Chapter 9

12.7K 925 27
                                    

[9] Hazel's Girlfriend

Hazel memandang Angel yang berada di hadapannya dengan pandangan lembutnya. Ia mengelus rambut pirang gadis itu dengan seyuman yang terukir tipis di wajahnya. Sudah dua minggu Angel berada di rumahnya dan hari ini Angel akan pergi ke sekolah bersama dengan dirinya. Bundanya memang sudah mendaftarkan Angel untuk masuk di sekolah yang sama dengan dirinya—juga berada di kelas yang sama dengan dirinya. Hazel tahu, saat ia membawa Angel ke sekolah dan ke kelasnya, maka ia harus menjelaskan siapa gadis yang bersama dengan dirinya. Hazel juga harus siap mendapatkan berbagai pertanyaan menuntut dari teman-temannya mengapa ia baru menjelaskan hal ini kepada mereka.

"Udah siap semua, Zel?" tanya Bunda masuk ke dalam kamar tamu yang menjadi kamar tetap Angel sekarang.

"Udah, Bun." Hazel memperhatikan semua yang berada di sekelilingnya. Ransel milik Angel, sepatu dan seragamnya juga sudah dikenakan oleh gadis itu.

"Bunda," panggil Angel menjeda. "Terima kasih," lanjut gadis itu sembari memberikan senyuman tulusnya. Ia memang memanggil Sella dengan sebutan Bunda karena Sella sendiri yang meminta gadis itu untuk memanggilnya seperti itu.

Bunda tersenyum. "Sama-sama, Sayang."

Hazel yang melihat kedua orang yang disayanginya terlihat akrab, tersenyum. Ia melirik pada Bundanya sebelum akhirnya melihat kembali Angel yang kini juga menatapnya. "Yuk, berangkat," ajaknya sembari bangkit dari duduknya. Angel ikut berdiri sembari dibantu oleh Hazel.

"Bunda, aku berangkat dulu." Hazel berpamitan sembari mencium pipi Bunda, begitu pun dengan Angel yang melakukan hal yang sama.

Keduanya berjalan menuju ke lantai satu. Ia berjalan dengar perlahan menuntun Angel yang masih belum bisa berjalan sendiri menuju mobilnya yang terparkir di luar rumah. Sebenarnya, Reyhan tadi ingin datang ke rumahnya untuk berangkat bersama. Sayang, Hazel tidak menginginkan Reyhan tahu terlebih dulu tentang Angel, jadi ia memutuskan untuk menyuruh Reyhan berangkat lebih dulu ke sekolah.

"Kalian hati-hati," ucap Bunda sebelum akhirnya Hazel masuk ke dalam mobil bersama dengan Angel dan meninggalkan perkarangan rumah.

"Aku udah nggak sabar untuk ketemu sama temen-temen kamu," gumam Angel sembari menatap Hazel yang sedang fokus menyetir. Gadis itu memberikan cengiran kecilnya yang dibalas dengan usapan lembut di rambutnya.

"Aku juga udah nggak sabar untuk ngenalin kamu ke temen-temenku," jawab Hazel dengan senyuman manisnya. Keduanya pun mengobrol dengan lancar, tertawa dan bersenandung bersama-sama. Hazel yang sudah lama tidak merasakan hal seperti itu begitu senang. Gadisnya sudah kembali ke dalam pelukannya sekarang.

Sesampainya di sekolah, Hazel segera menggandeng tangan Angel menuju ke dalam kelasnya. Selama perjalanan menuju kelas banyak mata yang memandang Hazel dan Angel dengan pandangan aneh—terlebih kepada Angel yang memang baru kali ini terlihat bersama Hazel di sekolah mereka. Namun, Hazel tidak mempedulikan tatapan itu. Yang dipedulikan olehnya sekarang adalah, bagaimana cara menjelaskan kepada teman-temannya.

"Nah, itu Hazel—eh?" ucapan Vano terputus ketika Hazel muncul dengan Angel yang berada di belakangnya. Ia menatap bingung pada Reyhan dan Bimo yang sedang mengerutkan keningnya. Ketiganya sama-sama memandang Hazel dengan pandangan penuh tanya.

Reyhan berdeham. "Dia siapa?" tanyanya langsung. Reyhan menatap Angel dari atas hingga bawah, membuat gadis itu menunduk dengan risih ketika dipandang seperti itu.

"Dia..."

"Aku Angel, pacarnya Hazel." Angel menjawab dengan begitu lancarnya. Gadis itu memberikan senyuman lebarnya ketika mendapati mata Reyhan, Bimo dan Vano yang membulat tidak percaya.

CHANGED [New Version]Where stories live. Discover now