Puisi ini puisi terakhir untuk kalian
Kawanku yang pernah seperjuangan
Hari kemarin tlah dikukuhkan sudah
Baju-baju hitam besar dan tali kuning dilingkarkan
Semua berwajah cerah kulihat
Semua senang
Ada yang bersama orang tuanya sahaja
Ada yang datang kasih dan kawan-kawan lamanya
Ada pula yang, belum berkesempatan hadir ditengah kebahagiaan kita,
Tapi, tak apalah
Kan sudah bahagia
Tiga tahun kita bersua, mengeluh, menyumpah-nyumpah
Kini semua diakhiri adanya
Sudah di ujung jalan kita bersama,
Hari ini perpisahan kita,
Takkan bersama lagi
Takkan berjumpa lagi
Takkan mengeluh bersama lagi
Kita akan bertemu alam baru
Kita akan bertemu cinta-cinta baru
Kita akan bertemu sejarah baru
Kita akan melangkah lagi
Mencari mimpi-mimpi kita yang disembunyikan alam
Grup kelas kita mungkin tak seramai dulu,
Mungkin nanti satu persatu "keluar"
Ada yang kerana nomor hilang, atau bahkan sudah tak punya sinyal dalam negeri
Mungkin nanti grup tempat kita beradu menjadi grup nan usang
Bahkan jikalau waktu sepi bisa saja kita tak sengaja menghapusnya
Memori penuh mungkin
Hfffttttt,,,
Masih kau hirupkan nafas indah dari tempatmu duduk kawan?
Untuk kali ini mari kita hirup bersama-sama
Hirup untuk terakhir kalinya kita bersama
Memang tak punya kesan bermakna
Tapi inilah kebersamaan
Kawan, aku ingat kau dulu suka padanya
Kau terus-terusan bercerita tentangnya
Sampai aku bosan mendengarnya, sampai contekan yang kubaca selalu terselip namanya
Kawan? Masih belumkah kau berani mendekatinya?
Haha lucunya teringat kembali
Kawan, aku juga ingat kau dulu selalu mengabaikan tugasmu
Kau menyumpah-nyumpah dengan kekuasaanmu
Haha padahal, nangis sepulang responsi
Kawan, masih ingatkah ketika kata "astaghfirullah" terucap olehmu?
Kala itu dosen sedang menunggu tanda tangan pengesahan
Besok kau sidang
Dan berlinang air matamu?
Masih ingatkah?
Kawan, masihkah kau berbohong pada dosenmu?
Supaya tugasmu cepat selesai?
Masihkah kau diam???
Hanya secuit senyum?
Aku saja melihatnya seperti kau tak sudi semua orang melihatnya
Masihkah kau mencari batu akik itu?
Setauku musimnya tlah usai
Mmmm hei kawan,,, masih ingatkah? Baju putihmu bersurat tinta?
Hahaha maafkan aku ya
Oh iya kawan? Adakah seminar untuk minggu ini?
Aku ikut dong,,, catat namaku
Eh jangan macem-macem lu ya,,,
Gue aduin lu,,,
Kawan, lewat puisi ini aku meminta izin dari kalian
Aku, akan berjuang di alam yang baru
Maafkan aku dan salah-salahku
Maafkan aku dan marah-marahku
Maafkan aku dan laku-lakuku
Maafkan aku dan egoisku
Maafkan aku dan cemburuku
Terima kasih sudah menjadi teman baikku
Terima kasih sudah menjadi suri tauladanku
Terima kasih sudah menjadi penyemangatku
Terima kasih sudah menatapku
Aku tak punya apa untuk kubagi,
Hanya iringan doa nan puisi-puisi
Semangat untuk hari-hari barumu !
Kau akan menemukan yang terindah di sana
Terima kasih sudah mendengarkan puisiku
Terima kasih
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
hasil renung yang dilahir
Puisirenungan yang selalu terpikirkan dalam ruangan-renungan. Berisi puisi, atau kadang hanya sebuah frasa.ditulis saat ide datang, dipublikasi saat itu juga