One Estimate

1K 17 2
                                    

Setelah adu argumen dengan Cameron akhirnya aku menyerah dan memakan habis bubur itu. Aku bingung kenapa seperti ini, apa aku hamil? Secepat itukah? Ahh tidak mungkin? Masa iya? Ah entahlah

"Kau memikirkan apasih?" Sejak kejadian lalu ketika aku pergi dari Cameron, dia tidak bisa membaca fikiranku, entahlah aku tidak mengerti.

"Tidak" aku yang sedang menyenderkan kepalaku dibahu Cameron yang sedang bersender pada kepala ranjang, menggonta-ganti channel yang bagus sampai aku berhenti pada channel news
'Seorang wanita tewas pada pukul 11.30pm dini hari, diduga ada ular yang menggigitnya, terbukti pada lehernya yang seperti digigit ular, tetapi darah dalam diri wanita malang itu habis tak tersisa, kami masih menduga-duga pelakunya antara binatang buas ataukah.. vampire'

Deg.

"Cam?"

"Ya?" Tanyanya seperti pura-pura tidak tahu atau bahkan tidak tahu beneran._.

"Kau.. umm.. ap-apakau meminum da..darah manusia?" Tanyaku hati-hati

"Tidak, aku vegetarian, tetapi akhir-akhir ini aku jarang merasa ingin meminum darah dan berubah seperti dulu"

"Oh baguslah"

"Cam, sepertinya aku tidak kuat" ucapku mendangak dan menatap Cameron

"Tidak kuat kenapa sayang?" Tanyanya sambil mengusap pipiku lembut

"Aku terlalu puaing dan mual" jawabku memelas

"Atau kau hamil? Secapt itukah? Berarti a-- aww" kata-katanya kupotong dengan mencubit pinggangnya

"Kenapa sih babe?" Tanyanya kesakitan

"Tidak, aku juga tidak tahu, masaiya secepat itu? Memangnya kau ingin cepat-cepat punya anak?" Melingkarkan tanganku dioerutnya, memeluknya manja

"Yaa kalau memang benar kau hamil berarti tuhan mempercayai kita untuk menjaga anak itu?" Mengecup keningku lembut dan terus-terusan mengecup keningku

"Sudah sudah" ucapku menghentikannya

Dia menatapku, matanya yang selalu meneduhkanku, tubuhnya yang membuatku hangat ketika bersentuhan dengannya, dan... bibirnya yang membuatku kecanduan

"Aku mencitaimu, lebih dari apapun" dengan gerakkan cepat dia mengecup bibirku, lama.

Lalu aku memejamkan mataku dan kecupan-kecupan itu kembali hadir dibibirku dan lama kelamaan dia melumatnya, aku membalasnya, of course.

Panas. Hfttt. Kenapa aku ingin lagi?

Entah setan apa yang merasuki diriku, aku memperdalam ciumanku, malah kini aku menindihnya, tangannya yang santai memeluk pinggangku dan mengusap-usapnya, tangannya menyelinap kedalam dress tidurku, mengelus perutku yang rata.

Dia memindahkan posisinya menjadi menindihku, aku mendorong tengkuknya agar memperdalam ciumannya, lidah kami bertautan, menghisapnya dan sesekali mengecupnya. Tangannya yang nakal kini membuka tali dress ku, dan dalam sekejap dress yang kupakai terlepas.

Bermain-main dengan boobsku dan membuat kissmark dibagian-bagian tubuhku. Tangannya yang satulagi menyelinap kedalam gstring yang kupakai, mengusapnya pelan membuat gairahku bangkit

"Your so wet baby" dengan hitungan detik dia membuka bra dan celana dalamku, membawa jari telunjuknya kelubang mahkotaku, mendorongnya masuk perlahan tapi pasti

"Ahh" desahku saat dia memompa jarinya dalam diriku

"Faster please" setelah mendengar ucapanku dia mempercepat gerakan jarinya yang memompaku

"Ughhh i'll come" dia malah memperlambat gerakannya lalu mengeluarkan jarinya

"Fuck you Cam!" Dia mengerling nakal

Merasa ingin balas dendam aku menindihnya dan membuka celananya, karena ia hanya memakai boxer. Lalu terpampanglah miliknya yang sudah mengeras. Menjilat, menghisap dan sesekali mengecupnya

"Ohh suck!"

"Faster babe!" Aku mengocoknya kencang

"Ahhh i wanna out" melepaskannya, haha balas dendam

"Ohh kau ingin bermain main denganku rupanya?" Tersenyum nakal dia memindahkan posisinya, lagi.

Then tonight is a long time

Vampire in LoveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin