[GeLjoe] How We Meet (2/10)

7 2 0
                                    

"Jika ternyata benar orang yang kulihat adalah kau. Bolehkah aku memelukmu? Berfoto bersamamu? Meminta tanda tanganmu?"
.
.
.
.

A fanfiction of Byung Hun

&

Ge the Author

Part - 2
.
.
.
.

AKU terus berlari melalui kerumunan orang-orang dan mencari sosok pria bertopi yang kuyakini Byunghun itu.

Setelah melewati banyak sekali kerumunan orang-orang akhirnya aku menemukan sosok itu lagi.

Deg!!

Jantungku berdetak lebih cepat, kini ku berada tepat dibelakang sosok pria terkait; aku berjalan tiga meter dari belakangnya. Karena perbedaan tinggi yang cukup besar, aku terus berjalan dengan menatap punggungnya.

Gaya berjalannya.

Tinggi badannya.

Kenapa aku begitu yakin sekali kalau pria ini adalah ultimate biasku?

Aku tidak salah orang 'kan, ya?

Tapi, aku yakin kalau ia adalah sosok pria yang tadi kulihat karena aku ingat warna pakaian dan topi yang dikenakannya. Jika tidak ditanya sekarang, kapan lagi? Bagaimanapun juga aku harus mengembalikan dompet ini kepada pemiliknya.

"Excuse me, sir."

---○○○---

Sosok pria yang dipanggil pun menghentikan langkah kakinya, kemudian mengalihkan pandangannya ke sekitar; mencari-cari akan siapa gerangan orang yang telah memanggilnya.

Ge yang saat itu hanya bisa terdiam ketika melihat sang pria yang tidak melihat dirinya─karena perbedaan tinggi badan mereka yang cukup besar─hanya bisa menghela nafas.

"I'm here, sir."

Kini Ge sedikit menarik ujung pakaian sang pria; membuat si empunya membalikan badan dan melihat ke arahnya.

Detik saat pandangan mereka saling bertemu, Ge mencoba sebisa mungkin untuk bersikap tenang dihadapan sang pria. Sungguh Ge yakin sekali─hanya dengan melihat kedua mata sang pria─kalau ia seratus persen tampan. Dan ayolah, kapan gadis berumur lima belas tahun itu pernah berbicara bersama orang asing secara langsung? Ini adalah kali pertamanya!

"Ah, yes. What is it?"

Tepat ketika Ge mendengar suara sang pria, dia langsung terdiam. Mengedipkan kedua matanya beberapa kali; Ge merasa kalau saat ini dirinya sedang berada di bawah alam sadar.

Karena bagaimana bisa segala hal yang dilihat dan didengarnya dari sosok sang pria begitu mirip dengan ultimate biasnya? Dan lagi, dari tadi Ge benar-benar tidak bisa mengalihkan pandangannya dari kedua mata sang pria.

"Excuse me? I have something else to do right now, i hope you didn't waste my time."

Akhirnya Ge pun keluar dari kereta pikiran setelah hampir tiga puluh detik terdiam akibat pesona sang pria. Sedikit memperlihatkan senyuman, Ge mengambil dompet yang ia masukan ke dalam kantong bajunya kemudian memperlihatkan benda terkait pada sang pria.

"Are this wallet is yours? I just saw someone dropped it on the halfway.."

Kemudian sang pria terlihat sedang mencari-cari sesuatu di dalam kantong celananya lalu terhenti bersama dengan pandangannya yang tertuju pada dompet yang dipegang oleh Ge.

"Yeah, that's right. I lost my wallet. Thank you so much for return it back to me."

Deg!!

"Y-yes, no problem."

Ge pun mengembalikan dompet itu kepada sang pria─pemilik dari benda yang dari tadi sudah menemaninya berlari kesana-kemari─yang namanya tidak lain dan tidak salah lagi Lee Byung Hun. Namun Ge sendiri tidak bisa langsung memanggilnya dengan nama karena ia belum mendapatkan jawaban langsung dari pria terkait.

"I seriously will got a lot of troubles if i didn't realize that i've lost my wallet. Once again, thank you so much for your kindness."

Ge hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya ke arah sang pria.

Sebenarnya Ge sudah berniat dan mempersiapkan begitu banyak sekali pertanyaan kepada sang pria karena saat ini Ge sama sekali tidak ragu lagi dengan identitas asli sang pria.

Namun dari sekian begitu banyaknya pertanyaan yang sudah ia persiapkan, tidak ada satupun yang terucap dari mulutnya. Karena sekarang Ge terpikirkan satu hal yang membuatnya benar-benar gugup dan takut.

Hal itu tidak lain adalah, 'dimana arah jalan untuk kembali ke hotel?'

Kini wajah Ge memperlihatkan betapa kebingungan dan takutnya ia, menyadari akan hal itu sang pria memutuskan untuk bertanya.

"What is it, miss? What are you thinking about?"

"I thinking about a lot of things... and, i don't know the way to go back to the hotel.."

"Hotel? What is the name of the hotel?"

"It's Star Hotel."

"Alright, wait a sec."

Sang pria kemudian terlihat sedang mengambil ponselnya dari dalam kantong jaket yang ia kenakan, jari-jemarinya begitu lihai bermain di atas layar kaca ponselnya. Ge terus memperhatikan sang pria yang tak lama setelah itu terlihat sedang menelepon seseorang.

Ge yang sama sekali tidak mengerti dengan hal apa yang dibicarakan oleh sang pria memutuskan untuk mengalihkan pandangan ke sekitar.

Sungguh, Ge tidak tau dimana ia berada sekarang dan seberapa jauh ia berlari mengejar pria itu. Entah kenapa ia berlari begitu saja mengejar sang pria tanpa berpikir dua kali.

Apakah itu yang dinamakan kekuatan seorang cogan?

Ah, rasanya kesal juga karena dari tadi Ge tidak sempat menanyakan hal yang berkaitan dengan kartu tanda pengenal itu. Dan lagi, kenapa rasanya pria itu berbicara begitu lama dalam telepon?

Ge pun kembali mengalihkan pandangannya ke arah sang pria yang ternyata baru saja menutup teleponnya kemudian berjalan sedikit mendekat ke arahnya.

"Sorry for make you wait. But i'm gonna take you to the hotel."

"Huh?"

"You can say that i'm gonna return your kindness. So, i'm gonna take you to Star Hotel because i know the way to go there."

"I... i see. Thank you so much for your help."

"No problem. Then, shall we go now?"

Ge hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya kemudian mulai berjalan bersebelahan dengan sang pria.

Ah, hari ketiga berada di Korea sudah mendapatkan keuntungan sebesar ini? Berjalan bersama dengan cogan Korea? Tapi tunggu, meskipun sang pria adalah cogan. Bukankah akan lebih baik jika mengetahui identitas sebenarnya dari sang pria, 'kan?

Yah, meskipun Ge sudah tau siapa namanya. Akan lebih bagus lagi kalau ia memastikannya sendiri dan menanyakannya pada sang pria 'kan?

Karena kalau sang pria benar-benar mengakui identitas aslinya, Ge sudah pasti akan fangirlingan saat itu juga.

TBC

Untuk next chap pembicaraan akan diubah ke indo, tapi Ge sama Byunghun ceritanya tetap ngobrol pake Inggris heuheu. Btw jangan lupa vomment, thanks!!

R A N D O M N E S S ( ・ ิω ・ ิ)Where stories live. Discover now