Chapter 5: Semburat Merah Jambu

13.7K 581 276
                                    

Cole bergandengan tangan dengan Clara seperti sepasang kakak beradik yang selalu akrab dan saling menyayangi.

Mereka menelusuri jajaran paving di sepanjang pinggiran Sam River.

Keduanya segera menjadi pusat perhatian. Cole sosok kakak yang tampan. Begitu menyayangi adiknya yang begitu cantik. Sulit bagi orang-orang untuk tidak menatap mereka.

Menciptakan sensasi menyenangkan tersendiri bagi siapa pun yang melihat. Hingga tak sadar mereka telah tersenyum karenanya.

"Cole, aku mau naik kereta gantung!" Clara langsung mencari kereta gantung yang dibicarakan oleh Cole tadi.

Cole tahu Clara akan langsung mencari benda itu. Ia jadi menyesal karena sudah membicarakan tentang benda itu tadi. Tapi kira-kira kalau benda itu tidak disebut, ya Clara tidak akan mau ikut dengannya.

"Iya, Clara. Nanti kita naik," jawab Cole.

"Kok nanti sih? Katanya kamu ajak main aku. Aku minta naik kereta gantung kok kamu bilang nanti. Kenapa tidak sekarang aja?" Clara seketika berhenti berjalan.

Tampangnya terlihat kesal. Menganggap Cole sudah mempermainkan dirinya.

Cole sebenarnya kesal dengan kelakuan anak lima tahun ini. Tapi ia harus tetap sabar, demi kelancaran agenda yang ia susun hari ini.

Cole pun segera berlutut, di hadapan Clara, membuat kontak mata dengan adiknya itu.

"Iya, Clara. Nanti kita akan naik kereta gantung. Tenang ... sabar .... Sebelum naik, aku mau bertemu dengan temanku dulu. Nanti kita naik kereta gantung bersama dengan mereka. Temanku juga bawa seorang anak. Umur 3 tahun. Nanti kamu bisa main sama dia."

Cole menjelaskan dengan sabar tentang segala situasinya.

Clara masih kesal. Tapi ia sudah cukup mengerti dengan kata-kata Cole. Sehingga Clara hanya bisa pasrah. Yang penting nanti naik kereta gantung itu.

Cole kembali menggandeng adiknya itu menuju ke tempat di mana Theo biasa duduk, sembari memperhatikan Marry bermain dengan Aaron.

Sampai lah mereka di sana, perhatian Cole langsung berpusat mencari di mana gerangan keberanian Marry. Sebenarnya akan sangat lucu jika ternyata hari ini Marry tidak ke sini dengan anaknya.

Ah, harapan Cole terkabul. Dari kejauhan ia melihat Marry dan Aaron bergandengan tangan, menuju ke pagar pembatas sungai dan daratan. Aaron memang suka di sana, untuk memberi makan ikan-ikan di sungai.

Cole tak bisa menahan senyumnya, melihat Marry dengan begitu telaten, sangat penuh dengan kasih sayang, mengawasi putranya ketika melempar pelet makanan ikan.

Clara bingung kenapa Cole mendadak berhenti berjalan. Senyum-senyum sendiri menatap ke satu arah. Membuat Clara akhirnya Mengikuti arah pandang kakaknya.

Clara bingung yang mana orangnya, yang sedang ditatap oleh Cole. Karena di sini terdapat cukup banyak orang.

"Clara ... kamu mau kasih makan ikan, nggak?" tanya Cole tiba-tiba.

"Hah ... kasih makan ikan?" Clara bingung karena kakaknya itu random sekali. Tapi menarik juga sih sepertinya memberi makan ikan. "Iya, mau."

The Lonely DancerWhere stories live. Discover now