Chapter 68: Kedua Kalinya Aku Menyelamatkanmu

680 71 17
                                    

Lizzie's POV

"Oh Tuhan, disini sangat dingin" ucapku menarik selimutku lebih erat ke tubuhku.

"Aku tahu. Ini sedang bersalju" ucap Niall memakai jaketnya.

Tidak pernah sedingin ini. Mengapa harus begitu dingin.

"Ayo keluar ke tempat salju." ajak Niall.

"Um tidak. Aku sudah kedinginan disini, apalagi diluar sana" jawabku.

"Ayolah" pintanya.

Aku tidak bisa menolaknya.

"Baiklah" jawabky.

Ia tersenyum dan bersiap.

Aku memakai combat boots ku dengan dua sweater dan jaket hangat.

Aku memakai beanie dan menunggu Niall.

"Ayo" ucapnya menarik tanganku.

Kami pergi keluar halaman belakang.

"Tuhan, sangat dingin!" teriakku memeluk Niall.

"Ayolah. Kita bersenang-senang." ucapnya.

Aku mengiyakannya dan mengambil segumpal salju. Aku membentuknya menjadi bola dan melemparnya ke bokong Niall.

"Oi!" teriak Niall.

Aku tertawa. Ia memelototiku dan aku menjulurkan lidahku ke arahnya.

Ia mengambil salju dan melemparkannya kepadaku.

Aku menghindar dengan mudah.

"Tangkap aku kalau bisa" tantangku.

Ia menyeringai dan membentuk bola salju besar kemudian melemparkan kepadaku.

Bola tersebut mengenai punggungku.

"Kau akan membayar untuk itu Horan!" teriakku.

Ia kembali menyeringai dan lari.

Aku mengejar di belakangnya.

Aku mengambil beberapa salju dan melemparnya mengenai kepala Niall.

Ia berhenti dan balik badan.

"Oh tidak, bukan kau pelakunya" ucapnya.

"Oh ya, akulah pelakunya" ucapku dengan nada yang sama.

Ia menyergapku ke tanah.

"Kau tidak seharusn ya melakukan itu" bisiknya menekan bibirku.

Aku menatap bibirnya dan kembali kematanya.

Bibirnya sudah melumat milikku.

(maap ya buat yg puasa wkwk, ini dari cerita aslinya begitu)

Ia benar-benar penggoda yang hebat.

Kemudian, salju berada di wajahku.

"NIALL!" teriakku.

Ia tertawa, kemudian bangkit berdiri lalu berlari.

Bodohnya diriku, aku berdiri kemudian mengejar Niall dengan salju yang masih ada di wajahku sehingga pandanganku tidak jelas.

Kemudian aku terjatuh ke kolam renang.

Dan biar aku memberitahu INI LIMA KALI LEBIH DINGIN DIBANDING HANYA DI ATAS SALJU.

"ELIZABETH!" teriak Niall.

Aku berusaha mencapai permukaan air.

Aku mendengar Niall terjun ke air dan mengangkat pinggangku naik. Aku memeluknya.

"Kedua kalinya aku menyelamatkanmu" Niall dengan tawa.

"N-Nial. Aku k-kedinginan" ucapku.

"Aku juga. Ayo masuk" ucapnya.

Ia membawa kami masuk kedalam.

"Apa yang terjadi?! Ini hampir minus 10 derajat dan kalian berenang?" ucap Liam sambil memberikan handuk kepada kami.

Aku langsung mengambilnya dan menyelimuti tubuhku dengan handuk tersebut.

"A-aku terjatuh" jawabku.

"Kau sangat pucat!" ucap Liam panik.

Niall membawaku naik ke kamar untuk mengganti pakaianku.

Selesainya, aku masih kedinginan. Kami turun kebawah. Aku duduk didepan api penghangat dengan selimut menyelimutiku.

"Ini cokelat panas" ucap Niall memberikanku secangkir gelas.

Aku tersenyum dan mengambilnya.

"Terimakasih" ucapku.

Ia duduk disampingku merangkulku dan aku menyandarkan kepalaku di pundaknya.

"Kau merasa baikkan?" ucapnya.

Aku menganggukkan kepalaku "Ya".

.

.

.

late post banget ya, sorry for that. lama ga megang laptop huhu.

LIKE+COMMENT :)

Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang