Pertemuan Pertama

24 0 0
                                    

Irene POV.

Hai, aku Irene. Sulung dari 3 bersaudara yang hidup terpisah dari keluargaku. Bukan karena aku kabur dari rumah orang tua tapi karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan aku harus tinggal di luar kota. Usiaku saat ini memasuki 30 tahun dan yeahhh Single ( aku ga mau dibilang Jomblo karna ada yang bilang Jomblo itu musibah dan Single itu pilihan - err sebenarnya bukan karena pilihan juga sih, tapi karena memang belum ada aja).
Seperti kalian tau, kalau hidup di negara ini, usia 30 tahun sepertiku dan masih single itu bisa di jadikan bahan perjunjingan yang empuk baik di kalangan kerja, keluarga dan di manapun kamu berada. Terkadang saking keselnya kalau ada yang nanya kenapa masih single, aku selalu jawab karena aku sibuk pacaran sama kerjaanku dan saat menikah nanti aku ga mau tergantung sama suamiku. Terkadang jawaban ini mempan kadang juga jadi senjata makan tuan buatku. Oke baiklah, samapi di sini dulu hinaan atas diriku. Selanjutnya mari dengar pujian sedikit. Aku adalah wanita karir yang benar-benar mandiri dan sangat-sangat dihormati di kantorku. Di usiaku saat ini, aku sudah punya kedudukan yang sangat berpengaruh di bidang keuangan di kantorku, bahkan di luar. Untuk penghasilan bisa di tebaklah ( mulai sombong ).
Aku menikmati kesendirianku, dengan mengencani pekerjaanku. Walau sudah mempunyai banyak junior, tetapi aku masih harus terus mengawasi mereka. Semua berjalan sangat teratur seperti biasanya, sampai suatu saat aku bertemu dia si pengganggu keteraturan hidupku. Hari-hariku mulai tak biasa dengan kehadirannya di pikiranku. Kalau dahulu aku akan sangat santai dengan kesendirianku, tidak untuk saat ini. Aku mulai berpikir tentang mempunyai suatu hubungan. Iya, dengan dia si perusak keteraturan hidupku, James.

James POV

Halo aku James. James Luke Smith. Hari ini adalah hari pertamaku kerja di tempat ini. Aku merasa sangat bersemangat untuk hari ini. 2 bulan lalu saat aku akan lulus kuliah, kampusku seperti biasa mengadakan job fair untuk semua mahasiswa yang ingin berkesempatan bekerja di perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia. Aku iseng mengikuti acara tersebut dan Puji Tuhan, ada perusahaan yang mau menerimaku. Sebenarnya aku tidak perlu-perlu amat pekerjaan ini karena orang tuaku cukup berada dan aku akan di wariskan bisnis mereka. Hanya saja tuntutan gengsi anak lelaki yang malu saat melihat adik perempuannya bekerja di luar perusahaan orang tua dan sukses. Ya malu dong. Lagian kalau harus dengan gampang menerima perusahaan orang tua tanpa tau susah payah mereka dari awal, aku merasa bukan lelaki dewasa tetapi anak kecil yang masih harus di suapi. Btw, adik perempuanku memang sangat sukses di pekerjaannya padahal usianya masi 26 tahun. Sedangkan aku, usiaku sudah 30 tahun dan aku baru lulus kuliah. Bukan, bukan karena aku bodoh. Hanya saja aku terlambat kuliah. Karena selama ini aku fokus dengan usaha kecil-kecilanku yang sekarang sidah tidak kecil lagi. Dan memang tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Oke balik ke hari pertama aku bekerja. Saking semangatnya, hari ini bisa di bilang aku adalah orang pertama yang datang di kantor. Eh, tetapi aku salah. Saat ku buka pintu bagian keuangan tempat aku bekerja, sudah ada wanita cantik yang saat itu buat hati langsung deg-degan dan aku jatuh cinta.

* oke sekian dulu perkenalan tokohnya ya, nanti di sambung lagi. tQ. GBU

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang