A Key For Frozen Heart Chap. 6 : A Letter :

261 12 0
                                    

Cia pun teringat ia masih berada dalam pelukan, ia pun melepasnya.
" Dasar kau! Hei kau tidak boleh memeluk seseorang, tanpa izin. Ini pelanggaran! " bentak Cia dengan muka masih merah.
" Ah, maaf. Aku tak tau. Tanpa sadar aku sudah memelukmu. " jawab Rei menunduk, menyembunyikan wajah merahnya.
" Eh, kenapa kau seperti itu. Itu bukan pertama kalinya kan? " tanya Cia heran.
" I..ini pertama, aku memeluk gadis. Maafkan aku. " ucap Rei gugup.
" Kau..! Sudahlah. " ucap Cia menunjuk Rei, lalu berbalik melangkah pergi.

" Dasar bodoh, aku memang bodoh. Harusnya aku melepasnya lebih awal, aahh.. " gumam Cia kesal.
" A..apa yg aku lakukan barusan. " gumam Rei.
" Entah kenapa, aku ingin memeluknya. Memberinya dukungan, tapi aku benar2 tak bermaksud melakukannya. "
tanya Rei bingung.
" Tubuhnya dingin, sangat dingin. " gumam Rei dengan muka kembali merah.
" Aku benar2 ingin menolongnya. " ucap Rei.

" Kau sudah berubah Cia. " ucap seseorang, yg melihat itu.

_ Malam ~ Diistana Feliz _
" Tuan Putri " panggil pelayan didepan pintu kamar Cia.
" Masuk saja. " jawab Cia didalam.
Pelayanpun membuka pintu kamar.
" Putri, ada surat untukmu. " ucap pelayan itu.
" Surat ? " Cia pun mengambil surat itu.
" Kau boleh pergi. " perintah Cia ke pelayan.
" Baik. " jawab pelayan.
Pelayanpun keluar kamar, dan pintu kamar ditutup.
" Ada 2 ? " Cia memeriksa dan ada 2 surat, ia pun membaca surat pertama, dan menaruh surat lainnya dimeja.
" Haah..! " Cia pun terkejut, melihat nama yg tertera dibelakang surat.
" Reilz? Untuk apa ia mengirim surat ? " tanya Cia, sambil membuka surat itu.

To : Felicia vi Dermain

Salamku,
Ini aku Reilz dari kelas Rose.
" Ternyata benar. " gumam Cia.
Aku minta maaf atas kelancanganku tadi. Kau boleh menganggap itu tak pernah terjadi, tapi aku tak bermaksud apa2. Tawaranku tadi benar dan masih berlaku kapan saja, kau memang boleh menganggap itu hanya lelucon. Tapi, aku tak akan menarik dari ucapan itu.
Mungkin kurang sopan aku mengatakannya lewat surat, tapi aku ingin meminta maaf secepatnya. Jadi, kuharap pertemanan kita tak putus, hanya karna itu.
Kau pasti sudah tau, aku mengirim surat bukan untuk sekedar minta maaf. Apa kau ada waktu besok? Mungkin ini terlalu mendadak, tapi aku ingin mengajak mu ke perpus besok. Kau taukan aku tak begitu pintar, karna senin ada tes aku ingin mendalami pelajaran itu. Sebelumnya aku minta maaf, permintaanku terlalu besar.

Jika kau ada waktu, aku menunggumu besok jam 10 di menara jam Angle.

Rei

" A..apa2an dia, mengirim surat seperti ini! Benar2! " Cia sangat kesal membaca surat itu, dan melempar surat itu.
" Jika kau ingin minta maaf, minta maaf saja, tak usah dengan permintaan lagi! " Bentak Cia.
" Biarkanlah, aku tak perlu membuang waktuku, hanya untuk membantunya. " ucap Cia sambil membaringkan tubuhnya.
" Kuharap setelah ia bilang itu, (anggap saja tak pernah terjadi) aku bisa tidur nyenyak malam ini. " gumam Cia sebelum menutup matanya.

A Key For Frozen HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang