YOU ARE ENOUGH

"Apa yang terjadi"

----------istirahat-----------

'Hufftt' aku harus mengembalikan buku ini secepat mungkin, kalau engga bakalan ga makan nih. Sambil sedikit berlari menuju ke perpustakaan.

"Siang bu, ini saya mau pulangkan buku tadi yang saya pinjam bu"

"Ohh.. iya, silahkan taruh kembali ke tempatnya"

"Iya bu, permisi"

Saat menaruh buku ke raknya, seseorang berwajah lugu dan memakai kacamata besar yang membuat wajahnya terlihat kecil memulai pembicaraan dengan nada berbisik, menyuruhku segera kebelakang sekolah, karena kak Fazel menungguku disana, dengan hati yang senang akupun pergi ketempat yang dibicarakan wanita tadi.

'Kejutan apa nihh sayang'

---------

"Sayanggggppp???!!" mulutku langsung ditutup oleh tangan seseorang, dan tanganku ditariknya lebih menuju kebelakang sekolah. Tidak perlu waktu lama ia melepaskanku, mataku langsung membelalak setelah yang kulihat bukanlah wajah kak Fazel, tetapi mereka, mereka yang mengejekku saat dikantin Dan Helda, Sherin, dan juga SARAH.

"Iya sayang, hahahaha" jawabnya manja.

"Ada apa??! Kenapa kalian yang ada di sini?"

"Tak kusangka, bukan hanya wajahmu yang standar, tetapi otakmu juga standar, hahahaha" akupun tersadar kalau aku telah dijebak oleh mereka.

"KAU PIKIR KAU SIAPA!!!! BERANI SEKALI KAU MENDEKATI FAZEL, DASAR PELAC*R" bentak Sherin padaku.

"AKU TAK PERNAH MENGGODANYA!!!!!" jawabku sedikit berteriak.

Plakkk.

Tamparan yang cukup keras menghantam wajahku.

"Jadi kau pikir Fazel yang menggodamu???!! Heiii, sadar!!!! Kau itu terlalu menyedihkan, apa kau menggunakan pelet untuk mendapatkan cintanya??Haruskah aku membuatmu tersadar??? "

Merekapun mengoleskan lipstick berwarna merah kewajahku, aku tak bisa mengelak karena tanganku dikunci oleh teman temannya, aku hanya bisa menangis.

"Kau tahu, karena kejadian di kantin kemarin, kami selalu dicemooh oleh orang orang, dan Fazel tidak mau berbicara padaku lagi, INI SEMUA KARENAMU!!!"

Mataku pun mencari cari benda yang dapat menolongku, tetapi yang kudapati malah seseorang yang melihat ku dari kejauhan dengan tatapan yang tak dapat kuartikan.

Dia??dia mantan kak Fazel!!! Apakah dia dalang dari semua ini?!!!!!

------
Ayla berlari ke kamar mandi setelah kejadian tadi, sambil menangis ia menghapus noda lipstick diwajahnya, beberapa saat kemudian seseorang keluar dari bilik wc. Dia mantan fazel.

------

"Ada apa??!!" Kataku sedikit membentak, karena takut bercampur marah.

"Bukankah sudah kubilang untuk menjauhi Fazel??!!" Jawabnya halus tetapi menusuk dan terasa dingin.

"Tapi kenapa??!! Apakah kau masih belum bisa melupakannya??!! Dia sekarang milikku!!" Bentakku. Tetapi ia hanya menjawab dengan senyum meremehkan dan menghembuskan nafas mencemooh.

"Asal kau tahu, aku tidak menginginkan Fazel kembali padaku, oh tidak aku meralatnya, aku bahkan tak ingin melihat wajahnya lagi" jawabnya remeh.

"Terus kenapa?? Kenapa kau menggangguku seperti ini??!!"

"Apakah kau sebodoh itu untuk tidak menyadarinya??"

"Menyadari apa??"

"Sifatnya"

"Ada apa dengan sifat Fazel??!! Tidak ada yang aneh darinya!!"

"Apakah wajar orang setampan dia, dan sekaya dia mau memacari orang berwajah seperti kita?? Apa kau terlalu bodoh untuk menyadarinya??? Kemanapun kau pergi orang orang hanya mencemoohmu, melihat kau seperti orang yang patut dikasihani, mereka mengejekmu, mengatakan apapun yang buruk tentangmu"

"HUHHH, Tak bisa kupercaya kau bahkan menjelekkan dia setelah menyuruh mereka membully ku, aku tidak akan TERPENGARUH!!!!!, Hidupku sudah buruk, lebih buruk sedikit saat ini bukan masalah lagi, hanya fazel yang membuatku merasa hidup, ia memperlakukan seperti seorang ratu, kau tak tahu apapun, ah tidak, aku salah, kau tahu itu, dia sangat menyayangi pacarnya, kau bah.." sambil berlinang air mata, kata kata Ayla dipotong oleh dia.

"Sudah cukup mengocehnya? Huuhh aku salah karena mengasihanimu, sudahlah terserah kau saja, aku pergi" sambil berjalan keluar WC. Lalu berbalik sebentar " hei, dileher mu masih tersisa noda" lalu pergi meninggalkan Ayla.

______

Ayla hanya menangis sepanjang pelajaran ia membolos di kamar mandi sambil memikirkan kenapa Sarah?! Dan kenapa dia mengasihaniku?