Chapter 7

63 4 2
                                    

Cerita ini belum di revisi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan penulisan dan ejaan yang kurang tepat.
Selamat membaca:))

-----------------------------------------------------------

Author POV

    Tepat pukul 07.00 pagi Celi telah sampai di kampusnya. Celi mengerjapkan pandangannya melihat keadaan kampus yang begitu ramai. Dia pun langsung berjalan menuju kelasnya dan ingin segera bertemu sahabatnya Raya karena mereka kembali sekelas hari ini.

    Langkah kaki Celi terhenti kala melihat sekumpulan orang yang tampak sedang mengerumuni seseorang. Koridor kampus terlihat ramai dan sangat bising. Celi memincingkan matanya saat mengetahui bahwa yang dikerumini orang tersebut adalah laki-laki namun tak jelas wajahnya karena Celi hanya melihat dari cela cela kerumunan itu.

"Hmm pantas saja semuanya cewek." Ujar Celi seraya berjalan menjauh tanpa memperdulikan keramaian di depannya ini dan langsung menuju ke kelas.

    Hari ini Kenzie akan kuliah ditempat Celica kuliah. Ini adalah satu-satunya cara yang diusulkan Steven untuknya. Menurut Kenzie, ini tidak terlalu buruk.

   Sesampainya di kampus, Kenzie segera mencari kelas yang sama dengan Celica. Tentunya sudah di atur oleh Steven. Namun langkahnya terhenti ketika melihat sekumpulan orang, ah tidak lebih tepatnya gadis-gadis berlari ke arahnya. Mereka langsung menutup akses jalannya dan melontarkan banyak pertanyaan.

"Hei pria tampan, apakah kau mahasiswa pindahan disini?". Tanya Clara,wanita primadona kampus.

   Kenzie menjawab dengan anggukan tanpa ekspresi sedikit pun. Kenzie mendengar gadis-gadis ini memuji ketampanannya dan itu sangat membuatnya terganggu.

"Ya aku tahu aku memang tampan tapi ini sungguh menyesakkan. Bahkan rasanya aku seperti kekurangan oksigen." Katanya dalam hati.

   Kenzie berusaha mencoba untuk keluar dari kerumunan ini namun hasilnya nihil, mereka tak memberikanya akses jalan. Oh, Moon Goddes aku bisa mati kehabisan napas disini.

"Tunggu, aku mencium bau yang tak asing di indra penciumanku. Bau mawar bercampur lily yang selalu membuat ku candu. Ini bau mate ku. Apakah mate ku ada disini? Tapi dimana dia? Tidak mungkin dia berada di kerumunan ini."

   Kenzie mengerjapkan pandangannya mencoba mencari keberadaan matenya. Dia pasti berada di sekitar sini karena baunya sangat menyengat.

"Sial, aku sulit mencari keberadaannya karena tertupi dengan kerumunan gadis-gadis yang tak waras ini." Umpatnya.

   Bau menyengat ini lama-kelamaan semakin tak tercium lagi di indra penciumannya. Kenzie berpikir bahwa matenya telah pergi dan sepertinya dia harus segera ke kelas. Tanpa permisi Kenzie coba untuk memaksa keluar dari kerumunan dengan susah payah. Akhirnya Kenzie bisa keluar dan menghirup udara segar. Kenzie langsung menuju ke kelas berharap mate nya ada disana.

"Haduh ada-ada saja wanita di kampus ini. Seperti tidak pernah melihat pria saja." Ujar Celi.

   Celi hanya tersenyum simpul memikirkan kejadian di koridor tadi dan langsung ke kelas. Celi melihat sosok Raya yang sedang membaca buku di tempat duduknya dan bergegas menghampirinya.

MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang