Still You Part 10

146K 5.7K 116
                                    

PART 10



Suasana cukup hening di sini. Bahkan sudah sepuluh menit berlalu, Clara masih terdiam duduk di ujung sofa sedangkan pria setengah baya yang membuatnya shock dan terkejut kini duduk sofa yang lain yang berada di depannya.

Sejak tadi ia juga belum berani membuka suara kecuali kalimat sapaan untuk mantan calon mertuanya tersebut.

Pria paruh baya ini berdehem sejenak kemudian tersenyum simpul, ia tahu kalau Clara masih canggung bertemu dengannya walaupun dia juga pernah bertemu saat Ayah dan juga adik perempuan Clara meninggal dunia dulu.

“Ibu sehat kan?” tanya Yuda yang tidak lain adalah Papa dari Aga dan CEO perusahaan tempat Clara bekerja di sini.

Clara tidak tahu kalau Om Yuda—biasa Clara memanggilnya— juga berada di sini. Harusnya dia tahu kalau Aga bekerja di sini, berarti Om Yuda juga ada, kan? Bodoh. Ia masih merutuki dirinya sendiri, karena tidak memikirkan hal ini akan terjadi.

Ia tidak tahu harus berkata apa, ya Tuhan.

“Maaf. Saya benar-benar tidak tahu—“

“Minta maaf untuk?”

Clara juga bingung meminta maaf untuk apa? Meminta maaf karena ia terlalu bodoh? Ia tidak ingin Om Yuda berpikiran kalau ia memanfaatkan hubungan keluarga untuk dapat bekerja di sini dan terlebih untuk.... memikat Aga lagi misalnya.

Itu tidak mungkin.

“Saya benar-benar tidak tahu kalau Om-Em, Bapak juga berada di kantor yang sama. Saya pikir—“

“Astaga, Clara. Kamu seperti baru kenal Om saja. Jangan manggil Bapak, panggil Om saja, ya.” Clara menatap pria di depannya dengan senyum kaku dan ia masih gugup. Pria itu tersenyum hangat melihat reaksi wajah Clara yang masih saja tidak enak karena tidak tahu soal ini semua.

“Tapi saya benar-benar meminta maaf. Saya tidak tahu kalau Om di sini. Kalau tahu, saya pasti akan menemui Om Yuda.” ujar Clara serius.

“Om mengerti. Biar Om tanya Aga nanti. Anak itu, benar-benar! Oh, ya... Bagaimana Ibumu, sehat kan?”

Apa? Tanya Aga? Soal pekerjaan di sini dan pasti Om Yuda akan tahu kalau ia juga... berhutang pada perusahaan ini. Raut mukanya bertambah panik.

“Clara? Kamu tidak apa-apa kan?” tanya Om Yuda memastikan dan khawatir.

“Tidak.” jawabnya cepat dan jantungnya berdebar keras. “Saya, tidak a-apa-apa. Om, sendiri bagaimana?”

“Kamu itu selain bertambah cantik, ternyata lucu juga. Saya kebetulan baik-baik saja, Ibumu bagaimana? Lama sekali tidak tahu kabar keluargamu.” ucap Om Yuda pelan dan teringat dengan kejadian dulu.

“Ibu baik, Om.”

Semoga om Yuda tidak tahu keadaan keluarganya selama ini. Karena memang ia dan Ibunya sudah lost contact dengan keluarga Mikail sejak acara itu batal walaupun begitu Om Yuda tetap datang saat Ayah dan adiknya meninggal.

Dan sekarang Clara tahu, kenapa Aga memilih menyingkir dari ruangannya sendiri saat ini karena tidak ingin membahas semua basa-basi ini dengan Papanya dan juga dirinya tentunya.

Great!

Setelah perbincang mengenai keluarga Clara dan tidak termasuk hal-hal kecil hanya sewajarnya, Clara juga menanyakan tentang Istri dari Om Yuda yang tidak lain adalah Mamanya Aga.

Beberapa menit kemudian, keadaan hening lagi. Masih di ruangan yang sama, di ruangan Aga dan pemilik sekaligus penghuni ruangan ini bahkan belum muncul sejak tadi.

Still YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang