END

1K 80 23
                                    

Selamat Membaca

Dari kemarin Fariz pulang. Ia tak henti henti nya berjuang agar bisa pelaku asli di balik semua ini.

Ia tidak sendiri karna Beni lah yang membantu nya. Sebenarnya Fariz mencurigai si Ziren.

Tapi ia harus benar benar mencari bukti agar jelas siapa yang salah dan yang benar.

"Eh_ lo tau di pesantren ada Cctv nya nggak? Kalau ada bisa kita cek"

"Kayak nya sih masa gue harus kesana lagi gitu?"

"Tenang sellow aja di pesantren situ ada temen SD gue. Mungkin dia bisa kita suruh untuk menyelidiki"

***

Kini keadaan Vissa sudah membaik dan boleh untuk pulang. Udztadzah Nafis juga ikut kerumah keluarga Nissa, untuk membicarakan mengenai Ziren.

Semua sudah berkumpul di ruang tamu. Dan memulai pembicaraan.
"Jadi Anakku Ziren, harus kita kasih tau kebenaran ini semua"

"Berarti kita ke pesantren lagi?"

"Besok aja gimana, sama nyari tau juga Nissa benar benar bersalah dalam masalah ini apa tidak"

Celetuk ayah Nissa. Nampak semua mengangguk setuju dengan pendapat ayah Nissa.

Udztadzah Nafis menginap di rumah Nissa. Semuanya pergi ke kamar untuk istirahat.

Nissa sedang berada di balkon kamar nya. Ia tiba tiba teringat Fariz. Jangan sampai dia suka kepada nya astaga.

Tak mau berfikir ia segera melangkah ke tempat tidur. Membaringkan tubuh nya. Dan memejamkan mata. Sebelum itu ia berdoa terlebih dahulu.

Pagi hari nya mereka semua bersiap siap berangkat ke pesantren menjemput Ziren sekaligus memberikan penjelasan.

Tiba di pesantren langsung di sambut oleh pak kyai salam. "Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Semua ke ruangan pak kyai salam. Menunggu Ziren datang.  Kemudian tak lama ia datang dengan wajah kebencian terhadap Nissa.

Ziren duduk di sebelah Udztadzah Nafis dengan pandangan sinis ke arah Nissa.

"Baiklah kita sudah berkumpul. Ziren kami memanggil mu kesini karena saya ingin menjelaskan sesuatu ke kamu menyangkut ibu kandung kamu Ziren"

Ucap Bundah Nissa dengan tatapan serius ke Ziren. Dan wajah nya penuh kerinduan dengan anak nya ini.

"Ha?! Bukan nya aku punya ibu kandung kan di sampingku ini"

Ucap nya tak terima dan sedikit bingung. Semuanya terdiam tidak berani ada yang berbicara.

"Jadi gini cerita nya..."

Dan Bundah nya Nissa pun menceritakan semuanya dengan Isak tangis. Ziren? Ia sudah banjir dengan air mata. Ia sangat tidak menyangka  bahwa Bundah nya Nissa ibu kandungnya.

"Terus Nissa anak kandung siapa?"

Tanya Ziren yang langsung di jawab Udztadzah Nafis. "Saya ibu kandung Nissa dan minta tolong jangan membenci Nissa lagi, mari kita perbaiki lagi sama sama"

The Black Veil Girl (GadisCadarHitam)✓Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum