A Key For Frozen Heart Chap. 9 : A Short Meeting :

211 9 0
                                    

Cia tetap diam membeku melihat seseorang dihadapannya.
" Sudah lama ya. " ucap orang itu.
Beberapa menit berlalu, Cia pun berbalik meninggalkan ruangan.
" Apa kau akan melarikan diri lagi, kau tidak bosan terus melakukannya. " ucapnya.
Cia pun tak menjawab.
" Kau..! Ku kira kau sudah berubah putri. " ucapnya kembali.
Cia pun memberanikan diri " I..itu bu..bukan urusa..n mu! " jawab Cia gugup.
" Hanya mendengar jawabanmu aku sudah tau. Kau, masih belum mengatasi masalahmu. "
" Apa aku harus membantu? " tawar orang itu.
Cia pun terkejut, lalu langsung berekspresi sinis dan menoleh ke orang itu.
" Aku tak butuh. " jawab sinisnya yg singkat.
Orang itu pun hanya diam, seolah ia sudah tau jawaban Cia.
Cia pun memasuki ruangan, dan mengisi daftar hadir disana. Lalu pergi tanpa mengatakan apapun, pada orang itu.
Orang itu hanya menatap cuek Cia, dan membiarkannya pergi.
" Putri es? "
" Lebih tepatnya, Hati yg membeku. " gumamnya.

_Di koridor kelas_
Rei pun melihat Cia di belokan koridor, dan memanggilnya.
Cia pun menghampiri Rei.
" Bagaimana, apa kau sudah bertemu mereka? " tanya Rei menghampiri Cia.
" Aku.. " ucap pelan Cia.
" Hei, ada apa? " tanya Rei saat mereka sudah dekat.
" Rei.. " bisik Cia, dan tiba2 jatuh.
Rei langsung menopang tubuh Cia " Hoi, hoi. Felicia, kau kenapa? Hoii.. " ucap Rei berulang - ulang. Rei pun bergegas menggendong Cia layaknya putri, dan membawanya ke ruang kesehatan.

_At Medic Room_
[05.00]
3 jam setelah Rei membawa Cia kesana.
Cia pun perlahan membuka matanya, dan mengumpulkan kesadarannya. Cia bangun, dan duduk dikasurnya.
" Kau sudah sadar? " ucap Rei yg duduk menghadap kasur Cia.
" Maaf merepotkanmu. " ucap Cia.
" Itu bukan masalah. " jawab Rei.
Mereka pun terdiam.
" Apa kau tak ingin tau kenapa aku seperti ini? " tanya Cia.
" Aku tak bisa melakukannya. Jika aku bertanya, itu akan memperburuk kondisimu, aku akan menunggu kau menceritakannya. " jawab Rei.
" Kau tau. Aku lebih ingin kau banyak tanya, seakan - akan kau khawatir. " ucap Cia melihat tangannya dan tersenyum.
Rei pun terkejut mendengar perkataan Cia.
" Tapi itu benar, aku tak bisa mengatakannya dalam kondisi seperti ini. Kau bisa mengantarku pulang kan? " tanya Cia.
Rei pun mengangguk, dan membantu Cia turun dari kasur.
Rei pun mengantar Cia sampai rumahnya.
_At Feliz Palace_
" Terima kasih bantuannya, sampai jumpa. " ucap Cia melambai ke Rei.
" Sampai jumpa. " ucap Rei melangkah pergi.
Cia pun masuk kerumahnya, dan Rei pergi pulang.

" Apa aku juga salah? "
" Memang seharusnya aku tak mengatakan itu. " gumam Rei.

" Rei.. " ingatan kembali Rei tentang panggilan itu.
" Apa ia memanggil nama depanku?. " tanya Rei dengan muka merah.

" Cia.. Aku juga ingin memanggil namanya. " gumamnya.

A Key For Frozen HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang