Jaehyun mencoba menciumnya untuk memastikan apakah itu darah atau bukan, tapi baunya sudah tidak tercium dan yang ada dirinya terbatuk karena menghirup debu. Jaehyun akhirnya mengantongi kalung itu, mungkin ini milik Taeyong. Dia akan memberikannya nanti.
*****
"Terimakasih Jaehyun, maaf merepotkan malam-malam seperti ini hanya untuk membantuku membersihkan lemari tua ini." ucap Bu Kim.
Jaehyun menggeleng pelan, "Aku tidak merasa repot sama sekali, tenang saja. Bu Kim bisa meminta bantuan apapun padaku."
"Senang mempunyai dirimu disini." ucap Bu Kim menepuk bahu Jaehyun pelan. Jaehyun hanya tertawa pelan, menampilkan lesung pipinya, jika para pelayan lain melihatnya mungkin mereka akan menjerit tertahan lagi.
"Kalau begitu aku kekamar dulu." pamit Jaehyun, Bu Kim mengangguk mengiyakan. Tapi baru selangkah dirinya berjalan, Jaehyun kembali berbalik membuat Bu Kim menatapnya. "Boleh aku bertanya sesuatu?"
Bu Kim tersenyum tipis, "Kau bisa menanyakan apapun, Jaehyun. Ada apa?"
Jaehyun berdehem pelan. "Apa Bu Kim tau tentang ruang bawah tanah?"
"Maksudmu?" Bu Kim mengernyit, merasa tidak mengerti apa yang dibicarakan Jaehyun.
"Ada ruangan diujung lorong dibawah ruang bawah tanah. Bu Kim pasti tau itu bukan?" Jaehyun menatap Bu Kim dengan sedikit menyelidik ketika wajah itu terlihat terkejut, kemudian mengerjap cepat.
"Bagaimana kau tau ruangan itu?" tanya Bu Kim dengan suara pelan.
"Aku mencari Taeyong kemarin dan menemukannya disana. Ruangan apa itu?" Jaehyun menatap lekat kearah Bu Kim. Wanita paruh baya itu terlihat gugup.
Bu Kim menghela nafas pelan, "Kau mengetahui itu ya. Tidak ada yang pernah memasuki ruangan itu selain Tuan Lee dan Tuan Muda. Jadi tidak ada yang tau apa isinya." jelas Bu Kim.
Jaehyun mengernyit, merasa tak puas akan jawaban Bu Kim. Apalagi wanita itu sudah sangat lama bekerja dirumah ini. "Tidak tau sedikitpun?" tanya Jaehyun, ada sedikit keraguan dari pertanyaannya.
Bu Kim mengangguk, "Iya, bahkan banyak pelayan yang tidak tau tentang hal itu. Jadi maaf, aku tidak bisa memberikan informasi apapun tentang itu." ucapnya, menepuk pelan bahu Jaehyun.
Jaehyun tersenyum tipis, "Ah, tak apa. Aku hanya penasaran karena ruangannya terlihat begitu tersembunyi." ucap Jaehyun. Rasa tidak percaya sebenarnya mendominasi perasaan Jaehyun, tapi dirinya mencoba untuk menutupinya.
"Menurutku lebih baik jangan mencari tau apapun yang seharusnya tak perlu kau ketahui, Jaehyun. Mungkin itu privasi Tuan dan Tuan Muda." Bu Kim menghela nafas pelan, "Aku permisi dulu, Jaehyun."
"Silahkan Bu Kim." Jaehyun menatap punggung Bu Kim hingga menghilang dari pandangannya. Matanya melirik kearah ruang keluarga, melihat Taeyong dan Jongin yang masih dengan tenang menonton film bersama.
Tak ingin mengganggu atau Taeyong akan kembali mengamuk, dan juga pikirannya entah kenapa berkecamuk tak karuan. Jaehyun membawa dirinya pada halaman belakang, dingin sebenarnya tapi Jaehyun butuh sesuatu untuk menyegarkan pikirannya.
Mengambil selimut yang tersedia disofa, Jaehyun menyelimuti dirinya sendiri menatap hamparan salju yang menimbun halaman belakang. Sebentar lagi Natal, tapi orang-orang dirumah belum menyiapkan apapun untuk persiapan Natal.
Sebenarnya Jaehyun juga tidak keberatan, dirinya sudah terbiasa hanya mengurung diri diapartment jika Natal datang.
Begitu banyak pertanyaan yang bersarang pada kepala Jaehyun, tangannya masuk kedalam saku celananya dan mengambil kalung yang didapatnya. Sedikit mengernyit, bercak-bercak merah pada kalung itu membuat Jaehyun menatapnya lekat.
YOU ARE READING
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
PART 14
Start from the beginning
