A Key For Frozen Heart Ch. 22 : Respons :

144 8 0
                                    

_Di Ruang Dewan_

Semua anggota sudah hadir dan rapatpun dimulai.

Ghina : Selamat Sore semua.

Anggota : Selamat Sore.

Ghina : Sekarang, kita akan memulai rapat pertama periode dewan siswa yang baru. Kita persilahkan saja untuk ketua kita yang baru, Felicia Vi Dermain! *tepuktangan yg diikuti anggota lain

Cia : Ehm, sebelumnya terimakasih untuk para anggota sudah berkenan untuk hadir dalam rapat pertama saya sebagai ketua yang baru. Mungkin saya tidak pantas untuk dapat berdiri sebagai ketua, karena ini bukan berdasarkan pilihan dari kalian. Tapi, walau begitu saya akan berusaha menjalankan amanat ini sebaik mungkin. Um,, *merasa tidak diperhatikan, Ciapun mengakhiri pidatonya.

Singkat saja dari saya, mohon bimbingannya. *membungkukan badan.

Begitu janggal dengan suasana yang sunyi setelah pidato Cia, dan Ghinapun memberikan tepuktangannya. Anggota lain dengan terpaksa tepuktangan.

Dan rapatpun dilanjutkan dengan sambutan dari pengurus yang lain, dan itu disambut baik oleh yg lain. Walau sangat menyakitkan, Cia menahan rasa itu.

Ghina : Itulah beberapa sambutan dari pengurus tahun ini, untuk selanjutnya dewan siswa tahun ini akan diurusoleh mereka. Selamat bekerja!! *tepuktangan

Anggota : * tepuktangan

Ghina : Untuk rapat kali ini hanya pengurus saja yang ikut, anggota lain bisa meninggalkan tempat.

Anggota lain : *bersama meninggalkan tempat.

Dengan ragu, Cia memberanikan diri mengambil mic.

Cia : Bisa minta waktunya sebentar!

Semua anggota terkejut mendengar itu termasuk Ghina, dan mulai memperhatikan Cia.

Cia : Mungkin saya tidak pantas berdiri disini sebagai pemimpin kalian. Bagaimana bisa seseorang yang tidak kalian ketahui sebelumnya, dan tidak pernah berusaha untuk dikenal mengambil jabatan ini, mungkin itulah yang ada dipikiran kalian. Saya sendiripun, sebelumnya juga merasa tidak ingin terpilih. Saya juga tidak berminat menjadi anggota dewan karena merasa itu hal yang merepotkan, bahkan tidak ingin bersekolah disini. *semua anggota begitu terkejut dengan pernyataan Cia.

Salah satu anggota : Kami tahu kenapa kau tidak ingin disini, lalu kenapa juga kau menjalaninya?

Cia : Itulah keputusan mutlak orang tuaku, saya tidak bisa menentangnya. Dengan terpaksa saya menjalani kehidupan sekolah ini, tetap menjadi seorang yang acuh. Seseorang yg tetap terpuruk dan menutup diri dari sekitar. Tidak berlangsung lama, ada seseorang yang berani untuk membuka dunia untuk saya. Walau begitu sulit, ia tetap berusaha untuk meraih dan memberi cahaya untukku. Dengan usahanya, saya sadar bahwa kehidupan yg kujalani itu salah. Tidak seharusnya saya menutup diri dari dunia,berkatnya saya mempunyai kehidupan yang baru dan bisa berdiri didepan kalian. Tidak lupa juga kepada teman - teman yang sudah memberi semangat dan perhatian terhadap saya. Mungkin kalian merasa ini bukan sesuatu yg harus kalian tahu, tapi saya ingin kalian dapat membantu saya menjalani awal yang baru ini dengan hangat. Jadi, mohon bantuannya. *membungkukan badan

Semua anggota tercengang mendengar itu, dan tidak mempercayainya.

Suasana tetap sunyi, Ciapun masih membungkukan badannya. Lalu...

*tepuktangan yang meriah dari para anggota.

Betapa terkejutnya Cia mendengar itu.

Salah satu anggota : Ketua tidak perlu sampai membungkukan badan, kami pasti akan membantumu.

Yah walau sebelumnya masih tidak setuju, mendengar itu kami jadi tahu alasanmu selama ini.

Tenang saja, kami siap membantu.

Terimakasih sudah mau terbuka kepada kami. Sekali lagi..

TERIMAKASIH..!

Cia begitu terkejut mendengar itu, dan meneteskan airmatanya.

Cia : Terimakasih semua. *hiks

Rika : Dasar, kau ini. *memeluk Cia, sambil menangis.

Cindy : Kami akan selalu ada untukmu. *mengelus kepala Cia.

Cia begitu terharu mendapat respon yang sangat baik.

~ Diluar ruangan

" Kau sudah berubah. " ucap Rei yang melihat Cia dari jauh, lalu pergi.

Ditengah suasana yang hangat itu, Cia menyadari kehadiran seseorang. Ia melihat kearah luar dan begitu terkejut.

Rika : Kau mau kemana?

Tanpa menjawab pertanyaan Rika, Cia berlari keluar.

Cindy : Cia ?

Semua anggota juga terkejut melihat Cia pergi.

~

Cia : Apakah kau melihatnya Rei? *gumamnya terengah – engah

_Di koridor_

Cia : Rei.. ! *teriaknya

Rei pun berhenti, dan membalikan badannya.

Cia : Apa kau melihatnya, Rei?

Rei : Aku lihat, kerja bagus Cia. *tersenyum

Cia : Ini semua karna kau, terimakasih.

Ehm,dan selamat datang. *tersenyum

Rei hanya tersenyum mendengar itu.

Vicky : Wah - wah, sepertinya kami mengganggu? *ucapnya tiba - tiba

Cia dan Rei terkejut melihat semua orang disana.

Cia : Apa yg kalian lakukan disini?

Rika : Maaf Cia, sudah mengganggumu.

Cia : Kalian tidak mengganggu kok.

Cindy : Ah,dasar terlalu polos.

Rei : Hah, apa hanya aku yg merasa malu?

Dion : Begitulah ketua kita yg polos ini. *hehe

Cia hanya bingung mendengar itu.

Ghina : Sudah cukup, jangan buat Cia bingung.

Tenang saja Cia, kami akan membantumu. Percaya pada kami, benarkan?! *teriak

Anggota lain : Benar!

Cia : Semuanya, terimakasih. *hiks

Tidak seperti dulu, kepercayaan yg diberikannya disambut baik yg lain. Begitu senang ia mendapat banyak bantuan. Hari - hari yang gelap itu, kini mulai disinari cahaya yang terang.

A Key For Frozen HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang