Blodyn Fallin: 16

Mulai dari awal
                                    

Raut wajahnya berubah menjadi sendu, lalu menatap kearah langit yang tidak berhiaskan apapun, tanpa Bintang, bulan atau awan malam. Semuanya tampak hampa, seperti perasaan nya kini.

"Hubungan kalian udah sejauh apa sih? Kayaknya aku ketinggalan banyak" gumamnya pelan kemudian tersenyum miris, rasa sesak itu kini kembali. Tapi dirinya hanya bisa diam, menikmati rasa sakit yang ada di dada nya.



"SEUNGMIN!!! DIMANA KAU ANAK SIAL!! "

Seungmin terlonjak kaget, menyimpan gitarnya ke sembarang arah dan berlari untuk menemui ayahnya. Pemandangan yang sudah tidak asing bagi Seungmin. Ayahnya yang mabuk sehabis pulang kerja dan botol alkohol yang masih dalam genggaman.










PRANG!!!





Tidak ada angin ataupun hujan, pria paruh baya itu berjalan dengan terseok kearah Seungmin lalu memukul kepala anaknya dengan botol alkohol yang sudah kosong. Seungmin terlonjak kaget. Dia tidak menyangka jika ayahnya bisa melakukan hal seperti ini padanya.

Botol itu pecah dan terjatuh dilantai. Dapat Seungmin rasakan cairan yang berbau anyir mengalir dari pelipisnya. Sakit. Kenapa hari ini rasa sakitnya bertubi-tubi.

Apa tuhan sudah enggan meliriknya untuk menolong dirinya. Sebisa mungkin Seungmin menahan rasa sakitnya. Dia masih menunduk, melihat beberapa tetes darah jatuh mengotori lantai dan kakinya.

"Pergi sana, aku muak melihat mu!" ujar ayahnya lalu tertidur diatas sofa seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya.

Seungmin berusaha sekuat tenaga untuk naik ke kamarnya sambil menahan lukanya agar tetesan darah tidak banyak keluar. Mengambil ponselnya lalu mendial nomor seseorang.

"Halo, min?"
"Ren, cepet, tolong"







Renjun mengobati Seungmin dengan sangat hati-hati. Mengambil serpihan kaca lalu mengobati nya dengan cairan iodine. Renjun menatap teman nya itu iba. Memang jarak rumah keduanya tidak terlalu jauh. Jadi Renjun bisa datang dengan cepat untuk menolong Seungmin.

"Min, kamu tinggal di rumah aku aja ya" ajak Renjun sambil membereskan peralatan yang dia bawa dari rumahnya. Ayahnya Renjun memang seorang dokter jadi dia sedikit tau dan paham tentang mengobati hal-hal kecil.

Seungmin menggeleng, "gausah, makasih ya Ren maaf malem-malem ngerepotin". Renjun mengelus kepala Seungmin, menatapnya iba. Temannya ini sangat hebat, dia bisa menahan semua rasa sakit seorang diri tanpa sandaran.

Seungmin bangkit, tetapi Renjun dengan cepat menahan Seungmin dan membaringkan temannya itu.

"Udah istirahat aja, urusan dibawah udah ada Jeno yang urus"

"Jeno disini?" tanya Seungmin.

"Biasa, bucin. Min gapapa di tinggal sendiri? Takut nya ayah kamu kumat loh" Renjun masih menatap khawatir, tetapi Seungmin memegang tangan Renjun meyakinkan pemuda berdarah China tersebut.

"Gapapa Ren, gausah makasih banget loh kamu mau dateng kesini ngobatin aku"

"Seungmin" yang punya nama dan Renjun menoleh saat Jeno memanggil nya dari pintu, lalu kekasih temannya itu mendekat kearah mereka.

"Yakin masih mau sembunyiin ini dari Chan sama keluarga nya? Kalau kamu cerita ke Chan seengaknya ada yang jagain kalau kita ngga ada"

Seungmin mengusap lengan Renjun lalu tersenyum kearah sepasang kekasih tersebut.

"Makasih ya kalian udah nolongin aku selama ini, maaf ngerepotin terus" Renjun menoleh kearah Jeno. Mereka berdua seperti berbicara satu sama lain kemudian Renjun mengusap bahu Seungmin yang sedang terbaring.

[✔] Blodyn FallinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang