5

495 16 0
                                    

Ternyata merubah, memperbaiki jauh lebih susah dari pada membuat dari awal
Beberapa kali aku mengelus kening
Lumayan susah...
Suasananya juga tidak mendukung
Aku tidak di kantor, didepan komputer, banyak buku dan kertas dan ada cangkir air minum, tapi aku disini di kamar lembab, dengan meja kecil dan kursi kayu
Nggak nyaman untuk bekerja.............

Sesekali aku menggeliat
Data-data perubahan ini sungguh rumit
Aku harus merubah dengan sedemikian detail agar tak terjadi kesalahan sedikitpun
Setelah beberapa kali kucoba....aku kembali menghela nafas, dalam hati aku berteriak "akhhh...ini nggak mungkin selesai kalau caranya begini"

Kulirik mas yoga dan danang yang sedang sedemikian serius membahas sesuatu yang sama sekali asing untuk aku pahami
Mas yoga sedang mengomentari kelemahan-kelemahan skripsinya danang
Sesekali suara mas yoga mengeras, dan danang hanya diam menyimak atau kadang sesekali bertanya

Tadi pagi-pagi sekali danang datang lagi kesini dengan membawa seperangkat proposal skripsinya
Mungkin dalam pikirannya mumpung ada yang membantunya
Kubiarkan mereka berdua asyik membicarakan skripsinya sementara aku mulai bekerja

Uhhhh....enak banget mereka berdua...
Sementara aku begitu gelisah dengan kerumitan pekerjaan yang sedang kukerjakan
Aku menghela nafas panjang...

"mas yogaaa...." Aku berteriak keras
'yaaa..."
Kudengar mas yoga berlari ke kamarku
"ada apa jii..."
"hmmm ada beberapa masalah nih, tolong di bantu ya?" aku garuk-garuk kepala tak gatal
"okee...bentar yo"
Mas yoga keluar lagi
Aku tahu dia sedang menjelaskan kepada danang

Ternyata dengan dibantu mas yoga pekerjaan jadi cepat beres
Sesekali aku telepon pak danar untuk sekedar meminta pertimbangan beliau, meminta pendapat beliau agar tidak terjadi kesalahan
Dan pak danar selalu merespon positip semua usulanku
Itulah yang bikin mas yoga selalu kagum dengan keahlianku dalam berdiplomasi dengan pimpinan
Mas yoga sendiri nggak berani menghadap pak danar

Jam 14.00 selesai sudah...
Aku bernafas lega
Aku bangkit dari kursi sementara mas yoga sudah tertidur di ranjangku karena kecapekan
Aku melangkah keluar dan menuju ke ruang tengah
Kulihat danang sedang sibuk dengan laptopnya
"maaf nang, tadi mas yoga aku pinjem, hehehe" kataku sambil mendekat mengelus pundaknya
Danang menoleh
Dia tersenyum masam
Aku jadi nggak enak

Aku mendekat, duduk didekatnya rapat
Dia cuek mengetik huruf demi huruf di laptopnya
"mass justru aku yang nggak enak sama mas aji, mas aji kesini dalam rangka kerja, termasuk mas yoga, tapi semua semua jadi tergganggu gara-gara ada aku disini, maafkan aku ya mas...aku kesini hanya mengganggu saja" suara danang lirih

Aku tertegun
Tadi tidak mengira, gara-gara aku menjerit memanggil mas yoga tadi pagi, ternyata membuat danang tersinggung
"ohhh nang...maaf harusnya aku yang minta maaf, hmmm tadi aku Cuma nggak banyak paham tentang bahasa-bahasa teknik saja nang, jadi aku minta bantuan mas yoga...sudahlah lupain saja"ujarku tersenyum

Danang mengangguk pelan
Jari-jarinya tetap mengetik dengan lincahnya
"udah selesai nang skripsinya?"
"belum mas, ternyata masih banyak yang harus kuperbaiki, tadi sudah dibantu mas yoga banyak, sekarang aku baru merevisinya"
"ohhh..." suaraku tercekat
"mas aji sudah selesai kerjaannya?" dia menoleh kearahku sambil senyum
Pipinya yang berjerawat tertarik kebelakang dan ada sedikit lekukan di ujung bibirnya...manis
"ohhh...udah kok, tapi masih ada satu pekerjaan lagi yang belum aku buat...ahhh biarin, besok lagi lah, dah capek, ternyata mengerjakan pekerjaan kantor tapi tidak di kantor bikin capek dan bosan ya"
Dia mengangguk...
"iya juga sih mas, Cuma entahlah...aku mengerjakan skripsiku disini, tidak di kampus tapi kok lancar banget, mungkin suasananya...disini dingin...sejuk, jadi banyak ide yang keluar, hehehhe"
"uhhh kalau menurutku udara sejuk disini tidak cocok untuk bekerja, tapi cocoknya untuk istirahat, tidur, dengerin lagu, jalan-jalan...tuh lihat saja mas yoga, sejak tadi dah ngorok di kamarku dan badannya bengkak hehehe"
"ohh mas yoga tidur to...walahhh...pantesan sepi" danang geleng-geleng kepala heran

Negeri Dibalik AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang