bagian 8

4.2K 110 13
                                    

Mengapa aku harus marah?
Bukankah aku juga sedang menghianati Ethan sekarang? Bukankah seharusnya aku senang sekarang! Apakah seperti ini rasanya dihianati! Sakit yang terlalu menusuk hingga rasanya mau mati saja.
Rasanya seperti ini, menyakitkan mendengar penghianatan dari orang yang kita cintai.

******************

'Semua akan baik-baik saja kan?'
Gumamku lirih sambil memandangi fotoku dan ethan.

Suara ketukan pintu kamarku terdengar, aku segera menyimpan kembali foto itu di atas laci nakasku.

"Hai.." sapa Thania dari balik pintu yang baru ku buka.

"Ya..thania?" Jawabku menormalkan diriku.. ada rasa ingin tahu yang dalam terbesit dalam otakku tentang siapa wanita yang berdiri didepanku ini..

"Kau mau makan malam denganku? Aku barusan selesai memasak.." ajak thania.

"Oh..baiklah." jawabku sembari menutup pintu kamarku dan berjalan mengikuti thania.

Memang dalam beberapa hari ini kegiatan rutin Thania memasak dan membereskan pekerjaan rumahku.

Thania terlihat sibuk menyiapkan masakannya dan juga menyiapkan piring untukku.

Tidak mungkin rasanya...thania dibuang begitu saja oleh keluarganya...
Malang benar nasib wanita ini...
Dan soal Ethan..tidak mungkin juga aku menanyakannya sekarang.

"Kau melamun.." thania menyentuh pundakku.

Aku tersadar..

" Ah..tidak..." sangkalku.

" Makanlah, maaf terlalu banyak sayur yang ku olah soalnya dikulkasmu banyak sekali stocknya." Jelas thania.

Kami berdua pun makan dengan diam.

Selesai makan..thania menawarkan cokelat panas untukku.

Kami berdua duduk bersama di sofa.

" Sejak kau disini, aku hampir lupa menanyakan nama bayimu, thania..beritahu aku namanya." Tanyaku.
Karena betul saja..sejak ia ku bawa ke apartemen ini aku sama sekali tidak pernah menyinggungnya.

"Ah..iya..aku juga lupa memberi tahu padamu. . namanya adalah Ethlia."

Ethlia..nama itu... ah..sebaiknya aku tidak berpikir macam macam.

Bel pintu berbunyi.

"Biar aku yang buka pintunya." Kataku sambil bangkit.

"Oke..aku akan kembali kekamar mengecek bayiku." Pamit thania.

Ku intip siapa yang datang dari lubang pintu..
Josh..
Ada apa dia kemari lagi!
Perlahan kubuka pintunya...

"Aunti....!!!"
Teriak anak kecil yang langsung berlari ke arahku.

"Haiii...princess..." Sapa ku..langsung menggendongnya dan menciumi pipi kenyalnya berkali kali.

Aku berjalalan membawa princess masuk kedalam.

"Aunti...kangen banget...dimana dede bayi?"

"Ehem." Dehaman bariton terdengar.

"Uncle...sebaiknya pulang...aunti nakal pasti kesal menunggu uncle di mobil." Suruh Princess..
Ya ampun...anak ini...jiwa pengaturnya ternyata sudah ada..

Terlihat Josh kaget mendengar princess menyuruhnya pulang.

"Dia merengek terus ingin berkunjung kesini, jadi kami mengantarnya." Jelas Josh.

Kami? Jadi dia mengakui kalau membawa thalia..tapi kenapa thalia tidak dia ajak kesini?
Oh...atau jangan jangan Josh takut thalia bertemu dengan thania..

"Baiklah..jika kau sibuk princess bisa menginap disini." Tawarku.

"Aku akan cepat kembali." Kata Josh sambil mendekatkan tubuhnya ke tubuhku. Dia memegang kedua pundakku, dan kemudian meraih daguku.. bibir kami saling menyentuh.

"Uncle?" Panggil princess

Kami pun tersadar, bahwa kami telah berciuman didepan anak kecil..apa yang aku lakukan! !!

"Oke Princess, jangan nakal." Pesan Josh sambil mengusap halus puncak rambut Princess.
Princess pun mengangguk.

Josh langsung meninggalkan kami berdua.

"Princess sudah makan?" Tanyaku. Dia menggeleng.

"Princess mau disuapin aunti.." pintanya.

"Ah..baiklah...duduk disini ya..aunti ambilkan makanan dulu untuk princess." Aku menyuruh nya menunggu di sofa.

Saat aku kembali. .kulihat thania sedang duduk dengan princess sambil menggendong bayinya.

"Princess ayo kita makan." Suruhku mendekatinya.

"Aunti...adek bayi bobo terus..." keluh princess...
Aku dan thania tertawa bersama.

"Iya princess dede bayi bobo terus biar cepat besar seperti princess." Jawab thania.

"Ayo buka mulutmu princess.." aku menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Anak pintar..." sanjungku.

"Aunti..kalau uncle Josh dan aunti thalia menikah..apa akan punya adek bayi?" Tanya princess mengejutkanku...

Dari mana dia bisa berpikir sampai sejauh ini..

Kulihat gelagat aneh Thania saat mendengar nama Thalia.

"Sebaiknya princess habiskan makanan ini dulu..aunti akan bagi coklat yang banyak habis ini.."
Rayuku sekaligus mencairkan suasana.

*******************

Kutidurkan princess diranjangku dan aku pun mulai mengantuk juga....kupejamkan mataku..posisi ku sudah benar benar nyaman untuk tidurku malam ini.

*********************

"Good morning, love.."
Suara bariton yang cukup familiar menyapaku.

Kubuka mataku perlahan..
'Cup'

Keningku terasa hangat..

"Josh..!" Aku hampir berteriak kalau saja tak ingat princess ada disampingku juga sedang tidur.

Ya..Josh berada di sampingku sekarang.. posisiku berada ditengah. kami bertiga masih tiduran di ranjang.

"Bagaimana kau bisa masuk kesini." Bisikku.

"Aku sudah beberapa kali memencet bel namun tak ada yang merespon..jadi aku panggil team IT ku untuk mengganti password apartemenmu." Balas Josh yang juga memelankan suaranya.

Mataku terbelalak mendengar jawaban tadi efektif menghilangkan rasa kantukku...Bagaimana bisa dia melakukan hal seperti ini...mengganti password apartemenku..

Aku mencoba mengangkat tubuhku untuk beranjak..namun ditahan dengan kuat oleh tangan Josh.

Aku mengeluarkan wajah memelasku..berharap ia melepaskanku kali ini.
Namun itu hal sia sia.. dia berhasil merebahkan ku kembali ke posisi tidur awal. Dia mendekapku dengan satu tangannya dan membenamkan kepalanya ke punggungku.

Aku merasa sangat tegang dengan posisi ini...ada anak kecil di sampingku..aku juga tak ingin membangunkannya.

"Aku tidak tahan lagi josh..." bisikku kembali..entah dia mendengar atau tidak.

"Josh. .." panggilku perlahan.

Josh mengeratkan dekapannya..

"Kau sudah pintar memancingku ya..." Josh berbisik tepat didaun telingaku dan menggigitnya dengan lembut.

Membuatku bergidik merinding..semakin tak dapat menahan......

Kukerahkan tenagaku sekuatnya untuk melepas tangan Josh.

"Aku benar benar tak tahan lagi Josh...aku harus buang air kecil..." Jelasku sambil nekat bangkit dari posisiku langsung turun dan berlari menuju kamar mandi.

*************************

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forbidden PassionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang