Balai Yasa yang Terlupakan

159 5 0
                                    

Bandung, 28 September 2115

"Untuk itu, dalam perayaan perkeretaapian nasional yang ke-170 ini, saya resmikan Museum Kereta Api Bondowoso."

Gemuruh tepuk tangan dan jepretan kamera mengikuti peresmian Museum Kereta Bondowoso, sebagai langkah awal ISR dalam mempertahankan aset-asetnya sejak jaman DKA. "Pak, mengapa Bondowoso dipilih sebagai tempat museum ini?" tanya salah seorang jurnalis. "Bondowoso sarat akan sejarah perkeretaapian, dan salah satu saksi biksu kejadian paling mengerikan sepanjang sejarah perkeretaapian Indonesia. Karena nilai sejarahnya yang tinggi itu, maka saya memilih Bondowoso sebagai museum kereta terbaru ISR." Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan, dan Direktur Utama ISR yang baru dilantik awal tahun ini berhasil menjawabnya dengan sempurna.

Seusai jumpa pers, sang Dirut ISR didatangi oleh seseorang yang membisikkan sesuatu. "Oh, rencana itu sudah hampir selesai, ya? Kalau begitu, Sindoro, antar saya ke Wilis sekarang, oke?" katanya. Sindoro mengangguk, dan memanggil mobil dinas sang Dirut.

***********

Wilis masih mengutak-atik lokomotif BB 300 yang baru saja masuk ke Balai Yasa Pengok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wilis masih mengutak-atik lokomotif BB 300 yang baru saja masuk ke Balai Yasa Pengok. Ia sudah berkali-kali membaca blueprint yang dibuat Turangga, namun masih kebingungan. "Duh, andai saja Pak Turangga masih ada, pasti lebih gampang," katanya. "Kalau cucunya saja bagaimana?" Wilis terkejut. "Astaga, ternyata kau, Pak Dirut?" ejek Wilis. "Aduh, santai aja Wilis, panggil Koko saja seperti biasa," kata Koko, "Sindoro memberi tahu aku bahwa program yang kita rencanakan sudah hampir selesai, ya?" tanyanya. Wilis mengangguk, "Tinggal lokomotif ini saja, karena kakekmu tidak terlalu banyak mendata BB 300 ini," kata Wilis. "Bagus, perlu aku bantu?" tawar Koko. "Sebenarnya, kenapa kau ingin sekali melakukan ini? Bahkan ini tidak ada di anggaran kita, loh," tanya Wilis penasaran. Koko yang baru mengambil blueprint tersenyum dan matanya mulai berkaca-kaca. "Tentu saja untuk menyelamatkan apa yang harusnya ku selamatkan 10 tahun lalu."

****************

Ambarawa, 15 Desember 2115

Koko sedang membereskan barang-barangnya dari Stasiun Ambarawa, sampai ia menemukan sebuah tiket kereta yang terjatuh dari lemarinya. "Hm, tiket apa ini?" katanya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TIKET KERETA API PROMO
NAMA KA: ARGO CAHAYA
DARI: STASIUN BANDUNG
TUJUAN: BALAI YASA PENGOK

STASIUN WAKTU, TAMAT
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Stasiun WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang