Bab 0

343 24 4
                                    


Lisa membuka tasnya, merogoh dompet hitam kesayangannya lalu mengambil beberapa uang kertas dan menaruhnya diatas meja. Ia berjalan keluar dengan pandangan kosong.

Hatinya hancur. Terasa seperti otaknya sudah hilang dari tempat hingga ia tidak habis pikir dengan apa yang baru saja ia lakukan.

Bahkan airmatanya pun tidak bisa keluar, seolah mengejek dirinya yang terlihat begitu lemah. Sial, dia memang lemah.

Dengan gerakan lambat ia mengambil ponselnya, menekan beberapa tombol kemudian menaruhnya disamping telinga.

Dering pertama terbalas, saat mendengar suaranya pun ia hanya bisa tertawa. Menertawakan kebodohannya sendiri.

"Jiminie, ayo kita putus."

[•]

Cerita ini sudah komplet sebenernya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Cerita ini sudah komplet sebenernya. Jadi aku bakal update setiap dua minggu sekali:") kalau banyak yg suka, bakal kulanjut sampai finish:))

Attention SeekersWhere stories live. Discover now