Chapter 9

1.6K 219 19
                                    

9

Kyuhyun dan Changmin saling berpandangan ketika melihat Seunghyun mendudukan dirinya di meja yang sama dengan mereka berdua di kantin sekolah mereka yang luas. Bukan hanya mereka, bahkan seluruh isi kantin saling pandang kemudian berbisik-bisik betapa absurd-nya tingkah Seunghyun siang itu. Okay, mungkin Kyuhyun dan Changmin tak terlalu kaget pasalnya mereka sudah menerima perlakuan aneh Seunghyun sejak kemarin dilapang basket.

"Kenapa melihatku seperti itu?" Seunghyun mengangkat wajahnya dari piring makan siangnya yang sudah penuh dengan makanan. Risih juga diperhatikan oleh dua sahabat didepannya ini –meski mereka tak mengeluarkan suara sekalipun.

Hah?

Mendengar pertanyaan bodoh Seunghyun –menurut Kyuhyun, Kyuhyun memilih mengangkat bahu acuh lalu kembali pada kegiatannya sebelum Seunghyun datang, menyantap makan siangnya. Tapi Changmin tidak. Ia keki juga diperhatikan dan jadi buah bibir kantin siang itu. maka anak itu menghela nafas panjang sebelum mengajukan pertanyaan pada Seunghyun.

"Is this weird, right?" tanyanya sok menggunakan bahasa Inggris. Okay, Changmin memang jago dalam bahasa Inggris.

"Kenapa?" Seunghyun menautkan alisnya, menunjukan wajah ketidaktahuan –setidaknya itu yang Changmin baca, akan keanehan tingkahnya yang membuat gempar kantin siang itu. Bahkan Changmin bisa menjamin, kegemparan ini akan sampai kedalam kelas mereka.

"Kita tidak sedekat ini, kau tahu?" Changmin menajamkan matanya. "Mereka menggosip tentang kita karena kau duduk semeja dengan kami."

"Okay, mungkin tidak masalah jika kita berteman, maksudku kau paham kan? Tapi kau memilih bergabung denganku, dengan Kyuhyun –orang yang beberapa hari lalu masih menjadi musuhmu. Itu jelas aneh, mengingat track record kita yang tidak akur selama ini." Changmin menambahkan sebelum Seunghyun sempat menyahut.

"Mereka saja yang aneh" Seunghyun akhirnya mengangguk paham, namun menanggapinya dengan acuh. Khas Seunghyun sekali. "Aku membuat keributan mereka mengomentari, sekarang aku duduk damai dengan kalian, mereka juga mengomentari. Aku tak paham apa mau mereka" keluhnya.

Changmin menghela nafas panjang, melirik pada tiap meja disekitar mereka yang masih berbisik-bisik heboh sambil menunjuk-nunjuk mereka bertiga, sebelum akhirnya memilih mengangkat bahu acuh seperti Kyuhyun. Lagipula benar kata Seunghyun, apa sih mau mereka semua? Ini-itu yang dia lakukan dikomentari.

"Terserah kau saja lah" itu kaliat terakhir Changmin sebelum menyibukan dirinya dengan makan siangnya yang sempat terabaikan.

"Ngomong-ngomong—" belum sampai 5 menit Changmin menutup mulutnya, Seunghyun sudah buka suara lagi. Changmin tak tahu Seunghyun termasuk anak yang cerewet. Changmin menyipitkan matanya ketika akhirnya memutuskan mengangkat kepalanya untuk meminta kelanjutan kalimat yang digantung Seunghyun, membuat Seunghyun memberi kode pada Changmin untuk melirik pada anak disebelahnya. "—apa dia tak bosan berdiam diri begitu? Maksudku, ada aku dan kau disini"

Changmin melirik pada Kyuhyun yang nampak sibuk dengan jjajangmyeon yang dipesannya. Namun Changmin terlalu mengenal Kyuhyun. Changmin tahu, Kyuhyun bukan mengabaikankannya dalam artian yang dipikirkan Seunghyun.

'Aku baik-baik saja" ucapnya sambil tersenyum. "Selama bersahabat dengannya" lanjutnya ambigu.

Seunghyun tahu, ada sesuatu yang tak bisa dibagikan Changmin tentang Kyuhyun padanya. Ia cukup tahu diri, ia hanya orang lain yang kebetulan punya kesempatan berteman dengan Changmin dan Kyuhyun. jadi dia hanya mengangguk kecil lalu sibuk kembali dengan menu makan siangnya.

.

.

Kibum merasakan suplay oksigen ke jantungnya berkurang ketika mendapati dirinya terisak hebat sambil memeluk lututnya didalam kamar Kyuhyun. Perasaan kesal, menyesal, kecewa, marah, sedih yang bercampur didadanya. Berbagai pertanyaan mulai berputar dikepalanya, meminta dijawab. Kenapa baru sekarang? kenapa tak ada yang memberitahunya? Kenapa seolah membuatnya jadi tokoh antagonis disini?

My BrotherWhere stories live. Discover now