Bab 3

7.3K 777 22
                                    

Aku turun dari ambulans bergegas masuk menyusul sebuah banker ambulans yang sedang didorong petugas ke dalam unit gawat darurat Daesang Hospital.

"Sujeong-ah ...," Sehun berlari mendapatiku yang tengah duduk di depan ruang tindakan.

"Aku baik-baik saja, tak apa-apa Hun." Kataku menyakinkan Sehun yang nampak khawatir melihat sudut bibirku yang sedikit berdarah, lalu menoleh ke arah ruang tindakan.

"Tapi pria itu ..., dia yang menolong kami—,"

"Aku mengerti," potong Sehun lalu menangkup wajahku dan mengecup dahiku singkat. "Tenanglah di sini ... Aku akan melihat keadaannya."

Sehun menoleh pada Jongin dan meminta Jongin menjagaku.

"Sujeong-ah, ayo duduk di sini." Jongin merengkuh tubuhku dan membawaku duduk di kursi ruang tunggu.

Tak berselang lama, Mina pun datang menghampiri kami setelah menerima telepon dari teman-teman perawat kami di ruang unit gawat darurat.

"Sujeong-ah, kau tak apa?"

Aku menggeleng.

"Tidak, aku hanya khawatir pria di dalam sana. Kalau tadi dia tidak menolongku, mungkin saja aku sudah tertusuk pisau."

"Tapi syukurlah kau tidak apa-apa," ucap Mina lega, "Aku sangat cemas tadi."

"Aku baik-baik saja.

Aku menoleh menatap Jongin yang sejak tadi berbicara dengan beberapa anggota kepolisian setempat terkait kasus penikaman tadi.

Aku meraih tangan adikku Joyoung yang menatapku dengan tatapan bersalah.

Setelah satu jam pria itu berada di ruang operasi, Sehun pun keluar sambil tersenyum melihatku.

"Hun ...,"

Sehun tersenyum dan meraih kedua tanganku. "Operasinya lancar sayang, tenang saja."

Aku menghela napas lega, "Syukurlah."

"Terima kasih Sehun," ucap Jongin sambil menepuk bahu Sehun. "Kau sudah menyelamatkan sepupuku, Chanyeol."

Aku dan Sehun sontak menatap kaget Jongin.

***

Aku dan Sehun bergantian menatap Kim Jongin. Menjadi Kim Jongin yang misterius memang sudah bukan hal baru bagi kami karena sejak di sekolah, Kim Jongin selalu mengejutkan kami dengan satu per satu identitas yang dia rahasiakan dari kami pun terbongkar.

Pertama tentang kebohongannya yang katanya berasal dari keluarga sederhana dan membuat tidak ada satu pun siswa yang mau berteman dengannya, kecuali kami berdua. Sehingga kami terkenal dengan julukan tiga pecundang. Lalu identitasnya sebagai cucu dan salah satu pewaris Daesang Grup mulai terbongkar pelan-pelan sejak dia menolongku yang sering dibully para siswa setelah ibu pergi dengan laki-laki lain dan ayahku dipecat karena tuduhan korupsi.

Dan yang kedua adalah tentang pria tadi adalah sepupunya.

"Hei, kalian menatapku seolah aku ini seorang tersangka."

Protes Jongin sambil duduk menyeruput ice cappucino miliknya dengan santai.

"Dia sebenarnya bukan saudara sepupuku."

Ain't Creeping in Your Heart? [REMAKE]Where stories live. Discover now