalas kecupan tersebut, tiba-tiba Zavier semakin terbakar dan hawa lelakinya naik dengan sangat kuat.

Di lihatnya dada ranum sang istri dengan mata berkabut, dengan perlahan pria itu hendak menyentuh tubuh istrinya, tetapi di begitu ragu-ragu.

Starla melihat keragu-raguan suaminya. Walau mereka ini adalah pasangan tanpa cinta, tetapi kini mereka benar-benar saling membutuhkan.

"Jangan ragu," ungkap Starla sambil memegang tangan Zavier lalu menyentuhkan tangan kekar tersebut ke dadanya.

Zavier tersentak dengan tindakan mantan kakak iparnya, lalu dia pun tersenyum dan langsung memeluk tubuh sang istri.

Starla terlihat begitu seolah terbuay, sampai wanita itu mulai mengeluarkan suara-suara halus. Dan suara itu sontak membuat Zavier semakin bernafsu.

Tanpa aba-aba pria itu lalu mulai berkeliling di sekitar tubuh molek istrinya, dan itu membuat Starla memejamkan matanya merasakan getaran yang selama ini sudah tak pernah dia rasakan.

"Zavier." Starla mulai menyebut nama Zavier dan itu membuat Zavier tersenyum.

"Iya, itu namaku Starla," ucap Zavier dengan senyum kepuasan.

Lalu mereka bertatapan dengan mata yang penuh gairah. Keduanya menginginkan hal yang lebih.

"Aku sekarang suami kamu," ucap Zavier.

"Iya aku tahu itu," lirih Starla dengan wajah yang bersemu merah.

Mereka bertatapan sampai akhirnya wajah mereka semakin dekat dan mereka berciuman.

Kecupan itu awalnya hanya sebuah kecupan lembut, namun kini berubah menjadi sebuah kecupan yang hangat bahkan panas dan penuh gairah.

Selama bibir mereka menyatu, tangan Zavier tidak diam, dia terus menyentuh tubuh istrinya sehingga istrinya tidak bisa diam dan memeluk tubuh kekar sang suami dengan erat.

Married With Sister In-LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang