Donghae melirik Putranya yang sedang berguling-guling tak karuan, lalu menggeleng pelan. "Si Kucing sedang drama." gumamnya.
Jaehyun hanya diam menatap tingkah laku Taeyong, mengangkat kepala Taeyong yang terbaring lalu menggeser tubuhnya untuk memberi pahanya sebagai bantalan kepala Taeyong. "Ternyata selama ini kasih sayang yang kalian berikan tidak tulus kepadaku. Aku cukup tau itu semua." ucap Taeyong sembari menusuk-nusuk perut Jaehyun dengan kesal.
Tangan Jaehyun hanya mengelus kepala Taeyong menghiraukan ucapan dramatis Taeyong. Merasa lelah Taeyong berhenti dan terdiam beberapa saat. "Jaehyun." panggilnya.
"Hm?"
"Tidak mau~"
"Ya sudah." ucap Jaehyun pelan, mengelus pipi Taeyong yang sedang mendongak menatapnya itu.
Memberikan tatapan puppy eyesnya, berharap rayuan itu akan berhasil. "Tapi mau berkuda~"
"Tidak mau mempersiapkan Natal berarti berkuda juga batal." dan Jaehyun tidak terpengaruh akan hal itu. Meski dirinya sedang berusaha menggigit pipi bagian dalamnya menahan gemas.
"Ish! Kau menyebalkan!" Taeyong mencubiti kecil perut Jaehyun yang dipenuhi otot itu. "Iya-iya aku mau!" ucapnya akhirnya. Huh! Jaehyun terkadang sangat susah untuk dirayu.
Jaehyun tersenyum menampilkan dimplenya, "Kucing baik." mencubit ujung hidung Taeyong dengan gemas.
"Aku bukan kucing." Taeyong menepis tangan Jaehyun, masih kesal karena sedikit tidak rela bahwa mereka harus mempersiapkan Natal besok. Itu salah satu hal yang paling Taeyong benci!
"Terus apa? Macan?"
"JAEHYUN!"
*****
Dengan wajah merengut Taeyong mengangkat kotak yang cukup besar berisi hiasan pohon Natal yang akan mereka hias. Ingatkan Taeyong untuk mencubiti Jaehyun setelah acara hias-menghias ini selesai! Dasar menyebalkan.
Jaehyun datang, berdiri disamping Taeyong yang mengerucutkan bibirnya. "Bibirmu seperti bebek." ucap Jaehyun sembari mengapit bibir tipis itu dengan jarinya.
Taeyong menepis tangan Jaehyun kesal. "Jangan sentuh aku!" desisnya.
Tertawa pelan, Jaehyun mendorong bahu Taeyong untuk segera menempati posisi didepan pohon Natal yang menjulang tinggi itu. "Tolong hias yang dibagian sini ya, Cantik." mengusap pelan bahu Taeyong.
"Jangan bicara denganku!" ucap Taeyong, meletakkan kotak yang penuh dengan hiasan itu dengan kasar.
"Ya sudah tidak jadi berkuda besok." Jaehyun mengangkat bahu acuh.
"Jaehyun mengancamku terus~" rengek Taeyong, menghentak-hentakkan tubuhnya dengan wajah memelas.
"Makanya hias pohonnya dengan penuh senyuman. Besok apapun yang kau inginkan akan aku lakukan." ucap Jaehyun, mencolek pipi Taeyong dengan gemas.
Taeyong menoleh dan menatap pria tinggi itu, "Benarkah?"
"Hm." angguk Jaehyun.
"Jangan berbohong!" telunjuk Taeyong menusuk pipi gembil Jaehyun dengan mata memicing.
"Iya, aku tidak berbohong."
"Bagus, aku bisa membalaskan dendamku padamu besok!" ucap Taeyong lalu menjulurkan lidahnya pada Jaehyun, kemudian meninggalkan Jaehyun untuk melakukan pekerjaannya.
Jaehyun hanya terkekeh melihat itu.
*****
Setelah hampir 2 jam menghias pohon Natal dengan sedikit drama dari Taeyong yang mencabuti daun-daun pada pohonnya akhirnya mereka selesai.
VOCÊ ESTÁ LENDO
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
PART 15
Começar do início
