"P'Miu bisa kok, ada Gulf di sini ayo senyum"

Gulf mengangkat kepala Mew , lalu mengecup bibir basah Mew. Awalnya Mew terkejut baru kali ini ada hantu yang mengecup bibirnya dengan lembut. Tanpa basa basi Mew pun ikut membalasnya, ciuman lembut namun lama mencurahkan segala perasaan di sana. Walau pun dengan sosok hantu, Mew berharap ini nyata, apakah Mew salah mengharap kan itu?

Setelah kejadian tadi, sifat manja Mew pun keluar. Kini ia tengah memeluk hantu polos tersebut.

"P'Miu"

"Iya kenapa?"

"Apakah besok kau ada waktu luang?"

"Eum. . . . Besok ya?? Gua kerja, ada apa?"

"Apa aku boleh ikut? Aku tidak jahil kok"

"Tentu, lu bakal berangkat bareng gua"

Gulf tersenyum cerah seraya mengelus Elus rambut lembut milik Mew, ia bahagia bisa menenangkan Mew serta err ─ berciuman?? Gulf menyentuh bibirnya lalu tersenyum tipis mengingat kejadian tadi.

Berada di pelukan Gulf, Mew tertidur pulas. Tidak ada Art yang berdarah, tidak ada suara mengerikan memanggil namanya, dan tidak ada ruangan gelap yang begitu engap, panas dan berisikan teriakan Art.

Tut. . . Tut . . .

Bunyi alarm menggema di seluruh ruang, mata Mew perlahan terbuka.

"Ini sudah pagi? Serius?"

Gulf pun ikut terbangun lalu menatap ngantuk ke arah Mew, "eung? Pagi P'Miu"

Mew berpikir keras, baru kali ini setelah 5 tahun yang lalu ia tertidur pulas dan nyenyak. Apakah itu berkat Gulf?

Kepala Gulf terantuk antuk dan matanya msih enggan terbuka membuat Mew gemas melihat hal itu.

"Ayo Kana"

Gulf melirik pelan ke arah Mew, "Kana??"

"Nama lu kan Gulf Kanawut, gua panggil Kana salah gak?", Gulf membalas dengan gelengan pelan membuat Mew Ter kekeh pelan.

30 menit yang di butuhkan Mew untuk bersiap ke kantor sedangkan Gulf masih di ranjang sambil memeluk Guling.

"Katanya mau ikut ke kantor kok masih tidur si??" Ucap Mew sambil mencubit gemas hidung Gulf

'andai kamu manusia Gulf udah aku nikahin'

"Gendong, masih ngantuk" ucap manja Gulf dengan nada di imutkan.

Gimana mau nolak jika Gulf bertingkah seperti ini?? Yang ada hati Mew perlahan menghangat untuk Gulf.

"Ayo cepat naik ke punggung, pegang erat ya gua bakal berjalan kek biasanya biar gak ada yang curiga oke"

Gulf membalas dengan anggukan pelan, Mew jongkok di depan nya lalu dengan sigap Gulf langsung naik ke punggung Mew.

"Pagii Mew ayo sarapan nanti kamu langsung jemput Love ya soalnya dia satu kantor sama kamu" ujar Max, Daddy Mew

"Benar itu, cepat lah" sambung Tul, Papa Mew

"Ayo lah Dad, Pa aku gak mau sama love jangan paksa"

"tidak Mew, papa sudah berteman dengan kedua orang tua love saat papa msih berkecimpung di dunia akting" jelas Tul seraya menyuapkan roti ke mulutnya

"Dan Daddy juga tidak mau kamu terpaku pada anak tidak tahu diri itu, dia mati karena ulahnya sendiri bukan karena mu Mew" tegas Max

"P ayo lah, P'Art juga meninggal terbunuh karena ulahnya tidak mau ikut aturan" balas Zee

Max Nattapol Diloknawarit dan Tul Pakorn Thanasrivanitchai, siapa si yang tidak kenal mereka ketika mereka masih membintangi banyak series. Mereka memutuskan untuk menikah dan berhenti untuk berkecimpung di dunia akting, mengalihkan fokus mereka untuk membangun suatu perusahaan. Sekarang mereka sudah di karuniai 2 orang anak yaitu Mew Suppasit jongcheevevat dan Zee Pruk Panich.

Mew terdiam sejenak, "aku akan ke kantor sekarang"

"Mew habiskan makanan mu dulu". Mew tidak mengacuhkan perintah papanya, ia memilih untuk pergi meninggalkan rumahnya menuju kantor.

Mew mendudukkan Gulf di bangku depan lalu dirinya ikut masuk ke mobil dan menyalakan mesin.

"P'Miu"

"Sudah bangun hm?"

"jemputlah Love aku akan pindah ke kursi belakang"

"tidak, lu tetep disini jangan ke mana mana" perintah Mew.

[ GHOST ]

Jangan lupa vote, Comment dan share yaaaa
Kiww

GHOST [ MEWGULF ] ✓ Where stories live. Discover now