7. You're my drug

29.6K 2.1K 118
                                    

"What?" ucapku syok pada George setelah dia keceplosan bicara seperti itu. Dia menatapku cemas sambil menggaruk kepala nya yang sepertinya tak gatal itu.

"Anu...Aku....emh....tidak jadi deh." gumamnya. aku jadi diam,tiba-tiba perasaan ku tidak enak.. Bukan bermaksud kepedean,tapi aku juga penasaran apakah George benar-benar menyukaiku atau tidak..dan,Apa George tidak tau kalau aku berpacaran dengan Niall?


"Sky,boleh aku bertanya sesuatu?" ucapnya tiba-tiba setelah kami diam cukup lama.
"Um...sure?" ucapku yang nadanya terdengar seperti pertanyaan dari pada pernyataan.
"Apakah kau sudah punya pacar?" tanya nya malu-malu. BANG! tuh kan... dia tidak tau kalau aku punya Niall. aku menggaruk kepalaku yang tak gatal sambil berpikir, enaknya menjawab seperti apa?



"Oh my God." ucapnya tiba-tiba sambil menatap jemari tanganku. aku mengernyit bingung lalu ikut menatap jemariku sendiri.

Oh great,dia pasti melihat cincin dari Niall ini! Tapi kenapa dia seperti kaget begitu?

"George,you ok?" tanyaku. dia menggelengkan kepalanya.
"Aku tak tau kalau kau sudah punya tunangan. maaf.." gumamnya sambil menanduk. aw...the cute boy say what? dia malu-malu gini...

"Sebetulnya belum tunangan sih...this is a promise ring,from Niall. my boyfriend" ucapku sambil tersenyum. hanya dengan menyebut nama Niall saja rasanya sudah membuatku bahagia.

"Oh....sorry...anggap aku tidak pernah mengucapkan kata-kata memalukan deperti itu." ucapnya. mmh....apakah dia patah hati?

"Itu tidak memalukan,George. Aku senang mendengarnya,itu berarti kan fans ku bertambah lagi." Candaku,ia tertawa kecil.

"Yeah i'm like your biggest fan. i'm your....um....Skynation?Skynatic?" ucapnya sambil tersenyum konyol,aku tertawa dan memukul belakang kepala nya.

Tapi sebelum aku balas melucu,seorang crew memanggil namaku.

"Skylar Tomlinson,giliranmu untuk menemui juri." ucap nya.
"Kurasa ini waktu nya pengumuman. wish you luck" bisiknya. aku mengangguk dan berterima kasih sambil berjalan mengikuti panitia.


Semoga aku mendapat kabar baik di dalam sana..


****

Seminggu kemudian...



"Hatchi!"

Ugh.
Aku benci pilek.
Sangat-sangat benci.
Aku tidak bisa bernapas dengan baik dan suaraku terdengar seperti kodok.
Mana kepalaku pusing dan aku selalu merasa kedinginan,ugh.

"Bubur datang...." terdengar suara Niall yang masuk ke dalam kamar sambil membawa senampan makanan. ia lalu duduk di sebelahku .

"Makan dulu ya,princess? lalu minum obat agar kau cepat sembuh." ucap Niall halus , aku menggeleng lemah .

"Aku tidak nafsu makan." Gumamku,he gasped,fake gasped

"Kau pasti benar-benar sakit karena baru kali ini kau menolak makan." ucapnya. aku memutar mata dan sekali lagi....

"Hatchi." srott,aku bersin lagi. Niall menatapku iba.
"Kasihan....mangkannya ayo makan dulu lalu minum obat. aku tidak tahan melihatmu sakit terus." Ucapnya sambil mengelus rambutku lembut,diperlakukan secara lembut oleh Niall membuatku merasa ingin bermanja-manja padanya. aku menyandarkan kepalaku di bahunya.

"Apa sekarang yang kau rasakan?" tanyanya lembut.
"Cold,pusing,hidung buntu,yah begitulah." gumamku.
"Kasihan sekali pacarku...mangkannya,makan dulu ya?nanti habis gitu minum obat.." ucapnya.
"Tidak perlu minum obat,karena kau adalah obatku. Kau selalu bisa menyembuhkanku." ucapku sambil tersenyum. kulihat pipinya memerah,aw...he's blushing...how cute...

The Story of my LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang