Chapter 17

33K 1.2K 15
                                    

Kei hanya bisa diam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Masa ia harus menjawab, Pak Alvin, malam itu Cosmo mau mengatakan kalau saya menyukai Anda. Hah! Yang benar saja! Mana berani ia berkata seperti itu.

“Kei?” panggil Alvin karena Kei tidak juga menjawab apapun.

“Anda…benar-benar ingin tahu ya, Pak Alvin?”

“Kenapa?” Alvin balik bertanya “Aku tidak boleh tahu?”

“Itu…” Kei menunduk. Bukan tidak boleh tahu, Pak Alvin. Tapi saya malu kalau Anda tahu.

 Alvin menghela napas kecewa. “Jadi, aku memang tidak boleh tahu…”

“Bukan begitu, Pak Alvin!” seru Kei “Tapi,” Ia terdiam sejenak. “Nanti, eh besok saja ya saya memberitahukannya pada Anda?” Ia mencoba mengulur waktu. Dan ketika melihat Alvin mengangkat sebelah alisnya, ia pun melanjutkan kata-kata, “Sekarang kan kita sedang jalan-jalan, jadi sebaiknya kita tidak membicarakan itu dulu. Ya. Pak Alvin?” pintanya sungguh-sungguh.

Alvin menghembuskan napas panjang. “Baiklah” ucapnya “Besok saja kita bicarakan tentang hal ini lagi”

Kei mendesah lega. Dan benar-benar berharap, besok Alvin kembali lupa sehingga ia tidak perlu memberitahu hal itu pada Alvin. “Kalau begitu,” ucapnya kemudian “Kita menonton pergantian pengawal yuk, Pak Alvin. Sepertinya akan dilakukan”

Alvin mengangguk. Dan langsung menggandeng tangannya Membawanya ke kerumunan turis yang mau juga melihat upacara pergantian pengawal.

Kei mengikuti langkah Alvin sambil terus melihat tangannya yang digandeng Alvin.

Terasa hangat….bahkan sampai ke hatinya.

Ia pun tersenyum-senyum senang. Dan sepertinya ia jadi sangat…sangat menyukai Alvin.

*****

"Beberapa hari yang lalu, saya juga ke sini bersama Cosmo, Pak Alvin" ucap Kei ketika mereka sekarang berada di depan Big Ben, menara jam yang merupakan simbol kebanggaan London.

"Oh ya?"

"Iya" Kei menganggukkan kepala  "Cosmo ngotot ingin ke sini" ucapnya
"Katanya dia mau mencocokkan jam tangannya dengan jam di atas sana" Ia menunjuk ke atas Big Ben. "Lalu saya  suruh saja dia naik ke atas supaya dapat melihat dengan jelas"

Alvin mengerutkan keningnya. "Naik ke atas?" tanyanya tidak mengerti.

"Iya Pak Alvin" Kei mengulum senyum "Naik ke atas,  eh bukan lebih tepatnya saya menyuruhnya memanjat ke atas," Matanya berbinar geli "Tapi sebelum itu, saya menyuruhnya memukul-mukul dada dulu dengan kedua tangannya" lanjutnya "Eh..dia malah marah-marah, Pak Alvin.."

"Tentu saja dia marah-marah," Alvin tersenyum geli "Kamu anggap dia itu kingkong?"

"Eh koq ucapan Anda sama sih dengan ucapan Cosmo?" Kei berpura-pura terkejut menatap Alvin "Cosmo juga bilang begitu. Padahal itu kan ucapannya sendiri bukan ucapan saya"

"Tapi maksudmu seperti itu kan? Kamu memang menyamakannya dengan king-kong"

Kei terkikik geli.

"Memangnya dia mirip dengan kingkong?" Alvin mengerutkan keningnya "Badan Cosmo tidak sebesar itu"

"Ya..dibuat sama saja, Pak Alvin," sahut Kei enteng " Disamakan dengan kingkong yang kurang gizi" Ia pun tertawa puas.

"Kamu ini..."

"Pokoknya waktu itu saya  puas banget, Pak Alvin" lanjut Kei di sela tawanya " Akhirnya saya berhasil mengisenginya sampai mukanya merah seperti pantat kingkong.

My Careless Cleaning 'Boy'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang