Chapter Four

482 54 18
                                    

Selamat Chrissy Costanza! Kau masuk ke chapter selanjutnya, I mean kau lolos dari audisi, kau dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya, Karantina.

Kau bisa datang ke tempat audisi besok pagi pukul 7 a.m dan jangan lupa membawa barang-barang yang terpenting saja untuk di karantina. Baiklah, aku tidak akan berlama-lama lagi, terimakasih dan selamat sekali lagi.

One Direction

Aku tertawa membaca isi surat pengumuman itu, mereka memakai bahasa yang sangat santai. Kalian ingin tahu tidak bagaimana ekspresi ku saat membaca surat pengumuman itu? Jika tidak ya sudah, tapi jika mau terimakasih, begini ekspresiku, aku menggelembungkan pipi ku untuk menahan tawa, lalu aku berteriak layaknya orang yang baru saja mendapat lotre 1 juta dollar, setelah itu aku tertawa sampai aku berguling-guling di lantai bawah kamarku. Sudah cukup, aku tau aku seperti seorang yang terkena gangguan jiwa.

Karena aku sudah berjanji pada Skandar untuk memberitahunya tentang hasil keputusannya, akhirnya aku menelfonnya.

Hallo Skand!

(Hallo Chris)

Aku sudah tau keputusannya

(Bagaimana? Bagaimana?)

Agar feels nya dapat, bagaimana kalau kita bertemu?

(Boleh. Dimana?)

Berhubung aku lapar, bagaimana kalau di Restaurant Plup Plup (ini ngasal-_-)

(Okay, pukul berapa?)

Sekarang. Aku ganti baju dulu bye ...

Tanpa mendengar balasan dari Skandar, aku segera menutup telfonku, dan bersiap-siap untuk ke Restaurant Plup Plup. Aku mengambil mengambil kunci mobilku dan juga amplop pengumuman itu dan segera cuss ke sana.

Karena letak restoran itu tak terlalu jauh dari rumahku, dalam 10 menit aku sudah sampai disana, aku memarkirkan dengan rapih mobilku di tempat parkir yang telah di sediakan disana, aku turun dengan raut wajah seperti orang yang sedang membutuhkan oksigen karena terlalu senang akan hasil pengumuman itu.

Setelah di dalam, aku melihat ke arah kiri dan kananku,

Ku kira Skandar datang lebih awal

Batinku.

Karena ku lihat Skandar tidak ada, maksudku belum datang, aku memutuskan untuk mencari tempat untuk aku duduk, dan ku temukan sebuah meja yang cukup simple yang terletak di dekat jendela restoran itu. Aku duduk karena aku pegal, dan karena perutku memang benar-benar sudah lapar, akhirnya aku memanggil seorang pelayan dan memesan seporsi makanan inti, makanan penutup juga minuman. Sembari menunggu Skandar datang, dengan lahapnya aku makan makanan itu, aku benar-benar lapar sudah seperti orang yang tidak makan selama 4 hari.

Setengah porsi makananku hampir habis, aku melihat seseorang berjalan dengan t-shirt berwarna biru tua dengan gambar Doraemon, eh tidak, aku bercanda, aku tidak tau itu gambar apa, juga dengan jeans,

Ya ampun! Dia tampan.

Dia menengok ke arahku.

Sialan! Itu Skandar.

Eh tapi memang dia tampan, rambutnya berwarna cokelat matanya juga, tubuhnya ideal, wajahnya campuran Inggris-Lebanon. Kumohon, jangan beri tahu Skandar soal ini.

Dia melambaikan tangannya ke arahku, aku pun membalasnya. Dia berlari kecil masuk ke restoran ini, aku berdiri di samping meja itu, Skandar mendekat, dia mendekat, mendekat, dan mendekat ... jengg jengg (authornya alay najong-_-) karena refleks aku senang, aku memeluk Skandar dengan berkata "Skand, aku tak percaya ini Skand." Aku melepas kan pelukan itu, dan berteriak hebat hingga memecahkan fokus semua orang yang ada di restoran ini, hingga membuatku menjadi pusat perhatian.

"Bagaimana Chris?" Tanya Skandar yang ikut seperti orang greget.

"AAAAAAA!!! A--kuh lolos Skand! AAAAAA!!!" Aku berteriak yang agak pelan sekarang ini, dan memamerkan sederet gigiku.

"Really?" Tanya Skandar lagi yang kini ikut senang, dan aku mengangguk dan aku kembali memeluknya.

Aku menjerit senang dengan loncat-loncat kecil.

_______

Fix, ini makin absurd :3

next or stop?

Hanifahxx

I Will Go To LondonWhere stories live. Discover now