6

422 12 0
                                    

Ini pagi pertama aku sendiri di desa ini tanpa mas yoga atau siapapun
Sangat cerah...sangat-sangat cerah, semua terlihat di sini...semua gunung terlihat sampai kelekuk-lekuknya
Gunung prau di depanku sangat nyata terpampang dengan begitu jelasnya menampilkan rimbun hijau hutan yang menyelimuti dan alur-alur jurang di lerengnya
Tidak ada kabut...
Tidak ada mendung atau mega putih secuilpun
Sangat sempurna dan sangat indah
Udara bersih dengan angin pelan yang dingin di padu dengan terik matahari pagi...hmmm perpaduan suasana yang begitu damai

Aku berjalan pelan keluar pekarangan
Aku berniat menjelajah desa ini, meniti setiap langkah dan akan mengamati
Waktu sudah jam 8 pagi
Kukencangkan tali sweater agar bisa lepas dari hawa dingin yang menyengat
Sangat aneh suasana disini, walau matahari begitu terangnya menyinari tapi tidak panas, beda banget dengan semarang...sangat jauh beda
Di semarang jam segini dengan sinar cerah mentari seperti ini pastilah sudah mandi keringat
Disini udara juga sangat bersih, angin berhembus dingin dari puncak gunung membawa udara bersih hasil dari tumbuhan hutan disana
Sangat beda dengan di semarang, pastilah jam segini sudah penuh dengan asap kendaraan bermotor
Didesa ini sangat jarang terdengar deru kendaraan bermotor..semua masih sangat alami

Tadi pagi setelah acara mandi pagi bersama teguh. Dia pamit katanya mau membantu orang tuanya ke ladang dengan janji nanti malam mau kesini lagi
Hmmm....anak yang baik dan patuh
Dan aku rasa, remaja-remaja disini mirip dengan teguh, luar biasa patuhnya dengan orang tua, sangat jarang kulihat remaja-remaja yang tongkrongan di pinggir jalan

Pagi ini aku ingin sejenak keluar dari rutinitas, kerjaanku sudah kelar dan dan tadi pagi file sudah kukirim via email.
Aku sengaja bawa modem disini, dan benar saja, disini ternyata banyak signal untuk beberapa operator telepon seluller

Aku berjalan pelan...suasana jalan sangat sepi
Hampir semua penduduk jam segini sudah di ladang, dan anak-anak bersekolah
Dan teguh sedang libur, katanya SMA sedang ujian saat ini
Untunglah dia libur sehingga aku bisa kenal dia

Hmmm sebenarnya desa sini terdiri dari dua dusun yang dipisahkan oleh jurang yang menganga lebar
Sebenarnya sejajar, memanjang ke arah puncak
Rumah-rumah penduduk seperti di tata terletak memanjang sejajar di kanan kiri jalan besar berbatu
Dan beberapa rumah penduduk masuk dipinggir desa di tepi ladang dan tebing, seperti rumahnya pak amin yang tadi malam aku tengok
Saat ini semua begitu jelas terpampang dan ini sangat langka menurutku, karena yang kutahu sebentar lagi kabut akan turun dari puncak gunung dan menyelimuti desa ini
Aku mengeluarkan hp, dan pemandangan langka ini beberapa kali aku abadikan dalam kameraku

Beberapa kali aku bertemu penduduk yang membawa peralatan tani dan yang laki-laki pasti akan langsung tersenyum, mendekatiku dan menyalamiku dan yang wanita cukup mengangguk sambil menyapa seperlunya
Semula aku kikuk dengan keadaan ini, mengingat aku tidak terbiasa disalami dan di tanyain oleh orang yang baru kukenal
Tapi lama-lama aku sadar, da terbiasa dengan keadaan ini
Aku jugsadar ini memang kelebihan penduduk sini, ini adalah wajah indonesia dalam arti yang sebenarnya
Keramahan dan keikhlasan yang terpancar tanpa beban
Hampir semua berkata begini "monggo mas mantri, pinarak....."
Pinarak itu artinya mampir, dengan demikian hampir semua penduduk mempersilakan aku untuk mampir ke rumahnya
Ohhh...sebuah suasana yang tidak pernah kutemui di semarang tepat tinggalku

Aku hampir mencapai ujung desa
Kulihat beberapa bahkan sangat banyak penduduk berkerumun di lapangan kecil disamping tebing yang tidak terlalu inggi
Di atas tebing tersebut terdapat gundukan tanah mirip bukit dengan dua pohon beringin yang begitu rimbunnya
Di bawah pohon beringin terdapat rumah kecil berbentuk joglo, terlihat sangat mistis
Hmmm...tempat yang sangat menarik untuk segera aku datangi

Dengan agak cepat aku melangkah mendatangi tempat tersebut
Dan saat semakin dekat maka semakin nyata pula aktifitas yang baru dilakukan oleh warga

Negeri Dibalik AwanWhere stories live. Discover now