Chapter 33: Make-Over

2K 105 5
                                    

Lizzie's P.O.V

Ini sudah dua hari dan masih saja The Rainbow tim belom menyerang kami. Mungkin mereka menyerah? Aku pergi ke dapur dan membuka kabin dimana aku menyimpan semua oreo ku. Tapi tidak ada oreo nya disana. Aku teriak.

"Ada apa?" kata Niall berlari ke arahku

"Oreo.. ku.. di curi" kataku

"Siapa yang melakukannya?" kata Niall

"Rainbow team!" teriakku.

Aku mendengar teriakan Harry. Aku dan Niall berlari ke sumber suara itu. Mataku membelalak melihatnya.

"Lihat yang telah mereka lakukan kepada rambutku!" teriak Harry.

Rambutnya Harry menjadi lurus. Ia terlihat aneh.

"KAU AKAN MEMBAYAR SEMUA INI RAINBOW TEAM! INI BELUM SELESAI" teriakku.

Aku pergi ke kamar dan mereka semua sedang tertawa.

"Berikan. Kepadaku. Oreo. Ku" kataku

"Nope" jawab Zayn

"Berikan atau aku akan menjual satu persatu rambut dan semua pakaianmu di internet" kataku serius.

"Oke oke. Tapi, pertama kau harus pergi untuk girls night bersama mereka" ucapnya.

"Apa yang akan kita lakukan?" katanya

"Belanja, hal tentang kuku, spa. Dan hal semacamnya" kata Danielle

"Belanja, Kuku. Spa? Kenapa kita tidak pergi ke taman bermain saja bersama yang lain?" kataku

"Karena kami butuh waktu pria" sahut Harry

"Diamlah rambut lurus" kataku

"Ayolah. Ini akan menyenangkan" kata Perrie

"Over my dead body. Aku tidak pergi berbelanja. Aku punya cukup pakaian. Aku tidak memperdulikan kuku-ku. Dan ketiga, dan aku tidak tau apa itu spa" kataku

"Well kau butuh gaun untuk kencan dengan Niall" kata Eleanor

"Uh aku tidak suka gaun. Itu sangat tidak nyaman. Bagaimana caranya aku bisa berlari dengan pakaian seperti itu" kataku

Untuk hal yang tidak lucu ini. Niall tertawa.

"Ayo kita belanja sekarang" kata Eleanor dan menarik tangan ku membawaku keluar dari kamar.

"Tidaaaak" kataku berpegangan ke Niall

Perrie dan Danielle membantu Eleanor membawa ku keluar. Tapi aku tetap berpegangan pada Niall.

"Tidak! Tolong! Selamatkan aku!" kataku

"Sorry love! Nikmati harimu" kata Niall dan melepaskan ku

"You'll pay for this, HORAN!" teriakku sembari aku di bawa keluar dari bis tur.

"Apa saja yang akan kita lakukan?" kataku

"Belanja, makan dan mungkin pergi ke spa" kata Perrie

"Oke apa itu spa?" tanyaku

"Itu tempat dimana kau dapat bersantai dan mendapatkan pijatan jika kau mau" jelas Perrie

"Ehhh. Aku tidak punya uang untuk membeli apapun juga" kataku alasan

"Itulah mengapa Niall memberitahuku untuk memmberikan kartu kreditnya kepadamu. Ia tau kau tidak akan menerima kartu ini secara lansung dari Niall" kata Danielle.

"He knows me too well" ucap mu

Kami pergi ke Mall dan the girls membawaku ke toko gaun.

"Coba ini" kata Danielle

"Tidak! Ku bilang jangan gaun" kataku

"Ayoo! Tidak ada yang akan melihatmu kecuali kami" katanya

"Baiklah tapi satu saja" ucap ku

Ia memberikan kepadaku gaun itu. Aku mengambilnya dan ke ruang ganti. Gaunini berwarna ungu gelap . Dan memiliki pita kecil pada bagian pinggang. Aku keluar dari ruang ganti and the girls menganga melihatku.

"Kau terlihat cantik!"

"Ini berhasil"

"Amazing!"

"Terimakasih tapi aku tidak tahu kapan aku harus memakainya jika aku beli gaun ini. Aku tidak terlalu suka memakai gaun" ucapku

"Jangan khawatir! Nanti waktu itu akan dartang" kata Perrie

Aku melihatnya dengan bingung

"Apa maksud mu jadi--"

"Ayo beli gaun ini. Sekarang kita butuh sepatu dan aksesoris" ucap Eleanor memotong ucapanku.

"Tunggu. Apa maksudmu nanti?" tanyaku

"Ayo" kata Danielle.

Aku pun mengganti ke pakaian ku sebelumnya. Ketika aku keluar, Eleanor membawakanku sebuah heels untukku.

"Aku tidak mau memakai jebakan kematian itu" kataku

"Setidaknya cobalah" katanya

"Mereka itu berbahaya" ucapku

"Coba dulu pakai" katanya.

Aku pun duduk dan memakainya. Aku berdiri dan menyeimbangkan badanku. Aku mengambil satu langkah. Sejauh ini bagus.

"Yeah aku tidak akan memakainya" kataku

"Bagaimana dengan ini" kata Perrie

Ia memberikan ku beberapa sepatu dengan heel yang lebih rendah.

"Aksesoris" kata Danielle.

Mereka pergi dan kembali dengan gelang, anting dan kalung.

"Kalian mencoba untuk menyiksa ku, kan?" kataku

"Ini hanya untuk satu malam" jawab Eleanor

"HA! malam untuk apa?" tanya ku

"Kau akan tahu nanti. Sekarang ayo bayar untuk semua ini dan kita pergi makan" kata Perrie.

Para gadis itu bisa makan. Ha sepertiku. Setelah kami membayar gaun, sepatu dan aksesoris kami pergi ke Starbucks.

"Bagaimana kalian menangani hubungan jarak jauh?" tanya ku

"Well kami mempercayai mereka. Dan jika mereka melakukan sesuatu, tolong beritahu kami" jawab Eleanor.

"Tentu. Aku akan hancurkan mereka jika mereka menyakiti kalian" kataku.

Mereka tertawa

"Thanks" ucap Danielle.

Kami mendapatkan minuman kami dan kembali ke bisa tur.

Ha. Tidak ada spa!

Sampai nya di bis, the boys sudah tidak ada.

"Mau memberi mereka kejutan ketika mereka kembali?" tanya ku.

Mereka melihat satu sama lain.

"Kejutan seperti apa?" tanya Perrie.

"Well ini membutuhkan waktu tapi aku harap mereka belum kembali saat kita selesai. Ladies. Waktunya untuk berdandan!" kataku

"Aku kira kau tidak suka dandan" ucap Eleanor

"Aku suka dandan. Itu menyenangkan" jawabku.

Aku membawa mereka dan pergi ke kamar.

The boys akan terkejud ketika melihat kami!

WebRep

Overall rating

Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang