Part 2

38.8K 595 7
                                    

" Masih ada berapa pasien lagi suster laura?" Tanyaku karena kurasa jam praktekku sebentar lagi habis.

" Satu lagi dokter, dan Om yang mengantar pasiennya sangat tampan." Laura terlihat meremas papan daftar pasien yang didekapnya. Aku hanya tersenyum kepadanya, karena wajar suster laura belum mempunyai pacar.

Suster Laura menjemput pasien. Dan kulihat gadis kecil berlari mendahului suster Laura dengan setelan baju atasan pink bunga-bunga celana putih gambar bunga dan tas pink bergambar bunga juga, semuanya serba bunga.

" Aunti doktel...." Gadis itu langsung memelukku dan aku segera menggendongnya.

" Hallo Princess.." Aku mencium kedua pipinya yang tembam. " Kau datang dengan siapa?" Tanyaku sambil mengambilkan permen untuknya di mejaku.

" Uncle Josh. Dan tidak lagi dengan aunti nakal." Princess terlihat mengerucutkan bibirnya.

Aku hanya tersenyum gemas melihat tingkah lakunya.

" Princess, sudah kubilang jangan lari." Suara Josh berdiri dipintu. Kulihat princess tidak menggubrisnya dan malah asyik dengan permennya.

" Princess kenapa Josh?" Tanyaku.

" Dia meminta supir mengantar kekantorku dan memintaku menemaninya menemui aunti dokter cantik."

" kata Uncle juga suka sama aunti doktel, kata uncle aunti doktel memang sangat cantik." Princess memandangku dan mengecup satu pipiku.

" Oh..princess kangen sama aunti?"

" Plincess mau jalan-jalan sama aunti doktel beli boneka ya uncle?" Tanya Princess kepada Josh.

" Princess, aunti dokter masih bekerja, tidak boleh mengganggu." Josh mengingatkan princess.

" Tidak apa-apa Josh, sudah jam pulang kok, kalian bisa menunggu diluar dulu. Princess aunti ganti baju dulu ya?"

Lalu Princess dan Josh meninggalkan ruanganku.

********************************

"Aunti, Plincess seneng hari ini uncle Josh mau jalan-jalan sama plincess kalena ada aunti doktel." Princess mengecup pipiku, saat aku ikut mengantar princess pulang dan mengantar hingga kamarnya. Mungkin Princess kelelahan setelah seharian kita bermain dipusat perbelajaan properti salah satu keluarga Adams, kita bisa bermain di arena permainan sepuasnya.

" Princess!" Josh meneriaki Princess, dan Princess menutup mukanya dengan selimut.

" Ya sudah, aunti dokter pulang dulu ya Princess..bye good night." Aku mengecup kening princess.

" Bye Aunti, Uncle Josh jangan bikin aunti dokter nangis nangis sepelti aunti nakal ya, belisik tau."

Entah apa yang dikatakan Princess pada Josh, jangan buat aunti dokter nangis nangis seperti aunti nakal?

Josh menutup pintu kamar Princess.

" Apa maksud princess barusan?" Tanyaku mendelik kepada Josh.

" Tidak ada." Josh lalu membukakan pintu mobil untukku, karena aku tidak membawa mobil.

Josh mengantarku hingga parkiran gedung apartemenku, setelah mematikan mesin mobil Josh terburu turun dan membukakan pintu untukku.

" Kau ini, aku bisa turun sendiri." Aku menyunggingkan senyum untuknya, dan melangkahkan kakiku keluar dari mobil Josh.

" Tidak apa-apa, wanita secantik kau perlu diistimewakan." Balas Josh, perkataanya membuat bulu kudukku merinding.

Forbidden PassionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang