BAB 17 - An Offer From Gentleman Part.3

9.1K 1K 169
                                    

Hellooo November,

Sesuai dengan janjiku yang akan mengupload lanjutannya dibulan ini.

Happy Reading !

**

Bersama dengan rekan-rekan timnya, mereka mulai berjalan maju untuk merebut bendera yang akan menjadi pertanda kemenangan mereka.

" tidak ada..." seru salah seorang rekannya.

"iyaa... tidak ketemu, dimana satu-satunya tim merah yang tersisa itu" balas yang lainnya.

Menit demi menit berlalu tatkala Jordan mulai menyadari bahwa menemukan Danny ternyata lebih sulit dibandingkan saat iya menembaki satu per satu tim merah lain yang sudah tumbang.

" dimana bocah itu ?" gerutunya dalam hati sambal mengedarkan pandangan ke sekeliling hutan buatan yang cukup luas tersebut.

Dan satu jam pun berlalu, hingga akhirnya juri meniup peluit tanda permainan dihentikan sementara karena mereka semua perlu beristirahat.

" Jordan, kita sudahi dulu. nanti kita lanjut bermain lagi sambal mencari teman wanitamu dan benderanya itu" ajak temannya.

Jordan mengangguk pelan, dalam hati rasa cemas mulai menghantui pikirannya. Khawatir jika terjadi sesuatu yang buruk pada Danny yang sekarang entah ada dimana. Dan tanpa memedulikan instruksi juri agar mereka beristirahat, Jordan memilih untuk mencari Danny.

**

Danny duduk bersandar pada sebuah pohon besar. Sesekali ia menguap ngantuk sembari memegang perutnya yang mulai lapar. Tadi dia berjalan menjauhi tempat yang telah dibatasi sebagai arena bermain demi menyelamatkan bendera yang kini disembunyikannya. Jujur saja dia malas bermain paintball, jika bukan karena Jordan yang mengajaknya, ia lebih memilih istirahat di mobil atau kembali pulang kerumah.

Oleh karena itu, wujud dari rasa kecewanya terhadap pria tersebut. Danny memilih lari dan bersembunyi.

"hhhh... rasakan kau Jordan! Pasti sekarang dia kebingungan mencari aku" bisik Danny dalam hatinya.

Angin yang berhembus membuat Danny merasa nyaman di tempat persembunyiannya. Suasana hutan tampak tenang, jauh dari gemerisik seperti di arena bermain tadi. Hanya ada suara-suara binatang dari kejauhan yang samar-samar. Danny menatap sekeliling, ia memang belum pernah ke tempat ini namun ia pernah membaca tentang Bumi Perkemahan ini. Merupakan Hutan buatan yang dilindungi pemerintah dan sebagai kawasan hijau di kotanya. Ada beberapa satwa yang memang sengaja diperlihara dengan bebas di tempat ini.

Seperti monyet...

"apa monyet ?" Danny bergidik ngeri. Membayangkan monyet liar yang pastinya galak dapat ia temui ditempat ini kapan saja. Hewan itu sebenarnya julukan ayahnya yang dibuat oleh sahabat-sahabat ayahnya. Tapi Ayahnya tentu saja tidak akan galak sungguhan seperti monyet liar....

kwwaaakk—kwaaakkk...

Belum selesai ia asik dengan pikirannya, suara hewan tersebut justru terdengar jelas ditelinganya. Secara spontan Danny pun berteriak kencang.

" Jordaaannn tolong akuuuuuuuuuuuu!!!!"

**

Jordan mendapati dirinya seperti orang bodoh yang dikerjai oleh anak kecil. dan ini bukan pertama kalinya. Dia ingat ketika dulu saat mereka pernah tinggal di Jepang bersama, Danny sering membuat dirinya berada dalam kondisi yang berbahaya, yang mengharuskan Jordan untuk menyelamatkannya. Lalu ketika mereka sama-sama masih mengenyam pendidikan di sekolah, Danny pun sama berulahnya.

Tapi entah kenapa Jordan tampak dengan senang hati membantu serta menolong Danny melewati masa-masa sulit yang berbahaya, apapun itu. Jika dengan wanita lain, belum tentu ia akan melakukan hal serupa. Pemikiran tersebut membuat ia tersenyum dalam hati. Kembali mengingat pertama kali ia yakin bahwa ia mencintai putri dari sahabat ayahnya tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Happy 4 You Happy 4everTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang