Part 16 - The Son of Satan

819 36 6
                                    

Part 16 - The Son of Satan

Marligo tertawa renyah. Rambut hitamnya ia sisir dengan jari-jarinya, membuat gesture yang mengatakan kau ini benar-benar!

"Tentu saja Amethystku cantik, aku akan mendukungmu. Apapun yang ingin kau lakukan untuk memberi pelajaran pada mahkluk tengik itu. Jangan lupa berikan padaku secara hidup-hidup. Aku akan menyiksanya sebelum membinasakannya."

Dan mata hitam Ronald memincing curiga pada Ayahnya. Ia tidak habis pikir, bagaimana mungkin Ayahnya bisa mengucapkan 'Amethystku cantik' sementara Ayahnya sudah tahu bahwa dirinya overprotective bahkan possessif jika menyangkut Amethyst.

"Cih, Ayah selalu saja berkata 'Amethystku'. Bisakah cukup dengan 'Menantuku' saja?"

Mendengar perkataan Anak semata wayangnya, Marligo kembali tergelak. Namun ia langsung menghilang begitu saja, membuat Ronald memaki dan menyumpahi dirinya.

"Dasar Ayah kurang ajar!" Maki Ronald, ia langsung menyuruh Ametho untuk mengikutinya.

"Tapi Mommy bagaimana? Aku takut Mommy belum bisa mengendalikan kekuatan memanahnya!"

Amethyst menyeringai, mengeluarkan sisi liarnya yang 15 tahun ini belum keluar.

"Aku ini adalah keturunan Orlin. Atau begini." Jeda sebentar, "pasukan khusus White Afazko yang di pimpin oleh Ketuanya sendiri Robert Orlin Austicila yang tidak lain adalah kakekku, Kakek kandungku. Apa kau pernah mendengarnya?"

Meskipun ingin protes, mendengar Amethyst memerintahnya untuk mendengarkan Ronald. Dengan mengatakan bahwa Amethyst adalah keturunan keluarga Orlin, yang tidak lain adalah keluarga pembantai yang tidak pernah memberi belas kasihan pada lawannya. Makhluk mortal apapun yang mereka temui.

Aku baru tahu, jika aku keturunan dari Orlin! Amethro memekik dalam hatinya.

Ronald yang mendengar ucapan hati Amethro hanya terdiam, lebih tepatnya memilih diam. Cepat atau lambat Amethro harus mengetahui identitas aslinya sebagai keturunan dari keluarga Osric dan juga keturunan keluarga Orlin.

"My Boy. Cepat pikirkan bagaimana caranya kita bisa membebaskan My Girl."

Mulut Amethro mengatakan sesuatu hal, "aku sedang memikirkannya," dengan suara rendah dan nada pelan. Ia merasa bersalah karena tidak waspada.

Amethro tetap merasa sangat bersalah ketika Ayahnya dan dirinya melewati kamar Amrald. Rasanya ia ingin memprotes dan mengatakan 'Aku ini adalah kakak yang buruk! Aku benar-benar bodoh tidak bisa menjaga Amrald.'

Saat ini mereka berdua sedang

"Apa Daddy dekat dengan lelaki yang bernama Ruppert itu?" Tanya Amethro penasaran.

Ronald menaikkan alis kanannya, merasa risih dengan rasa penasaran anak tampannya. Akhirnya Ronald melenggang tanpa menjawab,  Amethro bisa menyimpulkan bahwa Vampire yang bernama Ruppert itu adalah musuh sekaligus sahabat baginya. Terngiang jelas di telinganya, saat Daddynya mengatakan apa itu perbedaan  musuh yang baik dengan teman yang jahat.

"Kau mungkin tahu, kau masih anak-anak. Kau tidak punya teman selain Adikmu sendiri. Tapi Daddy akan mengatakan bahwa ada dua jenis yang harus kau ketahui."

Amethro yang saat ini berusia 5 tahun menatap ke arah mata hitam Daddynya dengan mata ungu pekatnya yang berbinar.

"Satu, musuh yang baik itu adalah musuh yang bisa mengetahui segala kelemahan dan segala tentangmu. Sehingga tanpa sadar ia tertarik akan segalanya tentangmu. Dan jenis seperti itulah yang cocok kau jadikan sebagai teman."

AmethystWhere stories live. Discover now