14

3.1K 491 138
                                    

Lee hi__breathe playlist

.

.

Mata itu akhirnya terbuka setelah terpejam beberapa hari.

Si pemilik mata panda akhirnya bisa bernafas lega karna untuk yang pertama kalinya ia bisa bertemu dengan orang yang membuatnya penasaran hanya dengan membaca surat-suratnya.

Hati Renjun nyaris retak saat bibir itu tersenyum lebar seperti menyambutnya dengan tangan terbuka, walaupun dia tidak berucap tapi Renjun bisa mengetahui ada kebahagiaan yang tercipta, baik untuknya maupun untuk Na.. na.

Dengan senyum mengembang Renjun menghampiri brankarnya, meletakan buket bunga diatas nakas kemudian duduk di kursi yang ada di sana, mengamati betapa indahnya pahatan tajam pada wajahnya, wajahnya sangat tampan dengan senyum yang berhasil meluruhkan pertahanan Renjun untuk terus menatapnya, hidung bibir dan matanya benar-benar sangat indah.

" Renjun" Renjun mengulurkan tanganya.

Tangan dinginya mengapai tangan Renjun secara perlahan, tapi ia tidak melepaskan tanganya begitu saja, ia malah semakin erat menggegamnya.

" tangan mu dingin perlu di hangatkan" kata Renjun.

" kau datang" akhirnya suara yang Renjun nantikan berucap juga, walaupun terdengar parau dan serak.

Renjun mengangguk antusias " bagaimana aku menolak untuk bertemu denganmu jika akhirnya akupun punya perasaan aneh, aku sudah beberapa kali datang tapi kamu tertidur, apa yang kamu mimpikan 3 hari tidak bangun"

Yang ditanya tersenyum " bertemu dengan mu, dan pulang bersama papa"

Ah~ Renjun baru menyadari satu hal, dia tidak pernah melihat papa Na, kemana dia, dan pulang kemana yang Na maksud.

Renjun merapikan rambut Na, yang mengenai matanya " aku bingung harus memulai dari mana tapi aku sangat bersukur bisa mengenalmu walaupun hanya sebatas surat yang kamu kirim"

Na Jaem terkekeh " awalnya aku tidak tau jika selama ini kamu yang membaca surat-surat ku, aku hanya iseng mengirimkanya, tapi lama kelamaan aku tau sedikit demi sedikit tentang mu, dan akhirnya aku berani menyebutkan namamu" suaranya terdengar lemah dengan deru nafas yang terdengar kasar.

" kenapa tidak dari awal Na, siapa sangka jika akan seperti ini, hm-" tangan hangat miliknya masih menggenggam tangan dingin milik lawanya, seolah tidak ingin melepaskanya.

"apa aku terlambat?" pertanyaan polos itu di balas dengan tawa ringan dari mulut Renjun.

Ia menggeleng " tidak, tapi aku yang terlambat, terlambat menyadari jika surat yang kubaca tiap malam itu untukku, tapi tidak apa, akhirnya aku bisa menemuimu, walaupun sedikit terlambat juga"

Jaemin menetralkan nafasnya dengan memejamkan matanya sekilas, kemudian membukanya perlahan, melihatnya seperti ini membuat dada Renjun kembali terhujam benda tumpul yang tak terlihat, bibirnya mengatup dia takut tiba-tiba menangis.

" seharusnya kita bertemu di kesempatan yang membahagiakan, seharusnya kamu tidak melihat ku seperti ini, lemah dan kurus" nafasnya tersenggal.

" kau terlihat sangat tampan" Renjun terpaksa berucap di sela-sela katupan di bibir.

Jaemin meringis " Ren. . Jun, terimakasih kau datang diakhir cakrawala, terimakasih kau datang dan aku bisa merasakan jika keajaiban itu nyata adanya" Jaemin terdiam beberapa saat, membenarkan posisinya " aku senang ketika suratku kamu baca, aku juga senang mendengar suara lembut milikmu, dan aku sangat mencintaimu Renjun"

Hiks hiks

Renjun mengangguk bersamaan dengan liquit bening jatuh menuju pipi, di tempat yang sama milik orang yang berbeda pun sama, keduanya sama-sama menangis dengan kenyataan yang ada.

Hrj Night Night Radio [Jaemren]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang