18. The fight

23.8K 2K 338
                                    

Setelah bertemu dan bermanja-manja dengan Louis di samping panggung,akhirnya aku harus kembali ke backstage untuk mempersiapkan diri,sebentar lagi aku akan tampil untuk lagu kedua,dan kali ini aku akan berdandan nge-rock.

Karena lagu yang akan kubawakan adalah lagu dari Paramore yang ngerock dan keren itu.

Aku berjalan ke backstage bersama Niall,sedangkan Louis kembali ke tempat duduknya yang memang khusus untuk keluarga itu. Sebetulnya,Louis dan yang lain mendapat ijin untuk menemaniku di backstage,tapi Louis lebih suka menonton ku secara langsung dari depan, jadinya hanya Niall yang akan menemaniku di sini.

Aku baru saja membuka pintu,tapi aku sudah di kejutkan oleh kehadiran seseorang yang sangat tidak ingin kulihat saat ini.



Bahkan aku tidak mau melihatnya sampai kapan pun.




"Well..well..well.. ini dia si anak yang terbuang.. Skylar--tanpa nama belakang yang jelas--."



Aku berusaha mengacuhkan suara dari mulut busuk milik gadis pirang di depanku ini.

Aku terus melangkah masuk dan menutup pintu ruangan itu,setelah sebelumnya meremas tangan Niall untuk meyakinkan bahwa aku tak apa-apa. Niall terlihat tak suka dengan kehadiran musuh ku ini.

Yeah...
Aku juga tidak suka akan kehadiran nya,tapi mau bagaimana lagi? dia punya hak yang sama dengan Niall untuk berada di sini.

"Apa kabar,Skylar honey? ayah kandung mu masih tidak mau mengakui mu? ia masih membuangmu?" darahku mendidih ketika mendengar ucapannya itu,tapi aku berusaha untuk tidak terpancing.

Aku menarik Niall untuk duduk di sofa yang berada di pojok ruangan,sedikit jauh dari tempat gadis jalang itu duduk,namun tetap saja aku harus melewatinya dulu.

Tapi tak apalah,aku akan melewati dia agar dia tidak mengira bahwa aku takut padanya.


"Ah...Jadi Skylar,sahabatku tersayang yang sudah mulai terkenal kini sudah mulai sombong dang melupakan ku?"

Kali ini ucapannya sukses membuatku bertambah kesal.
Aku paling tidak suka di bilang sombong.

Jadi aku,berbalik dan menghadap musuh ku yang tengah berdiri sambil menyilangkan tangan di depan dada itu.

Ia menatapku dengan tatapan nya yang seperti dulu, tatapan penuh rasa meremehkan dan penuh benci.

Aku benar-benar tidak memahami jalan pikiran nya. Aku bahkan tidak pernah melakukan apapun padanya,tapi kenapa dia bisa sebenci itu padaku?

"Who are you? aku rasa aku tidak mempunyai sahabat seperti mu,jangankan sahabat,aku bahkan tidak merasa punya kenalan sepertimu." Jawabku sok polos.

Aku bisa merasakan Niall di belakangku yang sedang menahan tawa nya,membuatku puas pada diri sendiri.

"Wah...Skylar yang sekarang benar-benar penuh percaya diri ya.." Ucapnya sambil tersenyum sok simpati,membuatku tak kuasa untuk menahan diri agar tidak memutar bola mata.

Dari ujung mataku,aku bisa melihat semua orang yang ada di ruang ganti (maksudnya Supergirls dan penata rias mereka) ini menatap aku dan gadis pirang di depanku dengan intens, seakan kami ini artis sinetron.

"Tidak perlu ketus begitu,Skylar honey. aku kan hanya ingin menanyakan kabarmu...." ia memasang wajah sedih,lalu tersenyum licik lagi. "Bagaimana kabarmu? apakah ayah angkat mu bertambah aneh? apakah ayah kandung mu masih membuangmu dan tidak mengakui mu sebagai anaknya?"

Ucapan gadis jalang ini benar-benar membuatku murka.

Dia harus diberi pelajaran!

"Skylar,jangan ditanggapi. ia hanya ingin membuatmu marah." bisik Niall yang berdiri di belakangku. tapi aku terlanjur marah,dan aku harus membalas mulut orang tak punya hati ini.

The Story of my LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang