Part 17b - Kilasan Masa Lalu

608 28 6
                                    

Part 17b - Kilasan Masa Lalu Ewkha

  Ewkha tersenyum miring saat tubuhnya ditusuk berkali-kali oleh Amethro. Dengan wajah yang terlewat santai, Ewkha menatap Amethro lalu beranjak menatap ke arah atas. Tepat dimana Amrald berada. Rasa sakit memang di rasakan olehnya, akan tetapi rasa sakit itu seolah raib entah kemana saat melihat wajah kaget Amethro.

   Tidak ada yang istimewa dari seorang Ewkha. Yang Amethro ketahui dari Sintia Alzaynia adalah Ewkha itu makhluk eksperimen yang memiliki darah campuran. Memang menjijikan sebenarnya. Akan tetapi saat melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kemampuan Ewkha. Rasanya kekuatan dan kemampuan Amethro bukan apa-apa. Ametho bahkan bisa melihat seringaian tipis yang memperlihatkan kepuasan secara gamblang dari bibir Ewkha.

   "Bisakah kau jelaskan mengapa kau memanggilku The son of satan hm?"

  Amethro mendengus tidak suka, "kau amnesia hah?" teriaknya kesal sambil mengayunkan pedangnya dan menusuk perut Ewkha dengan wajah merah padam. Kesal bukan kepalang melihat luka-luka yang dibuat oleh tangannya tidak berefek sama sekali. Karena luka itu hilang dan menutup, meninggalkan jejas-jejak merah kental yang menuruni bawah perutnya.

   "Ametho, aku tahu Amrald adalah segalanya bagimu," Ewkha memiringkan kepalanya dan mencengkeram pedang Ametho dengan kuat.

   Mata kuning Ewkha menggelap, nafasnya datar dan dengan tenang wajahnya mempertegas keabsahannya sebagai makhluk ciptaan terbaru. Dan dengan segala kemampuan-kemampuan yang menakutkan miliknya. Detik selanjutnya mata kuning Ewkha berubah menjadi warna biru pudar, lalu detik selanjutnya berganti menjadi hijau keruh, detik selanjutnya lagi berganti menjadi merah darah, dan detik selanjutnya lagi berubah menjadi warna perak.

   Kengerian terlihat begitu jelas dari kedua mata ungu pekat Amethro. Akan tetapi Amethro memilih untuk bungkam dan memperendah ketakutan yang mulai menguar keseluruh tubuhnya. Mata ungu pekatnya memperlihatkan ketidaksukaan yang kentara.

   "Aduh, aduh, ada tamu tidak di undang?" suara lembut mendayu terdengar di belakang Amethro dan Ewkha.

  Ewkha hanya menyeringai, sedangkan Amethro hanya melotot saat melihat pria yang berada di hadapannya.

   "Kakek buyut?" cicit Amethro dengan tatapan mengeras.

   Robert hanya mendesah dengan wajah pura-pura tersanjung. Mata hitamnya berkilat penuh amarah selanjutnya, Marligo memincingkan mata tidak suka dan menggeram kesal saat mendengar Robert menatap cucu tampannya dengan amarah yang meletup-letup. Seperti letupan lahar merapi di dasar perut bumi.

  Amethro langsung menarik pedangnya dan mundur dengan satu lompatan besar dan berdiri di sebelah Ronald -yang sedang marah karena bertemu dengan Robert. Siapapun itu tidak akan pernah percaya dengan apa yang di lihatnya selama 15 tahun terakhir ini. Ronald yang dulu adalah sesosok Vampire angkuh, keras kepala, pemarah dan sinis. Kini menjadi Vampire yang lembut, hangat, dan sangat mencintai serta menyayangi keluarganya.

  Tapi lihatlah sekarang? Ronald kembali menjadi sesosok 15 tahun sebelumnya. Dan itu menandakan akan ada bahaya besar di sekitarnya.

   "Kau!" teriak Ronald dengan lantang sambil menghentakkan pedangnya dari sarungnya dan menatap tajam Robert dan Ewkha -yang berpuluh-puluh meter- berada dihadapannya.

  "Aku benar-benar menanti hari ini! Hari dimana kau menjelaskan kepadaku tentang maksud sialanmu berikut obsesi sintingmu akan memisahkan diriku dengan Amethyst, cucu kandungmu Mr. Orlin!"

   Robert hanya menghentakkan kepalanya kebelakang dan tertawa dengan keras. Tawa yang sumbang, penuh kepuasan, penuh keegoisan, tawa yang begitu memperlihatkan keserakahan yang tiada batas. Tawa yang benar-benar mengerikan.

AmethystWhere stories live. Discover now