•7•

605 48 0
                                    


Sam melajukan motor nya ke rumah Tiara. Namun dari kejauhan ia melihat Nuca yang sudah lebih dulu datang untuk menjemput Tiara.

"Baguslah,gua jadi gausah dengerin ocehan lu pagi gini" batin Sam sambil memutar balikan motor nya.

"Lu bodoh Sam, harusnya lu gausah jemput Tiara,lu bisa liat kan kalo Tiara itu seneng sama Nuca" batin Sam diatas motor

Sam seolah tak rela melihat sahabat kecil nya jalan dengan orang lain, terlebih orang itu adalah sahabat Sam sendiri.

Sam turun dari motor dan langsung menuju kelas.

"Heh, gua daritadi ngomong lu denger ga sih?diem mulu lu lagi banyak utang ya lu?"

"Eh, apaan tadi,Go?"

"Si anying, berarti dari tadi gua ngomong sendiri dong,setan lu Sam"

"Sorry gua lagi ga fokus tadi"

"Mikirin apa sih lu?"

Sam tidak menjawab pertanyaan Hugo, ia melengos begitu saja melewati Hugo di koridor sekolah.

.........

Istirahat tiba.

"Nuc, makasih ya udah mau anter jemput gua. Bukan si nyebelin Sam lagi yang jadi supir gua"

"Ohh jadi selama ini gua cuma jadi supir lu doang? Gitu hah?" kata Nuca sambil mencubit hidung Tiara.

Suasana kantin hari ini tidak begitu ramai. Mereka mengambil tempat duduk di pojok kantin, mereka duduk berhadapan. Tiara ditemani oleh Nuca yang bolos latihan basket lagi.

"Ra"
"Nuc"
Ucap mereka bersamaan.

"Lu duluan aja, Ra!"

"Oke thanks. Nuc, gua rasa hal ini semakin rumit deh"

"Rumit kenapa?"
Ucap Nuca sambil memegang tangan Tiara secara tiba tiba.

Tiara terdiam atas perlakuan Nuca itu. Ia menunduk menatap ujung sepatu nya.

Nuca mencium tangan Tiara lalu mengusap rambut Tiara.

Tiara canggung dengan suasana seperti ini.

"Ra, gua suka sama lu"

"Apa?!"
Tiara kaget mendengar nya.

Tiara sadar,sejak ia bertemu Nuca, ia sudah menyimpan rasa terhadapnya. Namun Tiara tak berani mengatakan hal itu pada siapapun karena ia tak ingin persahabatan nya hancur karena hal ini.
Namun kali ini Tiara tidak bisa membohongi perasaan nya lagi.

"Ra, lu mau kan jadi pacar gua?"

Tiara mengangguk sambil malu-malu, namun Nuca malah senang melihat nya. Ia tertawa melihat Tiara yang pipinya sudah merah juga tingkah nya yang salting seperti itu.

"Ihh kamu kenapa sih"

"Kamu lucu, Ra"

Pipi Tiara nampak nya sudah matang.

Mereka tertawa bersama tanpa ada ikatan pertemanan lagi diantara mereka berdua.

.........

"Dia udah sembuh kan?"

"Udah coach"

"Ini udah hampir satu bulan dia gak latihan"

"Biar saya yang cari Nuca, coach tenang aja disini"

"Yaudah cari sana!"

"Iya coach, permisi"

Sam meninggalkan lapangan basket indoor untuk mencari Nuca..

"Go, liat Nuca kagak lu?"

"Lah jadi nanya ke gua, kan dia latihan"

"Masalah nya dia gak latihan,Go"

"Kemana tuh anak?"

"Ya ini gua lagi nyari, yaudah gua mau cari dia ke perpus barangkali dia ada disana.Kalo lu ketemu Nuca bilangin dia dicariin coach gitu"

"Oke bro"

Sehabis dari kelas, dia pergi ke perpus namun Nuca tidak ada disana. Sam kemudian pergi ke kamar mandi cowo tapi Nuca masih tidak ada disana. Kini Sam berniat mencari Nuca di kantin belakang.

Dari kejauhan dia melihat Nuca dengan Tiara sedang duduk berdua.Mereka nampak bahagia sekali.Namun bukan pemandangan yang indah untuk Sam. Dia hanya tersenyum masam lalu kembali lagi ke tempat latihan.

Sesampainya di tempat latihan..

"Mana si Nuca?"

"Sorry coach saya ga nemuin Nuca, lagian saya juga ga enak badan kayanya,saya izin ga latihan dulu ya coach"

Semua melongo keheranan menatap Sam yang memang sedikit pucat.




_________________________________________

Tentang Setelahnya |✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang