kembali pada angan

45 1 2
                                    

hai cantik,
semalam kita masih chat bukan?
maafkan daku yang lancang
ah banyak salahnya memang diriku
kuharap kau mengerti apa maksudku,,,
tapi kau sendiri mengatakannya, "aku tak faham"
huft,,,
langitku seakan pecah,,,
petir seperti sudah menjadi badai
menerbitkan kilatan-kilatan tajam!
sedih
aku sedih sekali
benar-benar sedih
tapi tak usah khawatir,,,

disaat kau katakan :
"semoga ini menjadi kenangan setelah selesai kuliah"
ya... kenangan bagimu...
silahkan,,,
aku tetap tidak ingin ini menjadi kenangan
aku katakan padamu
"ada 2 kemungkinan dari kalimat tidak ingin menjadi kenangan, antara lanjut atau melupakan...

hemh,,
kuungkapkan sudah, kubeberkan sudah,
ya...
sejak rasa ini ada hanya satu yang ada di benakku,,,
aku harus segera melupakan,
3 tahun sudah aku dihantui rasa ini
aku benar-benar benci rasa ini
benar-benar benci...
aku membenci perasaanku padamu
yang sungguh terlalu berlebih,,,

terima kasih atas ketidakkenalanmu,
terima kasih atas semuanya
terima kasih atas kisahnya,,,
aku tetap akan terus melupakan perasaan ini,,,
semoga engkau mendukungku,,,
atau mungkin lebih baik kau tidak tahu...
seberapa menggebu-gebunya perasaan ini....

tapi, darimu ku belajar kuat,,,
darimu ku belajar menjadi pribadi yang baik,,,
darimu ku belajar menemukan jati diri
darimu ku belajar bagaimana menjalani kehidupan ini
darimu ku belajar tersenyum
darimu ku belajar ikhlas
darimu ku belajar mencintai hidup
darimu ku belajar dekat dengan siapapun
darimu ku belajar untuk tidak membenci siapapun,
darimu ku belajar menerima kenyataan
darimu ku belajar membangun semangat
darimu ku belajar bangkit
darimu ku belajar banyak sekali,,,

mungkin kau menyadari, atau mungkin tidak... sepertinya tidak...
aku menyadari aku begitu dingin terhadapmu, bahkan.... ah dosaku terlalu banyak terhadapmu,,,

aku akan melupakan perasaan ini, tapi aku takkan melupakanmu,,,
semoga kau selalu dalam bahagia,
semoga senyummu tetap menebar dimanapun kakimu menapak

terima kasih cantik🙂

hasil renung yang dilahirWhere stories live. Discover now