| CHAPTER 26 | MENCARI

103K 23.9K 1.9K
                                    

Vote dulu yuk, biar nggak lupa.
Ramaikan kolom komentar juga ya!

Selamat membaca!

———

Bel masuk SMA Elang sudah berbunyi beberapa detik yang lalu dan sampai sekarang tidak ada tanda-tanda kedatangan Cakrawala.

"Lo hari ini nggak berangkat sekolah ya?" tanya Moa pada bangku kosong di sebelahnya.

Moa mendesah berat. Ketidakhadiran Cakrawala membuat suasana hati Moa menjadi buruk.

Sudah berkali-kali ia menghubungi nomor Cakrawala, tetapi hasilnya selalu sama, tidak dijawab. Ini bukan kebiasaan Cakrawala, cowok itu, dia adalah murid teladan. Dia tidak pernah absen kecuali dalam kondisi yang benar-benar urgent.

Pelajaran dimulai seperti biasanya, tanpa kehadiran seorang Cakrawala. Lagipula ada tidaknya cowok itu, semua murid juga tidak ada yang perduli, kecuali Moa.

Tempat duduk Nadin yang berada di depan Moa kosong, dengar-dengar sih gadis itu sekarang dipanggil ke ruang bimbingan. Dia yang akan menggantikan posisi Cakrawala sebagai perwakilan SMA Elang dalam olimpiade matematika.

Moa mengambil napas panjang. "Kamu ke mana Cak?"

Moa membuka buku tulis bagian belakang dan tidak sengaja menemukan coretan tangan Cakrawala.

Terima kasih kamu telah menjadi malaikat pelindungku.

Air mata Moa perlahan jatuh. Mengapa cowok itu malah berterima kasih kepadanya? Harusnya dia menyalahkan Moa. Harusnya dia marah karena Moa selalu memperlakukannya tidak baik.

Moa mengambil ponsel kemudian mengirimkan pesan untuk Cakrawala.

Cakra kamu dimana?|
09.12

Kamu sakit?|
09.13

Pulang sekolah nanti
aku jenguk kamu ya|
09.13

Cakra kamu sedang apa? |
09.14

Pelajaran hari ini susah,
aku nggak suka :( |
09.15

Lama Moa menunggu, tidak ada balasan juga dari Cakrawala. Sekali lagi ia telepon, tetap tidak diangkat.

Bel istirahat berdering, semua murid di kelas keluar untuk makan di kantin, kecuali Moa. Ia lebih memilih duduk di dalam kelas, menyendiri.

Seorang cowok dengan bandana biru terikat di lengan kirinya, datang menghampiri Moa, ia duduk di samping Moa. Di tempat duduk Cakrawala.

Moa menoleh. "Ngapain lo?" tanyanya.

Cowok itu Galaksi, dia tersenyum manis. Ah, lebih tepatnya sok manis. Bagi Moa, senyuman termanis di dunia ini adalah senyuman milik Cakrawala.

"Kenapa nggak ke kantin?" tanyanya.

"Lo juga kenapa nggak ke kantin?"

Galaksi terkekeh. Ia mengusap-usap kepala Moa. Moa langsung menepis tangan Galaksi.

"Apaan sih lo?! Jangan pegang-pegang."

"Ternyata lo belum berubah juga."

Moa memutar bola mata malas.

"Balikan yok!" Ajak Galaksi. Sesimple itu.

"Nggak mau."

Sebelum ini Moa dan Galaksi pernah berpacaran, namun hubungan mereka harus putus di tengah jalan karena Moa merasa mereka sudah tidak cocok lagi.

2. NOT ME ✔️ Where stories live. Discover now