Njir gue berasa nonton anime tanpa subtitle huweeee (ಥ﹏ಥ)
"Can you speak English?" -Kuroo ("Kau bisa bahasa inggris?")
Ting!
Perkataan Kuroo memecah kebingungan [Name]. Benar, setidaknya ia tak buta berbahasa inggris. Berterimakasihlah pada Kuroo si husbu cerdas satu ini.
"Sure!" ("Tentu!")
Keretek Krek. ZEPH!
Menghilang, lubang aneh itu menghilang. Sekali lagi [Name] dibuat ternganga namun kali ini tak sendirian. Kelima laki-laki itu mencerna keadaan beberapa detik. Lalu mulai panik.
"Kieta!!!" -Bokuto (Menghilang!!!)
"A-ana ga kieta!" -Kageyama ("Lu-lubang nya menghilang!)
Bokuto mengacak rambutnya, Kageyama memukul-mukul tembok tepat dimana lubang aneh tadi berada. Wajah mereka frustasi, kecuali Kenma & si lelaki berkacamata, Tsukishima. Mereka sama paniknya, hanya saja tak memperlihatkan nya.
"Oi ochitsuite!" -Kuroo ("Oy tenanglah!")
"Dō yatte?" -Tsukishima ("Bagaimana caranya?")
Mamaaa.. cepet pulang.. [Name] ga kuat nonton begini.
"Yappari, Tokyo janai." -Kenma ("Sudah kuduga, bukan Tokyo.")
Kepanikan mereka terhenti digantikan dengan tatapan fokus pada Kenma yang tengah menatap ponsel nya. Ia sedang membuka maps. Tapi hanya untuk beberapa detik, ponselnya mati begitu saja setelah ada barisan-barisan tak jelas semacam terkena virus program.
Kenma mengetuk-ngetuk layar ponsel nya lalu menatap sekitar. Pandangan nya kini tertuju pada gadis di depan nya. Lalu seolah memberi tatapan 'percuma dia tak akan paham kata-kata ku.'
"Eee etto.. can i- anoo can i.." -Kenma ("Eee itu.. bisakah aku- anu bisakah aku..)
"Dō shita no Kenma?" -Kuroo ("Ada apa Kenma?")
Kenma berbisik ditelinga Kuroo dan dijawab dengan anggukan.
"May I borrow your phone? Hmm what's your name by the way?" -Kuroo ("Bisa ku pinjam ponsel mu? Hmm omong-omong siapa namamu?")
"[Na-Name]! [Fullname]. Here! Just use it." ("[Na-Name]! [Fullname]. Ini! Pakai saja.")
Jawab gadis itu dengan antusias. Sedangkan Kuroo bergumam dalam hatinya, 'benar-benar nama yang rumit' pikirnya.
"A-arigatou". -Kenma
Kenma menatap dalam-dalam ponsel [Name]. Mulutnya terbuka serta pupilnya melebar. Bagaimana tidak, ponsel gadis itu memang membuat nya pantas bergidik.
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
